10 Kultum Ramadhan Singkat 5 Menit, Bisa Jadi Inspirasi Ceramah di Sekolah

ADVERTISEMENT

10 Kultum Ramadhan Singkat 5 Menit, Bisa Jadi Inspirasi Ceramah di Sekolah

Novia Aisyah - detikEdu
Jumat, 14 Mar 2025 18:00 WIB
Asian Muslim couple is sitting together in the living room, reading and studying the Quran during the fasting month of Ramadan. Asian muslim man and woman are reading the Koran on a digital tablet.
Ilustrasi menonton kultum. Foto: Getty Images/golfcphoto
Jakarta -

Pada bulan Ramadhan, detikers tentu kerap menemukan kuliah tujuh menit atau kultum, baik di layar kaca; media sosial; maupun secara langsung saat menghadiri kajian-kajian.

Meski dikatakan sebagai kuliah 7 menit, durasinya tidak benar-benar tujuh menit. Durasi kultum bisa hanya 5 menit, disesuaikan kondisi.

Kultum Ramadhan singkat biasanya disampaikan dalam rangkaian salat tarawih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, bagi kalian yang membutuhkan inspirasi kultum singkat 5 menit, berikut ini detikEdu telah merangkumnya dari buku Kumpulan Kultum Ramadhan: berkaca pada Jiwa oleh Prito Windiarto dan Taupiq Hidayat serta arsip-arsip detikcom.

Materi Kultum Ramadhan Singkat 5 Menit

1. Kultum Bertema Nikmat Sehat

Oleh: Prito Windiarto

ADVERTISEMENT

Apabila sedang sehat, makan nasi putih hangat walaupun hanya dengan lauk ikan asin, sambal, dan lalap singkong pun nikmatnya full. namun, spaghetti semahal apa pun jika dimakan saat sakit, maka dapat terasa tidak enak.

Inilah salah satu nikmatnya kesehatan.

Saat sedang sehat, tak jarang kesehatan kurang dijaga, makan sembarangan, jarang olahraga, hingga kurang istirahat. Barulah saat sakit, sehat jadi primadona.

Ketika sedang sakit, ada banyak kerugian yang dapat dirasakan. Pertama dari segi biaya.

Kita semua sudah sama-sama mafhum betapa mahalnya biaya kesehatan sekarang ini. Saking mahalnya, bahkan ada idiom, "orang miskin dilarang sakit!"

Kemudian, saat sakit produktivitas hilang. Saat sakit, pekerjaan kita terhenti atau minimal berkurang.

Kinerja orang yang flu dengan yang sehat bugar tentunya berbeda. Apa lagi jika sakit tersebut membuat diri terbaring lemah. Tentu pekerjaan akan terbengkalai.

Saat sehat ada banyak aktivitas yang dilakukan, tetapi saat sakit akan banyak hambatan.

Ketiga, merepotkan orang lain. Tak dapat dipungkiri saat sakit, kita membutuhkan orang lain untuk membantu. Minimal misalnya mengambil air minum untuk obat.

Apa lagi apabila sakit menyebabkan diri terkulai. Makan, minum, bahkan BAB membutuhkan bantuan orang lain. Belum lagi orang-orang yang menunggui.

Itulah beberapa kerugian ketika sakit. Saat itulah kita diingatkan betapa berharganya kesehatan. Nikmat sehat adalah anugerah dari Sang Maha Kuasa.

Punya uang berlimpah pun, apabila sakit selalu mengiringi, maka untuk apa?

Ayo jaga kesehatan. Lebih baik mencegah daripada mengobati, bukan?

2. Kultum bertema Keistimewaan dan Keutamaan Puasa

Oleh: Prito Windiarto

Alhamdulillah, segala puji hanya untuk-Nya, penguasa alam semesta. Karunia-Nya tak terhingga.

Salawat dan salam teruntuk junjungan kita nabi Muhammad SAW. Semoga kita dapat mengikuti sunnah-sunnahnya.

Tidak terasa hari ini kita telah berada pada bulan kemuliaan, bulan yang di dalamnya terdapat malam yang lebih utama dari malam 1000 bulan. Inilah salah satu ibadah teragung, yakni puasa, yang wajib dikerjakan.

Kita yakin dengan sepenuh hati bahwa bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah. Pada bulan nan indah ini kita diperintahkan untuk menunaikan ibadah puasa.

Ibadah puasa terasa spesial karena benar-benar jalur langsung antara seorang hamba dengan Rabb-nya. Ibadah ini langsung dinilai oleh Allah Sang Maha Kuasa.

Rasulullah SAW meriwayatkan firman Allah SWT dalam hadis Qudsi yang artinya, "Setiap amal manusia adalah untuknya kecuali puasa, sesungguhnya (puasa) itu untuk-Ku, dan Aku yang akan membalasnya." (HR Ahmad dan Muslim).

Pada kesempatan ini izinkan saya untuk memaparkan ulang keutamaan puasa yang dihimpun dari berbagai sumber.

Pertama, puasa sebagai penghapus dosa-dosa. Kedua, puasa adalah perisai (penghalang).

Dalam hadis riwayat Imam Ahmad disebutkan, "Puasa itu perisai (penghalang), yang akan menghalang seorang hamba dari api neraka."

Hadis itu dikuatkan oleh hadis riwayat Imam NasaΓ­, "Puasa itu penghalang, selagi ia tidak dirusak."

Berdasarkan hadis tersebut, kita meyakini bahwa puasa yang kita lakukan, selagi tidak dirusak, akan menjadi penghalang (perisai) dari api neraka kelak.

Adapun hal-hal yang merusak puasa di antaranya adalah dusta, menggunjing, memfitnah, dan kemaksiatan lainnya. karena itu sudah selazimnya kita menjaga puasa kita agar tetap bermakna.

Demikianlah banyak keutamaan puasa ini, semoga menjadi motivasi bagi kita agar bisa menjalankan puasa sebaik-baiknya.

3. Kultum Bertema Nuzullul Quran

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

Bismillahirahmanirrahim,

Hadirin yang dimuliakan Allah, Al-Quran merupakan mukjizat terbesar yang diterima Nabi Muhammad dan menjadi petunjuk umat manusia. Dalam sejarahnya, peristiwa Nuzulul Quran atau proses diturunkannya Al-Quran terjadi pada bulan suci Ramadhan.

Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 185:

Ψ΄ΩŽΩ‡Ω’Ψ±Ω Ψ±ΩŽΩ…ΩŽΨΆΩŽΨ§Ω†ΩŽ Ψ§Ω„Ω‘ΩŽΨ°ΩΩŠΩ“Ω’ Ψ§ΩΩ†Ω’Ψ²ΩΩ„ΩŽ ΩΩΩŠΩ’Ω‡Ω الْقُرْاٰنُ هُدًى Ω„ΩΩ‘Ω„Ω†Ω‘ΩŽΨ§Ψ³Ω ΩˆΩŽΨ¨ΩŽΩŠΩ‘ΩΩ†Ω°Ψͺٍ Ω…ΩΩ‘Ω†ΩŽ الْهُدٰى ΩˆΩŽΨ§Ω„Ω’ΩΩΨ±Ω’Ω‚ΩŽΨ§Ω†ΩΫš

Artinya: "Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil)."

Imam Al-Qurthubi dalam kitab tafsirnya, Al-Jami' li Ahkamil Qur'an menjelaskan, selain Al-Quran beberapa kitab suci lain juga turun pada bulan Ramadhan. Shuhuf Ibrahim turun di malam pertama Ramadhan, Nabi Musa menerima Taurat pada hari keenam Ramadhan, dan Nabi Isa menerima Injil di hari ketiga belas Ramadhan. Keterangan ini dikutip dari hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Watsilah bin Asqa'. (Al-Qurthubi, Al-Jami' li Ahkamil Qur'an, [Beirut: Muassasah Ar-Risalah: 2006], juz III, halaman 161).

Al-Quran secara keseluruhan mulai dari ayat-ayat yang jelas sampai ayat-ayat yang samar dan mulai dari nasikh sampai mansukh, semuanya memberikan petunjuk kepada umat manusia. Al-Quran semakin lengkap dengan adanya "bayyinΓ’t", yakni ayat-ayat yang menjelaskan tentang halal, haram, nasihat, dan hukum.

Sementara, "Al-FurqΓ’n" adalah sesuatu yang membedakan antara hak dan batil. Profesor Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah menjelaskan, definisi turun adalah berpindah dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah, baik secara material maupun immaterial.

Mengingat hal tersebut, sebelum abad ketiga Hijriyah, para ulama salaf enggan menghubungkan kata "turun" pada Al-Quran. Alasannya karena "turun" selalu identik dengan waktu dan tempat sedangkan Al-Quran itu qadim yang sudah ada sebelum waktu dan tempat ada. (M Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah; Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur'an, [Jakarta, Lentera Hati: 2005], juz XV, halaman 423).

Pada abad berikutnya, ulama khalaf tetap meyakini Al-Quran adalah qadim yang sudah ada sebelum waktu dan tempat ada. Namun demikian, "turun" dalam konteks Al-Quran adalah dengan ditampakkan atau diperkenalkannya kitab suci umat Islam tersebut ke muka bumi.

Sebelum Al-Quran diturunkan, wujudnya belum diketahui atau hadir di muka bumi. Baru ketika diterima oleh Nabi Muhammad, maka Al-Quran menjadi tampak dan hadir. Al-Quran dari Allah Yang Mahatinggi diberikan kepada manusia, yang kemudian terjadi perpindahan kedudukan dan derajatnya. Menurut Quraish Shihab, penjelasan ini memiliki kesesuaian dengan definisi "turun" yang dijelaskan sebelumnya.

Tahapan turunnya Al-Quran Menurut Imam Al-Qurthubi, mayoritas ulama sepakat proses turunnya Al-Quran melalui dua tahap. Tahap pertama turun sekaligus dari Lauh Mahfudz ke langit dunia pada malam Lailatul Qadar. Tahap kedua turun secara berangsur-angsur sesuai situasi dan kondisi.

Pendapat tersebut selaras dengan penjelasan Profesor Quraish Shihab yang lebih menyoroti sisi bahasa. Menurutnya, setidaknya ada dua kata yang berkaitan dengan proses turunnya Al-Quran, yaitu kata anzala (Ψ§ΩŽΩ†Ω’Ψ²ΩŽΩ„ΩŽ) dan nazzala (Ω†ΩŽΨ²Ω‘ΩŽΩ„ΩŽ). Kedua kalimat tersebut merupakan derivasi kata dasar nazala (Ω†ΩŽΨ²ΩŽΩ„ΩŽ) yang artinya turun. (Shihab, XV/422).

Lafadz anzala (Ψ§ΩŽΩ†Ω’Ψ²ΩŽΩ„ΩŽ) umumnya digunakan untuk menunjukkan turunnya Al-Quran secara utuh sekaligus dari Lauh Mahfudz ke langit dunia. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Qadr ayat 1: Ψ§ΩΩ†Ω‘ΩŽΨ§Ω“ Ψ§ΩŽΩ†Ω’Ψ²ΩŽΩ„Ω’Ω†Ω°Ω‡Ω ΩΩΩŠΩ’ Ω„ΩŽΩŠΩ’Ω„ΩŽΨ©Ω Ψ§Ω„Ω’Ω‚ΩŽΨ―Ω’Ψ±Ω

Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada Lailatulqadar." Sedangkan kata nazzala (Ω†ΩŽΨ²Ω‘ΩŽΩ„ΩŽ) didefinisikan dengan proses turunnya Al-Quran secara bertahap selama 22 tahun, 2 bulan dan 22 hari. Hal ini sebagaimana tercantum dalam surat Al-Isra ayat 106:

ΩˆΩŽΩ‚ΩΨ±Ω’Ψ§Ω°Ω†Ω‹Ψ§ ΩΩŽΨ±ΩŽΩ‚Ω’Ω†Ω°Ω‡Ω لِΨͺΩŽΩ‚Ω’Ψ±ΩŽΨ§ΩŽΩ‡Ω— ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰ Ψ§Ω„Ω†Ω‘ΩŽΨ§Ψ³Ω ΨΉΩŽΩ„Ω°Ω‰ مُكْثٍ ΩˆΩ‘ΩŽΩ†ΩŽΨ²Ω‘ΩŽΩ„Ω’Ω†Ω°Ω‡Ω ΨͺΩŽΩ†Ω’Ψ²ΩΩŠΩ’Ω„Ω‹Ψ§

Artinya: "Al-Qur'an Kami turunkan berangsur-angsur agar engkau (Nabi Muhammad) membacakannya kepada manusia secara perlahan-lahan dan Kami benar-benar menurunkannya secara bertahap."

Mengingat Ramadhan adalah bulan mulia yang di dalamnya diturunkan Al-Quran, sudah selayaknya kita sebagai umat Islam untuk berusaha memperbanyak membaca Al-Quran, sekaligus menjadikannya sebagai pegangan dalam kehidupan sehari-hari.

(dikutip dari arsip detikSumbagsel berdasarkan NU Online, buku Khazanah Kultum Islam karya Dwi Ariyanti, dan buku Kumpulan Kultum Terlengkap & Terbaik Sepanjang Tahun oleh Shohibul Ulum)

4. Kultum bertemakan Bersabar

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Untuk mengawali jumpa kita, marilah kita bersama-sama mengucapkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan limpahan rahmat-Nya kita semua bisa hadir perlu mengikuti kegiatan ini.

Salawat dan salam semoga tetap terlimpah kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW, karena dengan ajarannya kita bisa membedakan yang hak dan yang batil.

Manusia tidak lepas dari liku-liku cobaan hidup. Ujian silih berganti, baik berupa kemiskinan, kesengsaraan, atau penyakit. Segala sesuatu yang menimpa manusia sehingga menimbulkan kesusahan dan kesengsaraan, tiada lain kecuali untuk menguji sampai mana kualitas iman kita.

Jika segala cobaan dihadapi dengan penuh kesabaran, maka baginya pahala dari Allah SWT.

Jika Allah mencintai kaumnya, maka diujinya terlebih dahulu. Dan jangan salah paham, jika seseorang mukmin dilanda ujian, baik kesengsaraan, penyakit, dan berbagai macam masalah kehidupan, maka hamba itu benar-benar dicintai oleh Allah SWT, dengan catatan jika ujian tersebut dihadapi dengan penuh kesabaran.

Jadi, bukan berarti Allah SWT membenci lalu memberi ujian tersebut.

Berkaitan dengan perlunya sikap sabar yang harus diterapkan, Nabi SAW bersabda:

"Bahwasanya bersabar pahala itu tergantung pada besarnya ujian bala', dan sesungguhnya Allah apabila mencintai suatu kaum, maka kaum itu diujinya lebih dahulu. Barang siapa yang rela mendapat ujian itu, maka mendapat keridhaan Allah, dan barang siapa yang benci, maka kemurkaan Allah baginya."

Juga sabda beliau dalam hadisnya terkait keutamaan sabar, "Sabar adalah sebagian dari iman merupakan kepala dari tubuh."

Dengan ujian yang menimpa seseorang, maka kita harus menerima penuh kesabaran. Jika seseorang mendapat cobaan kemudian dihadapi dengan rasa benci, maka kemurkaan Allah SWT dapat menimpa.

Sabar itu ada tiga bagian:

1. Pertama, sabar mematuhi ketaatan, perintah dan larangan Allah SWT.
2. Kedua, sabar terhadap musibah atau cobaan yang menimpa.
3. Ketiga, sabar akan ujian kesenangan.

Sabar dalam patuh kepada Allah SWT harus dalam istiqomah atau keteguhan hati. Tidak lupa hidup itu sementara dan suatu saat nanti semua akan dikembalikan kepada-Nya. Ketika ibadah perlu kesabaran. Sebab bila tidak, maka tidak akan masuk menjadi amal sholeh.

Sabar terhadap ujian kepahitan dan musibah yang menimpa pun harus dengan iman yang kuat. Kita semua harus mengimani takdir yang telah digariskan. Manusia hanya berencana dan berusaha, tetapi Tuhan yang menentukan.

Terakhir, bersabar saat senang. Ini bersabar yang banyak dilupakan orang. Padahal kesenangan dan kebahagiaan harus juga diiringi kesabaran. Jika tidak, bisa jadi bosan dan akhirnya tidak pernah puas dengan apa yang telah dikaruniakan kepadanya.

Kiranya sampai di sini materi tentang perlunya bersabar yang bisa kami sampaikan dengan singkat, mudah-mudahan membawa manfaat bagi kita semua, amin.

Sampai jumpa pada kesempatan selanjutnya dan terima kasih atas perhatian saudara sekalian. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

(Dikutip dari publikasi Scribd oleh Luluk Ambarwati).

5. Kultum Bertemakan Bersyukur

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pertama-tama mari kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat, nikmat, serta hidayah-Nya kita dapat berkumpul di tempat yang Insyaallah mulia ini.

Tak lupa salawat dan salam kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman islamiyah seperti yang sekarang ini. Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan kultum tentang bersyukur.

Syukur sebagaimana dijabarkan Ibnu Qayyim: Syukur adalah menunjukkan adanya nikmat Allah pada dirinya. Melalui lisan, yaitu berupa pujian dan mengucapkan kesadaran diri bahwa ia telah diberi nikmat. Dengan melalui hati, berupa persaksian dan kecintaan kepada Allah. Dengan anggota badan, berupa kepatuhan dan ketaatan kepada Allah.

Kita sebagai ciptaan Allah SWT harus senantiasa mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah SWT baik berupa nikmat yang kecil maupun nikmat yang besar.

Tanpa kita sadari setiap harinya kita selalu menerima nikmat dari Allah SWT seperti nikmat berupa nikmat Islam, kesehatan, dan nikmat kita telah diberikan anggota tubuh yang lengkap dan sempurna seperti yang dijelaskan dalam Surat An Nahl ayat 78, yang artinya: "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani agar kamu bersyukur."

Adapun cara agar kita senantiasa bersyukur kepada Allah SWT adalah seperti yang dijelaskan dalam hadits berikut: "Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam masalah ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu." (HR Bukhari dan Muslim).

Selain itu syukur juga memiliki berbagai macam manfaat yaitu:
1. Dijauhkan dari azab Allah SWT.
2. Dengan bersyukur, Allah SWT dapat memberikan ridhonya kepada kita.
3. Dengan bersyukur, kita dapat mendapatkan pahala.

Kesimpulan dari kultum ini adalah, syukur merupakan bentuk ibadah dan sekaligus ketaatan kita atas perintah Allah SWT.

(Dikutip dari publikasi Scribd yang diunggah oleh tiasrifebr098).

6. Kultum tentang Kerukunan

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.

Mari kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT karena telah memberikan kesehatan sampai saat ini. Tidak lupa saya ucapkan salawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang mengangkat kita semua dari zaman kegelapan hingga ke zaman terang benderang.

Sebagai makhluk sosial, manusia selalu butuh bantuan orang lain. Tidak mungkin ada orang yang mampu hidup sendirian .

Maka, kita harus selalu berbuat baik dan tolong menolong dengan sesama. Kerukunan dilakukan kepada saudara, teman, hingga tetangga sekitar rumah. Dengan begitu akan tercipta kerukunan dan tidak mudah terpecah belah hanya karena salah paham.

Sekian ceramah tentang kerukunan yang saya sampaikan. Mohon maaf bila ada kalimat yang tidak berkenan di hati para hadirin.

Wassalamu'alaikum WarahmatullahiWabarakatuh.

(dikutip dari arsip detiKEdu)

7. Kultum tentang Memperbanyak Zikir

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pertama-tama, mari kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, sehingga kita dapat berkumpul dalam kondisi sehat wal afiat.

Salawat serta salam juga tak lupa kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad SAW.

Hadirin sekalian yang saya hormati dan cintai,

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kita bisa melakukannya dengan memperbanyak zikir.

Zikir dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, baik dengan duduk, berdiri, atau bahkan saat sedang melakukan aktivitas lainnya.

Pada bulan Ramadhan, kita mendapat kesempatan yang sangat baik untuk memperbanyak zikir. Maka, kita bisa memulainya dengan membaca istighfar, kalimat tauhid, atau membaca Al-Quran.

Dengan memperbanyak zikir di bulan Ramadhan, InsyaAllah kita menjadi lebih tenang, lebih dekat dengan Allah SWT, dan mendapatkan pahala yang besar dari-Nya.

Maka, marilah kita manfaatkan kesempatan yang ada di bulan Ramadhan ini untuk memperbanyak zikir dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

(dikutip dari arsip detiKEdu)

8. Kultum Bertemakan Makna Nuzulul Quran

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Jamaah yang dimuliakan oleh Allah,

Di antara kemulian bulan Ramadhan adalah diturunkannya Al-Quran. Kajian Al-Quran pada bulan Ramadhan tentu lebih intens diselenggarakan. Pada bulan ini interaksi umat Islam dengan Al-Quran semakin terasa.

Mungkin pada hari selain Ramadhan, kita tidak terlalu banyak membaca Al-Quran. Namun, saat Ramadhan, malu rasanya jika kita tidak menghkhatamkan Al-Quran.

Rasulullah SAW dan Jibril AS mengkhatamkan Al-Quran setiap malam Ramadhan. Hal ini sebagaimana riwayat berikut:

"Sesungguhnya Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata, 'Dan Jibril Alaihissalam datang menemui beliau pada setiap malam di bulan Ramadhan sampai selesai. Rasulullah SAW menyetorkan bacaan Al-Quran kepadanya'." (HR. Bukhari, Muslim dan Ahmad).

Ulama menerangkan, satu huruf dilipatgandakan menjadi 10 kebaikan atau pahala, merupakan pelipatgandaan paling kecil. Artinya satu huruf dari Al-Quran pahalanya bisa berlipat-lipat tak terhingga sebagaimana dijelaskan oleh dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi:

"Satu kebaikan dilipatgandakan dengan 10 atau 10 kelipatan. Hal ini merupakan pelipatgandaan paling sedikit yang dinajikan berdasarkan ayat (siapa yang mengerjakan satu
kebajikan maka dilipatgandakan untuknya sepuluh kali). Padahal ada ayat lainnya, (Dan Allah melipatgandakan pahala sesuai kehendak-Nya)."

Semoga kebiasaan kita membaca Al-Quran bahkan mengkhatamkannya pada bulan Ramadhan tetap membekas dan menjadi kebiasaan kita di luar bulan Ramadhan. Jika Imam Syafi'i mengkhatamkan Al-Quran dua kali setiap hari Ramadhan, maka paling kita mengkhatamkan Al-Quran di bulan Ramadhan setidaknya satu kali. Sekian yang dapat saya sampaikan.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

(Sumber: Syiar Ramadan Perekat Persaudaraan oleh Tim Layanan Syariah Kemenag)

9. Kultum Bertemakan Menjaga Lisan

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.

Kepada bapak ibu guru yang berbahagia dan sahabat-sahabatku tercinta.

Bulan Ramadhan adalah bulan yang istimewa. Ada banyak keutamaan yang bisa kita ambil dari bulan suci Ramadhan. Salah satunya adalah menjaga lisan. Banyak orang yang terjatuh dalam dosa karena tak mampu menjaga lisannya.

Mudah untuk menyakiti orang, melakukan sumpah serapah, dan bergunjinga tentang orang lain. Ini adalah dosa-dosa yang timbul karena lisan.

Menjaga lisan adalah menghindari ucapan yang menyakitkan dan tak mengandung manfaat, baik untuk lisan dunia dan bahkan akhirat.

Semoga kita bisa menjaga lisan hingga bulan suci Ramadhan berakhir.

Bapak ibu guru teman-temanku yang berbahagia, semoga yang saya sampaikan dapat bermanfaat.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

(dikutip dari arsip detikEdu)

10. Kultum Bertemakan Sabar

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.

Segala puji mari kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT atas segala nikmatnya yang telah diberikan kepada kita semua. Nikmat sehat, taufik hidayah inayah, dan nikmat iman & Islam. Salawat serta salam juga tak lupa kita haturkan kepada Nabi Besar, Muhammad SAW.

Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan tentang "sabar". Sabar berasal dari kata "sobaro yasbiru" yang artinya menahan.

Menurut istilah, sabar adalah menahan diri dari kesusahan dan menyikapinya sesuai syariah dan akal, menjaga lisan dari celaan, serta menahan anggota badan dari berbuat dosa.

Sabar adalah pilar kebahagiaan hamba. Dengan kesabaran seseorang akan terjaga dari kemaksiatan, konsisten dalam ketaatan, juga tabah dalam menghadapi berbagai cobaan.

Sabar banyak sekali disinggung dalam Al-Qur'an maupun hadis, sehingga manusia senantiasa diarahkan untuk selalu bersabar.

Kesabaran yang sebenarnya adalah kemampuan dalam mengendalikan sikap, sehingga kita dengan ikhlas dan rela menerima kondisi yang sedang dihadapi demi mendapat balasan yang baik di akhirat.

Demikian pidato ini saya akhiri, kurang lebihnya mohon maaf. Kesempurnaan milik Allah, kesalahan milik saya. Wabillahi taufik wal hidayah, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Itulah beberapa contoh kultum Ramadhan singkat 5 menit. Semoga menginspirasi detikers untuk menyusun kultum buat di sekolah!



Simak Video "Ramadan: Detox HP, Isi Iman!"
[Gambas:Video 20detik]

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads