- Kultum Tarawih Ramadhan tentang Nuzulul Quran #1
- Kultum Tarawih Ramadhan tentang Nuzulul Quran #2
- Kultum Tarawih Ramadhan tentang Nuzulul Quran #3
- Kultum Tarawih Ramadhan tentang Nuzulul Quran #4
- Kultum Tarawih Ramadhan tentang Nuzulul Quran #5
- Kultum Tarawih Ramadhan tentang Nuzulul Quran #6
- Kultum Tarawih Ramadhan tentang Nuzulul Quran #7
Kultum tarawih Ramadhan tentang Nuzulul Quran biasanya dibacakan pada malam 17 Ramadhan. Pasalnya, pada tanggal tersebut, kaum Muslimin memperingati turunnya wahyu Al-Quran pertama kali kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu Surat Al-'Alaq ayat 1 sampai 5.
Kultum sendiri merupakan sebuah ceramah pendek yang disampaikan dengan durasi 5-7 menit. Biasanya, kultum tarawih disampaikan di antara sholat isya dan tarawih. Namun, di beberapa masjid atau mushola, ada juga yang menyampaikannya di antara sholat witir dan tarawih.
Berikut ini adalah beberapa inspirasi kultum tarawih Ramadhan tentang Nuzulul Quran yang dihimpun dari laman NU Online, Muhammadiyah, Majelis Ulama Indonesia, dan Portal Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu. Simak selengkapnya di bawah ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kultum Tarawih Ramadhan tentang Nuzulul Quran #1
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahi rabbil 'alamin, washalatu wasalamu 'ala asyrafil anbiya'i wal mursalin, wa 'ala alihi wa ashabihi ajma'in. Amma ba'du.
Hadirin rahimakumullah,
Pada kesempatan yang berbahagia ini, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta'ala. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi kita, Rasulullah Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Hadirin sekalian,
Kita semua tahu bahwa 17 Ramadhan diperingati sebagai malam turunnya Al-Quran atau yang dikenal dengan Nuzulul Quran. Malam ini merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam karena menjadi awal dari turunnya wahyu yang menjadi pedoman hidup bagi umat manusia.
Al-Quran turun dalam dua tahap. Pertama, secara keseluruhan dari Lauhul Mahfuz ke Baitul Izzah di langit dunia. Kedua, diturunkan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam melalui perantara Malaikat Jibril selama kurang lebih 23 tahun. Ayat pertama yang diturunkan adalah Surah Al-'Alaq ayat 1-5 saat Rasulullah berada di Gua Hira.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Surah Al-Qadr:
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan hingga terbit fajar." (QS. Al-Qadr: 1-5)
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Peristiwa turunnya Al-Quran adalah momen istimewa yang mengubah peradaban manusia. Al-Quran hadir sebagai pedoman hidup yang mengandung petunjuk, perintah, larangan, serta solusi atas berbagai permasalahan manusia. Oleh karena itu, kita sebagai umat Islam harus senantiasa membaca, memahami, dan mengamalkan ajaran yang terkandung di dalamnya.
Ada beberapa amalan yang dapat kita lakukan dalam memperingati Nuzulul Quran ini, antara lain:
- Membaca dan mengkhatamkan Al-Quran. Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Quran, sehingga sangat dianjurkan bagi kita untuk memperbanyak tilawah Al-Quran.
- Mengadakan kajian dan pengajian. Memahami isi kandungan Al-Quran akan membantu kita dalam mengamalkan ajarannya dengan lebih baik.
- Melakukan ibadah malam. Seperti shalat tahajud, dzikir, dan berdoa agar kita mendapatkan keberkahan dari malam yang penuh kemuliaan ini.
- Bersedekah dan berbuat kebajikan. Karena pahala di bulan Ramadhan dilipatgandakan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Hadirin sekalian,
Allah telah menjadikan Al-Quran sebagai cahaya yang menerangi hati dan kehidupan kita. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Quran dan mengajarkannya." (HR. Bukhari)
Marilah kita jadikan momentum peringatan Nuzulul Quran ini sebagai kesempatan untuk meningkatkan kedekatan kita dengan kitab suci Allah. Semoga kita termasuk dalam golongan yang senantiasa mencintai Al-Quran, membaca, memahami, dan mengamalkan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari.
Demikian kultum singkat yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Mohon maaf atas segala khilaf dan kekurangan.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Kultum Tarawih Ramadhan tentang Nuzulul Quran #2
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahi rabbil 'alamin. Nahmaduhu wa nasta'inuhu wa nastaghfiruh. Wa na'udzubillahi min syururi anfusina wa min sayyi'ati a'malina. Man yahdihillahu fala mudhillalah, wa man yudhlilhu fala hadiyalah. Ashhadu an laa ilaaha illallah wahdahu laa syarikalah, wa ashhadu anna Muhammadhan 'abduhu wa rasuluh. Allahumma shalli 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala aalihi wa ashabihi ajma'in.
Hadirin sekalian yang dirahmati Allah,
Marilah kita senantiasa bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta'ala atas limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya kepada kita semua. Sehingga pada hari ini, kita masih diberikan kesempatan untuk berkumpul dalam majelis ilmu yang penuh keberkahan. Semoga kehadiran kita di sini dicatat sebagai amal ibadah yang bernilai tinggi di sisi Allah subhanahu wa ta'ala.
Shalawat serta salam marilah senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman. Semoga kita semua mendapatkan syafaat beliau di hari kiamat nanti. Aamiin ya rabbal 'alamin.
Hadirin sekalian,
Pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkan saya menyampaikan sebuah kultum singkat tentang Nuzulul Quran dan keistimewaannya. Sebagaimana kita ketahui, setiap tanggal 17 Ramadhan, umat Islam memperingati peristiwa besar yang dikenal dengan Nuzulul Quran, yaitu peristiwa turunnya Al-Quran. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kecintaan kita terhadap kitab suci Al-Quran dan menjadikannya sebagai pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari.
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surat Al-Qadr ayat 1:
"Inna anzalnaahu fi lailatil qadr."
Yang artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan." (QS. Al-Qadr: 1)
Ayat ini menjelaskan bahwa Al-Quran diturunkan pada malam Lailatul Qadar, yaitu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Namun, pertanyaannya, mengapa kita memperingati Nuzulul Quran pada tanggal 17 Ramadhan?
Hadirin yang dirahmati Allah,
Dalam sejarah Islam, para ulama berpendapat bahwa pada tanggal 17 Ramadhan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menerima wahyu pertama kali di Gua Hira melalui Malaikat Jibril. Wahyu yang pertama kali turun adalah lima ayat pertama dari Surat Al-'Alaq:
"Iqra' bismi rabbikal ladzi khalaq. Khalaqal insaana min 'alaq. Iqra' wa rabbukal akram. Alladzi 'allama bil qalam. 'Allamal insaana maa lam ya'lam."
Yang artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya." (QS. Al-'Alaq: 1-5)
Ayat ini menjadi titik awal turunnya wahyu Allah kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam yang kemudian berlanjut selama 23 tahun secara berangsur-angsur hingga Al-Quran menjadi sempurna sebagai pedoman hidup umat manusia.
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Peringatan Nuzulul Quran bukan hanya sekadar seremoni atau peringatan tahunan semata, tetapi memiliki makna yang mendalam. Ada beberapa pelajaran yang dapat kita ambil dari peristiwa ini:
1. Menjadikan Al-Quran sebagai Pedoman Hidup
Al-Quran adalah petunjuk hidup bagi setiap Muslim. Allah berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 2:
"Dzaalikal kitaabu laa raiba fiihi hudal lil muttaqiin."
"Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa."
Oleh karena itu, kita harus menjadikan Al-Quran sebagai panduan dalam segala aspek kehidupan, baik dalam ibadah, muamalah, maupun akhlak.
2. Meningkatkan Interaksi dengan Al-Quran
Sebagai umat Islam, kita harus senantiasa membaca, memahami, dan mengamalkan isi Al-Quran. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Quran dan mengajarkannya." (HR. Bukhari)
Mari kita biasakan membaca Al-Quran setiap hari, meskipun hanya beberapa ayat, agar hati kita senantiasa terpaut dengan kalam Allah.
3. Menyebarkan Nilai-Nilai Al-Quran
Al-Quran mengajarkan nilai-nilai kebaikan, keadilan, kasih sayang, dan ketakwaan. Sebagai umat Islam, kita memiliki tanggung jawab untuk menyebarkan ajaran-ajaran Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun dalam skala yang lebih luas.
Hadirin yang berbahagia,
Di bulan Ramadhan yang mulia ini, marilah kita memperbanyak membaca Al-Quran, memahami maknanya, serta mengamalkannya dalam kehidupan kita. Jadikanlah Al-Quran sebagai cahaya dalam setiap langkah kita agar kita senantiasa berada dalam ridha Allah subhanahu wa ta'ala.
Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari peringatan Nuzulul Quran ini, dan semoga Allah subhanahu wa ta'ala senantiasa memberikan kita kekuatan untuk terus berpegang teguh kepada Al-Quran hingga akhir hayat kita.
Wa billahi taufiq wal hidayah, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Kultum Tarawih Ramadhan tentang Nuzulul Quran #3
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita kesehatan dan kesempatan untuk kembali berkumpul di bulan suci Ramadhan ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Jamaah yang dirahmati Allah,
Malam ke-17 bulan Ramadhan memiliki keistimewaan tersendiri bagi umat Islam. Malam ini dikenal sebagai malam Nuzulul Quran, yaitu malam di mana Al-Quran pertama kali diturunkan dari Lauhul Mahfudz ke langit dunia. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi Muhammad SAW, bahwa Al-Quran diturunkan secara sekaligus ke langit pertama, kemudian disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur selama 23 tahun sesuai dengan keadaan dan peristiwa yang terjadi.
Sebagaimana kita ketahui, wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah surat Al-'Alaq ayat 1-5, yang turun ketika beliau sedang beribadah di Gua Hira. Pada saat itu, Malaikat Jibril menyampaikan perintah Allah SWT, "Iqra' bismi rabbikalladzi khalaq" yang artinya, "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan."
Jamaah sekalian,
Momen Nuzulul Quran ini bukan hanya sekadar peringatan, tetapi menjadi pengingat bagi kita semua untuk semakin mendekatkan diri kepada Al-Quran. Rasulullah SAW adalah teladan terbaik dalam mengimplementasikan nilai-nilai Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, kita sebagai umatnya seharusnya meneladani akhlak mulia beliau dengan cara membaca, memahami, dan mengamalkan isi Al-Quran.
Membaca Al-Quran tidak hanya memberikan ketenangan hati, tetapi juga melapangkan jalan kehidupan kita. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, "Barangsiapa yang membaca Al-Quran, maka dia akan mendapatkan cahaya di dunia dan akhirat." Sebaliknya, orang yang lalai dalam membaca Al-Quran akan merasakan hidup yang sempit dan penuh kegelapan. Maka dari itu, hendaknya kita senantiasa menjadikan Al-Quran sebagai petunjuk dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah, di tempat kerja, maupun di mana pun kita berada.
Jamaah yang dirahmati Allah,
Dalam kesempatan ini, Bupati Tanah Bumbu, Abah HM Zairullah Azhar, juga mengajak kita semua untuk memanfaatkan sisa bulan Ramadhan ini dengan sebaik mungkin. Salah satunya adalah dengan memperbanyak membaca Al-Quran. Kitab suci ini merupakan pedoman hidup yang akan membimbing kita menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. Maka dari itu, jangan sampai bulan Ramadhan berlalu begitu saja tanpa kita memperbanyak interaksi dengan Al-Quran.
Sebagai penutup, marilah kita jadikan peringatan Nuzulul Quran ini sebagai momentum untuk semakin mencintai Al-Quran. Bacalah, tadabburi, dan amalkanlah isinya dalam kehidupan kita. Dengan begitu, kita akan mendapatkan keberkahan, rahmat, dan kasih sayang Allah SWT.
Semoga kita semua termasuk ke dalam golongan orang-orang yang mencintai dan mengamalkan Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin ya Rabbal 'Alamin.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Kultum Tarawih Ramadhan tentang Nuzulul Quran #4
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan umatnya yang setia mengikuti ajaran beliau hingga akhir zaman.
Hadirin rahimakumullah,
Pada malam yang penuh berkah ini, marilah kita tingkatkan rasa syukur kepada Allah SWT karena masih diberikan kesempatan untuk menjalankan ibadah di bulan Ramadhan, bulan yang penuh dengan ampunan dan keberkahan. Salah satu keistimewaan bulan Ramadhan adalah peristiwa Nuzulul Quran, yaitu malam di mana Al-Quran diturunkan. Oleh karena itu, Ramadhan juga disebut sebagai bulan Al-Quran.
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran:"Dan ini (Al-Quran) adalah kitab yang Kami turunkan dengan penuh berkah, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat." (QS. Al-An'am: 155)
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Nuzulul Quran merupakan peristiwa turunnya Al-Quran dari Lauhul Mahfuzh ke langit dunia, kemudian diturunkan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril selama 23 tahun. Wahyu pertama yang diterima Rasulullah SAW adalah lima ayat dari surat Al-'Alaq:
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya." (QS. Al-'Alaq: 1-5)
Hadirin sekalian,Sebagai kitab suci umat Islam, Al-Quran memiliki berbagai keistimewaan yang harus kita pahami dan amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Setidaknya ada lima keutamaan Al-Quran yang harus kita renungkan bersama:
1. Al-Quran sebagai petunjuk hidup
Al-Quran adalah pedoman hidup bagi manusia agar tetap berada di jalan yang benar. Allah SWT berfirman:"(Al-Quran) ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini." (QS. Al-Jasiyah: 20)
Jika kita ingin hidup bahagia di dunia dan akhirat, maka kita harus menjadikan Al-Quran sebagai pegangan dalam setiap aspek kehidupan kita.
2. Al-Quran sebagai obat dan penyembuh
Dalam kehidupan, sering kali kita merasa resah, gelisah, dan mengalami berbagai kesulitan. Salah satu cara untuk mendapatkan ketenangan adalah dengan membaca Al-Quran. Allah SWT berfirman:"Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman." (QS. Al-Isra': 82)
Oleh karena itu, mari kita biasakan membaca Al-Quran agar hati kita selalu tenang dan hidup kita penuh berkah.
3. Al-Quran menjaga martabat manusia
Al-Quran mengajarkan manusia untuk hidup dalam keimanan dan amal saleh agar mendapatkan kedudukan yang mulia di sisi Allah. Allah berfirman:"Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan; maka mereka akan mendapat pahala yang tidak ada putus-putusnya." (QS. At-Tin: 6)
Maka, jika kita ingin mendapatkan kemuliaan di dunia dan akhirat, marilah kita selalu berpegang teguh pada ajaran Al-Quran.
4. Al-Quran sebagai pelajaran dan penerangan
Al-Quran berfungsi sebagai cahaya yang menerangi jalan hidup manusia agar tidak tersesat dalam kegelapan dunia. Allah SWT berfirman: "Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah pantas baginya. Al-Quran itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang jelas." (QS. Yasin: 69)
Oleh karena itu, marilah kita senantiasa membaca, memahami, dan mengamalkan Al-Quran dalam kehidupan kita.
5. Al-Quran sebagai solusi masalah kehidupan
Al-Quran hadir sebagai pemutus hukum yang adil dan menjadi pedoman dalam menyelesaikan berbagai perselisihan di tengah masyarakat. Allah berfirman: "Dan Kami tidak menurunkan Kitab (Al-Quran) ini kepadamu (Muhammad), melainkan agar engkau dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan, serta menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman." (QS. An-Nahl: 64)
Jika kita menghadapi masalah dalam kehidupan, maka kembalilah kepada Al-Quran karena di dalamnya terdapat solusi atas segala permasalahan.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Sebagai umat Islam, kita harus menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup, baik dalam urusan dunia maupun akhirat. Marilah kita biasakan membaca dan mengamalkan Al-Quran setiap hari, terutama di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini.
Semoga Allah SWT memberikan kita kemudahan dalam memahami dan mengamalkan isi Al-Quran, serta menjadikannya sebagai cahaya penerang dalam kehidupan kita. Amin ya Rabbal 'Alamin.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Kultum Tarawih Ramadhan tentang Nuzulul Quran #5
Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillahi rabbil 'alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam, dan kesehatan, sehingga kita masih diberi kesempatan untuk melaksanakan ibadah di bulan suci Ramadhan ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Hadirin rahimakumullah,
Malam ini kita berada dalam bulan yang sangat mulia, bulan di mana Al-Quran diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia, yaitu bulan Ramadhan. Salah satu malam yang istimewa dalam bulan ini adalah malam Nuzulul Quran, yang diperingati setiap tanggal 17 Ramadhan. Pada malam inilah wahyu pertama diturunkan kepada Rasulullah SAW melalui Malaikat Jibril di Gua Hira.
Namun, ada satu pertanyaan yang sering muncul: mengapa kita memperingati Nuzulul Quran pada tanggal 17 Ramadhan, padahal ayat-ayat Al-Quran dan hadis Nabi menyebutkan bahwa Al-Quran diturunkan pada Lailatul Qadar, yang terjadi pada 10 malam terakhir Ramadhan?
Hadirin yang dirahmati Allah,
Untuk menjawab pertanyaan ini, para ulama telah memberikan penjelasan. Dalam tafsirnya, Imam At-Thabari menyatakan bahwa Al-Quran yang turun pada malam Lailatul Qadar adalah Al-Quran dalam bentuk utuh atau jumlatan wahidatan. Maksudnya, pada malam Lailatul Qadar, Al-Quran diturunkan dari Lauhul Mahfuz ke langit dunia secara keseluruhan.
Sedangkan pada tanggal 17 Ramadhan, diyakini sebagai awal mula turunnya wahyu dari langit dunia kepada Nabi Muhammad SAW, yang diturunkan secara berangsur-angsur selama 23 tahun. Inilah yang menjadi alasan mengapa kita memperingati Nuzulul Quran pada tanggal 17 Ramadhan.
Selain itu, penetapan tanggal 17 Ramadhan juga didasarkan pada peristiwa Perang Badar, yang terjadi pada tanggal yang sama. Dalam Surat Al-Anfal ayat 41, Allah SWT mengisahkan kemenangan umat Islam dalam perang tersebut. Perang Badar merupakan peristiwa besar yang membuktikan kebenaran ajaran Islam dan memperkokoh penyebaran Al-Quran sebagai pedoman hidup umat manusia.
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Nuzulul Quran bukan sekadar peringatan seremonial semata. Lebih dari itu, malam ini menjadi momentum bagi kita untuk semakin mendekatkan diri kepada Al-Quran. Sebagai pedoman hidup, Al-Quran memberikan petunjuk dalam setiap aspek kehidupan, baik dalam hubungan kita dengan Allah maupun dengan sesama manusia.
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 185:
"Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Quran, sebagai petunjuk bagi manusia serta penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)."
Oleh karena itu, hendaknya kita tidak hanya membaca Al-Quran, tetapi juga berusaha memahami dan mengamalkan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari. Jangan sampai kita menjadi orang yang hanya memperingati turunnya Al-Quran, tetapi tidak menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Mari kita manfaatkan sisa Ramadhan ini dengan meningkatkan interaksi kita dengan Al-Quran. Perbanyak membaca, memahami, dan mengamalkan ajarannya. Semoga dengan demikian, kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang mendapatkan rahmat dan keberkahan dari Allah SWT.
Demikian kultum singkat ini, semoga bermanfaat bagi kita semua. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita agar selalu berada di jalan yang lurus. Aamiin ya Rabbal 'alamin.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Kultum Tarawih Ramadhan tentang Nuzulul Quran #6
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita kesempatan untuk kembali bertemu di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini. Shalawat serta salam kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Jamaah yang dirahmati Allah,
Malam ini, kita akan membahas tentang peristiwa agung yang sangat bersejarah dalam Islam, yaitu Nuzulul Quran. Peristiwa ini diperingati oleh umat Islam di berbagai belahan dunia, khususnya di Indonesia, pada tanggal 17 Ramadhan. Namun, mungkin ada sebagian dari kita yang bertanya, apa sebenarnya makna dari Nuzulul Quran? Dan bagaimana sejarahnya?
Secara bahasa, Nuzulul Quran berasal dari kata "nuzul" yang berarti turun dan "Al-Quran" yang merupakan wahyu Allah SWT. Namun, perlu kita pahami bahwa turunnya Al-Quran bukan dalam arti fisik seperti benda yang jatuh dari tempat tinggi ke rendah. Sebaliknya, menurut ulama tafsir seperti Jalaluddin al-Suyuthi, Nuzulul Quran berarti penyampaian wahyu dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril.
Nuzulul Quran juga menandai peristiwa besar lainnya, yaitu peresmian Nabi Muhammad SAW sebagai rasul terakhir yang diutus untuk menyampaikan risalah Islam kepada seluruh umat manusia.
Terkait kapan persisnya Al-Quran diturunkan, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama. Sebagian berpendapat bahwa peristiwa ini terjadi pada 17 Ramadhan, sementara yang lain berpendapat pada 24 Ramadhan. Dalam Al-Quran sendiri, Allah SWT telah memberikan isyarat tentang turunnya Al-Quran, di antaranya dalam surat Al-Qadr, surat Al-Baqarah ayat 185, dan surat Ad-Dukhan ayat 3.
Ketiga ayat ini menunjukkan bahwa Al-Quran diturunkan pada malam yang penuh keberkahan, yaitu malam Lailatul Qadar. Pendapat ini didukung oleh ulama besar seperti Ibnu 'Asyur, al-Qurthubi, dan ath-Thabari. Dengan demikian, meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai tanggal pastinya, para ulama sepakat bahwa Nuzulul Quran adalah malam yang penuh kemuliaan.
Jamaah sekalian,
Menurut Syekh Manna al-Qaththan dalam kitabnya Mabâhits fî Ulûm al-Quran, Al-Quran diturunkan dalam dua tahap:
Pertama, Al-Quran diturunkan secara sekaligus dari Lauh Mahfuzh ke Baitul 'Izzah di langit dunia pada malam Lailatul Qadar. Hal ini ditegaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 185:
"Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil)..."
Dalam ayat ini, Allah menggunakan kata inzal yang berarti turunnya sesuatu secara sekaligus.
Kedua, setelah diturunkan ke langit dunia, Al-Quran kemudian diturunkan secara bertahap kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril selama 23 tahun. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Jatsiyah ayat 2:
"Diturunkannya Kitab (Al-Quran) ini (berasal) dari Allah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana."
Dalam ayat ini, Allah menggunakan kata tanzil, yang menunjukkan proses turunnya Al-Quran secara berangsur-angsur.
Tahapan ini memiliki hikmah yang sangat besar. Dengan turunnya Al-Quran secara bertahap, umat Islam dapat lebih mudah memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya. Selain itu, proses ini juga berfungsi sebagai penguatan hati bagi Nabi Muhammad SAW dalam menghadapi berbagai ujian dan tantangan dalam berdakwah.
Jamaah yang dimuliakan Allah,
Peristiwa Nuzulul Quran bukan sekadar peristiwa sejarah yang kita peringati setiap tahun. Ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil darinya:
1. Menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup
Sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 185, Al-Quran adalah petunjuk bagi manusia. Oleh karena itu, kita harus menjadikannya sebagai pedoman dalam setiap aspek kehidupan kita.
2. Meningkatkan kecintaan terhadap Al-Quran
Momentum Nuzulul Quran hendaknya kita manfaatkan untuk semakin mendekatkan diri kepada Al-Quran, dengan membacanya, memahami maknanya, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mengoptimalkan ibadah di bulan Ramadhan
Nuzulul Quran terjadi di bulan Ramadhan, bulan yang penuh dengan keberkahan. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan bulan ini dengan meningkatkan ibadah, seperti membaca Al-Quran, shalat malam, bersedekah, dan memperbanyak amal saleh lainnya.
Jamaah yang dirahmati Allah,
Meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai waktu turunnya Al-Quran, hal ini tidak seharusnya menjadi sumber perpecahan di antara kita. Sebaliknya, kita harus memanfaatkan setiap hari di bulan Ramadhan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Semoga kita semua termasuk dalam golongan orang-orang yang senantiasa menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup dan mendapatkan keberkahan di bulan yang mulia ini. Aamiin ya Rabbal 'alamin. Wallahu a'lam bish-shawab.
Kultum Tarawih Ramadhan tentang Nuzulul Quran #7
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillaahi rabbil 'aalamiin.
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta kita semua sebagai umatnya hingga akhir zaman.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Pada kesempatan kali ini, marilah kita bersama-sama merenungkan sebuah peristiwa agung yang terjadi di bulan Ramadhan, yaitu Nuzulul Quran, peristiwa turunnya Al-Quran sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia. Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 185:
"Syahrur Ramadhanal-ladzi unzila fiihil-Quranu hudal linnaasi wa bayyinaatim minal-hudaa walfurqaan."
"Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda antara yang hak dan yang batil." (QS. Al-Baqarah: 185)
Hadirin yang berbahagia,
Betapa besar kasih sayang Allah kepada kita. Selain memberikan kehidupan, Allah juga menurunkan Al-Quran sebagai petunjuk, agar kita bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Namun, bagaimana sikap manusia terhadap Al-Quran? Dalam Surat Fatir ayat 32, Allah SWT menjelaskan bahwa manusia terbagi menjadi tiga golongan:
1. Orang yang menganiaya dirinya sendiri
Mereka adalah orang-orang yang mengaku beriman tetapi masih mengabaikan ajaran Al-Quran. Mereka tahu kewajiban shalat, puasa, dan zakat, tetapi enggan melaksanakannya. Bahkan, sering kali mereka melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah.
2. Orang yang pertengahan
Mereka adalah orang-orang yang melaksanakan sebagian ajaran Al-Quran, tetapi masih memilih-milih sesuai dengan keinginannya. Misalnya, rajin beribadah tetapi masih enggan berbagi rezeki dengan sesama melalui zakat dan sedekah.
3. Orang yang lebih dahulu berbuat kebaikan (Sabiqun bil Khairat)
Mereka adalah orang-orang yang benar-benar mengamalkan ajaran Al-Quran secara menyeluruh. Mereka tidak hanya membaca Al-Quran, tetapi juga memahami dan mengamalkan isinya dalam kehidupan sehari-hari.
Golongan yang ketiga inilah yang seharusnya kita teladani. Dalam sebuah hadits riwayat Muslim, Rasulullah SAW pernah bertanya kepada para sahabat:
"Siapa di antara kalian yang hari ini berpuasa?" Abu Bakar menjawab, saya.
"Siapa yang mengantarkan jenazah ke kuburan?" Abu Bakar menjawab, saya.
"Siapa yang memberi makan orang miskin?" Abu Bakar menjawab, saya.
"Siapa yang menjenguk orang sakit?" Abu Bakar menjawab, saya.
Lalu Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang mengerjakan semua ini dalam satu hari, maka ia akan masuk surga." (HR. Muslim)
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Menjadi Sabiqun bil Khairat, khususnya di bulan Ramadhan, adalah tanda keberhasilan tarbiyah atau pendidikan spiritual kita. Orang-orang yang masuk dalam golongan ini tidak hanya berprestasi dalam ibadah selama Ramadhan, tetapi juga di bulan-bulan lainnya. Mereka senantiasa memanfaatkan waktu untuk memperbanyak amal saleh, termasuk membaca dan mengamalkan Al-Quran.
Dalam Surat Adz-Dzariyat ayat 17-18, Allah SWT menggambarkan ciri-ciri mereka:
"Di dunia, mereka sedikit tidur di waktu malam dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar."
Para ulama terdahulu sangat mencintai Al-Quran. Diriwayatkan bahwa ada di antara mereka yang mampu mengkhatamkan Al-Quran dalam dua hari, tiga hari, atau bahkan lebih dari 60 kali dalam bulan Ramadhan. Ini menunjukkan bahwa mereka benar-benar menjadikan Al-Quran sebagai bagian dari kehidupan mereka.
Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitab Allah, maka baginya satu kebaikan, dan setiap kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan. Saya tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf, dan Mim satu huruf." (HR. Tirmidzi)
Hadirin yang dirahmati Allah,
Tadarus Al-Quran di bulan Ramadhan bukan sekadar membaca, tetapi juga merenungkan dan memahami isinya. Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 121:
"Orang-orang yang telah Kami beri Kitab, mereka membacanya sebagaimana mestinya (haqqa tilâwatih), mereka itulah yang beriman kepadanya. Dan barangsiapa ingkar kepadanya, mereka itulah orang-orang yang rugi."
Menurut Imam Ghazali, membaca Al-Quran yang berkualitas harus melibatkan tiga hal:
- Lisan: Membaca huruf per huruf dengan tartil dan tajwid yang benar.
- Akal: Memahami makna dan kandungan ayat-ayat yang dibaca.
- Hati: Mengambil pelajaran dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Abu Hurairah RA pernah berkata:
"Sesungguhnya rumah yang di dalamnya dibacakan Al-Quran akan menjadi luas bagi penghuninya, dipenuhi kebaikan, dihadiri malaikat, dan dijauhi oleh setan. Sebaliknya, rumah yang tidak dibacakan Al-Quran akan terasa sempit, sedikit kebaikannya, ditinggalkan malaikat, dan didekati setan."
Maka, mari kita manfaatkan bulan Ramadhan ini untuk semakin mendekatkan diri kepada Al-Quran, baik dengan membacanya, memahami maknanya, maupun mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga kita termasuk dalam golongan yang mendapatkan keberkahan dan kemuliaan Al-Quran.
Semoga Allah memberikan kita kekuatan lahir dan batin untuk melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhkan kita dari segala larangan-Nya. Nasrun minallah wa fathun qariib. Wa basyiril mukminiin.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Nah, itulah tadi beberapa contoh kultum tarawih Ramadhan tentang Nuzulul Quran yang bisa disampaikan pada malam 17 Ramadhan. Semoga dapat menjadi inspirasi!
(sto/ams)