- 8 Kultum Singkat tentang Malam Lailatul Qadar Kultum Malam Lailatul Qadar Singkat #1: Menggapai Lailatul Qadar ala Rasulullah Kultum Malam Lailatul Qadar Singkat #2: Keutamaan Lailatul Qadar dan Bagaimana Meraihnya Kultum Malam Lailatul Qadar Singkat #3: Berburu Lailatul Qadar Kultum Malam Lailatul Qadar Singkat #4: Makna Lailatul Qadar Kultum Malam Lailatul Qadar Singkat #5: Manfaatkan 10 Hari Terakhir Ramadhan untuk Raih Lailatul Qadar Kultum Malam Lailatul Qadar Singkat #6: Berburu Lailatul Qadar Kultum Malam Lailatul Qadar Singkat #7: Meraih Malam Lailatul Qadar Kultum Malam Lailatul Qadar Singkat #8: Rahasia Keutamaan Malam Lailatul Qadar
Kultum atau kuliah tujuh menit merupakan agenda yang tidak terlepas dari bulan Ramadhan, termasuk salah satunya berdekatan dengan berlangsungnya malam Lailatul Qadar. Temukan berbagai contoh kultum singkat tentang malam Lailatul Qadar yang menarik disertai judul dan dalilnya melalui paparan berikut.
Seperti yang diketahui, salah satu waktu yang dinanti-nantikan oleh kaum muslim selama bulan Ramadhan adalah Lailatul Qadar. Hal ini dikarenakan Lailatul Qadar diyakini sebagai malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Bahkan mengenai kemuliaan malam Lailatul Qadar telah disampaikan dalam firman Allah SWT melalui Al-Quran. Sebagaimana Allah SWT berfirman:
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ ١ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ ٢ لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ ٣ تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ ٤ سَلٰمٌۛ هِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِࣖ ٥
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Innâ anzalnâhu fî lailatil-qadr. Wa mâ adrâka mâ lailatul-qadr. Lailatul-qadri khairum min alfi syahr. Tanazzalul-malâ'ikatu war-rûḫu fîhâ bi'idzni rabbihim, ming kulli amr. Salâmun hiya ḫattâ mathla'il-fajr."
Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada Lailatul Qadar. Tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar."
Dengan mendengarkan kultum tentang malam Lailatul Qadar diharapkan dapat menjadi salah satu amalan untuk meraih keberkahan dari Allah SWT di bulan yang penuh dengan keberkahan dan kemuliaan ini. Selain dapat dijadikan referensi bagi imam maupun penceramah, contoh-contoh kultum malam Lailatul Qadar ini juga bisa dipilih sebagai referensi bacaan bagi setiap umat Islam. Bagi detikers yang ingin membaca berbagai kultum malam Lailatul Qadar singkat, berikut beberapa pilihannya.
8 Kultum Singkat tentang Malam Lailatul Qadar
Biasanya kultum disampaikan dalam durasi sekitar 7 menit. Oleh karena itu, teks kultum yang perlu dipersiapkan oleh imam dapat yang berisikan pembahasan singkat. Dihimpun dari buku 'Kumpulan Kultum Terlengkap & Terbaik Sepanjang Tahun' oleh AR Shohibul Ulum, 'Kultum 30 Ramadhan' karya Heri Suprapto, 'Kitab Kultum Kuliah Tujuh Menit: Kumpulan Nasihat PenyegarJiwa Dan Pengingat Hati Yang Lupa' oleh AR Shohibul Ulum, hingga laman Kementerian Agama, Nahdlatul Ulama, dan Majelis Ulama Indonesia, berikut rangkuman kultum bertema malam Lailatul Qadar.
Kultum Malam Lailatul Qadar Singkat #1: Menggapai Lailatul Qadar ala Rasulullah
Di bulan Ramadhan yang penuh berkah, terdapat malam yang luar biasa istimewa, yaitu Lailatul Qadar. Malam ini dijelaskan dalam Al-Quran sebagai malam yang lebih mulia daripada 1000 bulan. Keistimewaan ini menunjukkan betapa bernilainya lailatul qadar bagi umat Islam.
Malam lailatul qadar merupakan malam yang penuh dengan rahmat dan ampunan dari Allah. Pada malam ini, Allah menurunkan para malaikat ke bumi untuk menyebarkan rahmat dan kedamaian. Umat Islam yang beribadah pada malam ini akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
Karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah pada malam lailatul qadar. Berbagai amalan yang dapat dilakukan seperti membaca Al-Quran, shalat malam, dan berdoa. Umat Islam juga dapat melakukan amalan lainnya, seperti zakat dan sedekah.
Waktu Kedatangan Lailatul Qadar
Lantas kapan datangnya Lailatul Qadar? Tak ada yang tahu pasti. Hadis yang berasal dari riwayat Aisyah, Nabi SAW bersabda, malam lailatul qadar berada di malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadhan.
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِيْ الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
Artinya: "Carilah lailatul qadar pada tanggal gasal dari 10 terakhir bulan Ramadhan." (HR. Al-Bukhari).
Meski tanggal pasti Lailatul Qadar tidak dijelaskan secara spesifik, umat Islam dianjurkan untuk bersungguh-sungguh mencarinya di bulan Ramadhan, terutama pada 10 malam terakhir. Rasulullah SAW sendiri memperbanyak ibadah pada saat itu. Beliau lebih fokus beribadah, memperbanyak shalat malam, dan membangunkan keluarganya untuk ikut beribadah bersamanya. Hal ini diriwayatkan dalam hadits riwayat Al-Bukhari:
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ أَبِي يَعْفُورٍ عَنْ أَبِي الضُّحَى عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ، وَأَحْيَا لَيْلَهُ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ
Artinya: "Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Said ats-Tsauri, dari Abu Ya'fur, dari Abu adh-Dhuha, dari Masruq, dari Aisyah ra, ia berkata, 'Ketika Nabi SAW memasuki 10 hari terakhir (Ramadhan), beliau mengencangkan ikat pinggangnya (untuk lebih giat beribadah), menghidupkan malamnya (dengan ibadah), dan membangunkan keluarganya (untuk beribadah)'," (HR Al-Bukhari).
Ibadah Nabi dalam 10 Malam Terakhir Ramadhan
Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam kitab Fathul Bari menjelaskan, Nabi Muhammad SAW selalu menjadikan 10 malam terakhir bulan Ramadhan sebagai kesempatan untuk beribadah dan berserah diri kepada Allah SWT.
لا تجعلوا بيوتكم قبورا
Artinya, "Janganlah kamu jadikan rumah-rumahmu seperti kuburan. Pengertiannya: janganlah kamu tidur di rumah-rumahmu, sehingga kamu menjadi seperti orang mati dan rumah-rumahmu menjadi seperti kuburan," Ibnu Hajar Al-Asqallani, Fathul Bari, [Kairo; Dar Rayyan lit Turats: 1986 M, jilid IV, halaman 316).
Selain memperbanyak sholat malam dan beribadah, Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk memperbanyak doa di malam-malam tersebut. Beliau mengajarkan kepada Aisyah ra doa yang bisa dipanjatkan untuk meraih Lailatul Qadar, yaitu:
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul 'afwa fa'fu 'annī.
Artinya: "Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf yang pemurah. Engkau juga menyukai maaf. Karena itu, maafkanlah aku."
Intinya, cara Rasulullah SAW meraih lailatul qadar adalah dengan meningkatkan ketaatan dan ibadah di 10 terakhir Ramadhan. Nabi Muhammad SAW memperbanyak shalat malam, memperbanyak doa, dan bersungguh-sungguh dalam beribadah. Dengan kesungguhan tersebut, kita berharap bisa meraih keberkahan malam lailatul qadar. Wallahu a'lam.
Kultum Malam Lailatul Qadar Singkat #2: Keutamaan Lailatul Qadar dan Bagaimana Meraihnya
Hadirin rahimakumullah,
Apa itu Lailatul Qadar ?
Lailatul Qadar adalah di antara kekhususan yang Allah anugerahkan kepada umat Nabi Muhammad. Ia adalah malam yang penuh kemuliaan. Ibadah di dalamnya lebih utama daripada ibadah yang dilakukan selama seribu bulan yang tidak ada Lailatul Qadar -nya. Seribu bulan sama dengan 83 tahun lebih 4 bulan.
Umat-umat Nabi terdahulu bisa beribadah di dunia ini dalam jangka waktu yang lama karena Allah menjadikan usia mereka panjang-panjang. Sedangkan umat Nabi Muhammad meskipun usia mereka rata-rata hanyalah antara enam puluh hingga tujuh puluh tahun, akan tetapi Allah menganugerahkan Lailatul Qadar kepada mereka. Dengan adanya Lailatul Qadar , umat Nabi Muhammad berkesempatan mendapatkan pahala yang besar meskipun hidupnya tidak lama di dunia ini.
Apa saja keutamaan Lailatul Qadar ?
Pertama, Lailatul Qadar adalah malam diturunkannya Al-Quran. Sebagaimana kita tahu bahwa proses turunnya Al-Quran terjadi dalam dua tahap. Tahap pertama, turunnya Alquran dari lauh mahfuz ke suatu tempat di langit yang pertama (langit dunia) yang bernama bait al 'izzah. Dalam tahap pertama ini, Alquran diturunkan semuanya dari awal hingga akhir secara lengkap. Hal itu terjadi pada malam Lailatul Qadar yang saat itu bertepatan dengan malam dua puluh empat Ramadhan.
Tahap kedua, turunnya Alquran dari bait al 'izzah di langit yang pertama kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Dalam tahap kedua ini, Alquran diturunkan secara berangsur-angsur sesuai dengan sebab dan peristiwa tertentu selama kurang lebih dua puluh tiga tahun.
Lima ayat pertama dari Surat Al-'Alaq adalah yang pertama diturunkan kepada beliau di gua Hira' dengan perantaraan malaikat Jibril 'alaihis salam. Dan hal itu menurut sebagian ulama terjadi pada malam 17 Ramadhan. Atas dasar inilah kemudian malam 17 Ramadhan diperingati umat Islam sebagai malam Nuzulul Quran.
Kedua, Lailatul Qadar adalah malam yang penuh keberkahan. Allah ta'ala berfirman:
إِنَّآ أَنزَلۡنَٰهُ فِي لَيۡلَةٖ مُّبَٰرَكَةٍ
Artinya: "Sesungguhnya kami turunkan Alquran itu pada malam yang penuh berkah (malam Lailatul Qadar)," (QS. ad Dukhan: 3).
Ketiga, pada malam Lailatul Qadar, Allah memberitahukan kepada para malaikat mengenai apa yang terjadi di kalangan para hamba sampai datangnya Lailatul Qadar pada tahun berikutnya. Allah memberitahukan kepada mereka siapa saja yang lahir, mati, ditimpa musibah, sakit, sehat, dilapangkan rezekinya, disempitkan rezekinya dan lain sebagainya dalam kurun satu tahun kedepan. Tafsir al Qurthubi, an Nasafi dan lainnya menjelaskan bahwa itulah makna dari ayat:
فِيهَا يُفۡرَقُ كُلُّ أَمۡرٍ حَكِيمٍ
Artinya: "Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah," (QS. ad Dukhan: 4)
Keempat, amal shalih pada Lailatul Qadar lebih baik daripada amal shalih yang dilakukan selama seribu bulan sebagaimana ditegaskan oleh Allah:
لَيۡلَةُ ٱلۡقَدۡرِ خَيۡرٞ مِّنۡ أَلۡفِ شَهۡرٖ
Artinya: "Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan," (QS. Al-Qadr: 3).
Kelima, para malaikat dari setiap langit turun memenuhi lapisan bumi mendoakan dan mengucapkan salam kepada setiap orang yang menghidupkan malam itu dengan berbagai ibadah. Allah ta'ala berfirman:
تَنَزَّلُ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ وَٱلرُّوحُ فِيهَا بِإِذۡنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمۡرٖ
"Pada malam itu turun para malaikat dan Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan," (QS. Al-Qadr: 4).
Keenam, Lailatul Qadar adalah malam keselamatan dan keberkahan bagi para wali dan orang-orang yang melakukan ketaatan. Pada malam itu, setan tidak dapat berbuat buruk kepada orang-orang yang melakukan kebaikan. Allah ta'ala berfirman:
سَلَٰمٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطۡلَعِ ٱلۡفَجۡرِ
Artinya: "Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar," (QS. Al-Qadr: 5).
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah,
Apa yang semestinya dilakukan ketika melihat tanda Lailatul Qadar?
Yang dilakukan adalah menghidupkan malam itu dengan berbagai ibadah, seperti memperbanyak membaca istighfar, dzikir, shalat-shalat sunnah, memperbanyak membaca Alquran , beri'tikaf di masjid dan lain sebagainya. Serta memperbanyak doa, terutama doa yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada Sayyidah 'Aisyah radhiyallahu 'anha sebagaimana diriwayatkan Ibnu Majah:
اللهم إنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun mencintai pengampunan, maka ampunilah dosa-dosaku."
Juga memperbanyak membaca doa yang paling sering dibaca oleh Baginda Nabi baik pada Ramadhan atau pun di luar Ramadhan:
رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِي ٱلدُّنۡيَا حَسَنَةٗ وَفِي ٱلۡأٓخِرَةِ حَسَنَةٗ وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
Artinya: "Ya Allah, berikan kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan jagalah kami dari siksa neraka."
Semoga kita dikuatkan dan dimudahkan oleh Allah ta'ala untuk melakukan berbagai ketaatan di bulan Ramadhan, melihat salah satu tanda Lailatul Qadar dan keluar dari Ramadhan dalam keadaaan meraih derajat takwa. Amin.
Kultum Malam Lailatul Qadar Singkat #3: Berburu Lailatul Qadar
Tidak terasa Ramadhan sudah memasuki sepertiga akhir. Artinya, Ramadhan sudah memasuki dua puluh hari pertamanya. Orang Jawa biasa menyebutnya dengan likuran. Maka di sepertiga akhir Ramadhan, pada malam harinya tampak pemandangan umat berbondong melakukan iktikaf di masjid, guna mendapatkan Lailatul Qadar, yaitu malam seribu bulan. Berlombalah setiap Muslim untuk mendapatkannya. Dan malam-malam ganjil menjadi prioritas para Muslim melakukan iktikaf.
Suasana malam hari, tepatnya menjelang dini hari sampai fajar, menjadi semarak di hampir setiap masjid. Suasana ini beda dengan hari-hari di dua pertiga Ramadhan, apalagi dengan hari-hari di luar Ramadhan.
"Malam kemuliaan (Lailatul Qadar) itu lebih baik dari seribu bulan," (QS. Al-Qadr: 3).
Dalam surah ini Allah menurunkan al-Quran pada malam al-Qadar. Sebuah malam yang sangat berkah dan lebih baik dari seribu bulan, yang jika kita hitung maka nilainya sama dengan sekitar 83 tahun lebih 4 bulan. Sesungguhnya seseorang yang beribadah pada malam itu, maka sama baginya dengan beribadah selama 83 tahun 4 bulan lamanya pada malam atau hari-hari biasa.
Sebuah keutamaan yang sangat luar biasa, yang Allah anugerahkan kepada umat Muhammad yang berumur relatif lebih pendek dibanding umat terdahulu. Bagi kita, kaum Muslimin, mencari dan 'memburu' malam al-Qadar tersebut adalah sesuatu yang disunnahkan oleh Rasulullah. Hal ini dicontohkan langsung oleh Rasulullah, yang beliau sendiri sangat giat mencari malam tersebut dengan semakin banyak beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah, meramaikan malam, membangunkan keluarga dan mempererat sarungnya (tidak mendekati istri-istri beliau, untuk banyak beribadah).
Anjuran-anjuran beliau untuk mengisi malam al-Qadar tersebut dengan banyak ibadah terlihat dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah bersabda:
"Barang siapa yang beribadah pada malam al-Qadar karena iman dan mengharapkan keridhaan Allah, diampunilah dosa-dosanya yang terdahulu."
Lalu, apa yang mesti kita ucapkan jika Lailatul Qadar "menghampiri" kita? 'Aisyah pernah menanyakan hal itu pada Rasulullah, jika menemui Lailatul Qadar apa yang mesti dilakukan? Rasulullah menjawab:
"Bacalah, Allaahumma inna-Ka 'afuwwun tuhibbul-'afwa fa'fu anni (Wahai Allah, Engkau Maha Pemaaf, Menyenangi maaf. Maka, maafkanlah aku)," (HR. at-Tirmidzi, Imam Ahmad dalam Musnad-nya).
Allah sengaja tidak memberi tahu (merahasiakannya) pada malam ke berapa Lailatul Qadar itu, semata agar kita bersungguh-sungguh "menemukannya". Oleh karena itu, umat-Nya yang beriman, berlomba "menemukan" Lailatul Qadar dengan kesungguhan. Rasulullah menekankan agar umatnya beribadah pada malam ini didasari dengan iman dan ihtisab. Lailatul Qadar adalah momentum paling berharga yang dianugerahkan Allah, merugilah mereka yang mengabaikannya.
Tentu, Lailatul Qadar tidak datang dengan sendirinya, namun mesti 'diburu'. Semoga Allah berkenan menjadikan kita termasuk ke dalam orang-orang yang dapat memanfaatkan Ramadhan dengan sebaik-baiknya, menjadikan kita termasuk ke dalam kelompok yang mendapatkan Lailatul Qadar tersebut, dan menjadikan kita termasuk golongan yang berhasil menyelesaikan Ramadhan ini dengan sebaik-baiknya, sehingga keluar daripadanya sebagai seorang yang bertakwa serta dapat mempertahankannya selama-lamanya.
Kultum Malam Lailatul Qadar Singkat #4: Makna Lailatul Qadar
Makna Lailatul Qadar adalah malam kemuliaan. Malam kemuliaan yang penuh dengan keberkahan ini diberikan kepada umat Muhammad. Diberikan kepada nabi yang mulia dan agung, yaitu Nabi Muhammad, sebagai penghulu seluruh nabi dan rasul yang pernah Allah turunkan di dunia ini.
Selanjutnya, Lailatul Qadar diterima oleh umat yang mulia dan agung pula, yaitu umatnya Nabi Muhammad, umat akhir zaman. Umurnya pendek, badannya kecil-kecil, kebaikannya sedikit, maksiatnya banyak. Kenapa disebutkan umat Nabi Muhammad umat yang mulia dan agung? Ini karena kita terlahir dan mengikuti Nabi yang agung dan mulia, yaitu Rasulullah Muhammad. Sehingga kemulian dan keagungan umat ini Allah memberikan garansi kepada umat Muhammad dengan masuk surga terlebih dahulu dari umat nabi yang lain sebelum Nabi Muhammad.
Hal ini senada dengan hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab Shahih Bukhari nomor hadits 876 dan Imam Muslim dalam kitab Shahih Muslim nomor hadits 1413 dengan sanad yang shahih dari sahabat Abu Hurairah bahwa baginda Rasulullah bersabda:
نَحْنُ الْآخِرُوْنَ الْأَوَّلُوْنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَنَحْنُ أَوَّلُ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ
"Kami adalah umat yang terakhir (datangnya), namun kami yang pertama (diadili) pada hari kiamat. Kami pertama masuk ke dalam surga."
Kemudian juga sangat berkaitan dengan pembahasan makna Lailatul Qadar, yaitu malam kemulian yang telah diberikan kepada umat mulia, yaitu umat akhir zaman. Dan Allah 3 menjelaskan sendiri tentang Lailatul Qadar (malam kemuliaan) ini dalam kitab-Nya yang mulia dalam surat Al Qadr ayat 2:
وَمَا أَدْرِيكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ
"Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?".
Malaikat-malaikat pada malam itu turun dan Malaikat Jibril juga turun untuk mengatur segala urusan, hal ini sebagaimana firman Allah dalam Al Quran surat Al Qadr ayat 4:
تَنَزَّلُ الْمَلَئِكَةُ وَالرُّوْحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ
"Pada malam itu, turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan."
Malam yang penuh dengan keberkahan itu terjadi sampai terbit fajar. Kemulian dan keselamatan serta kesejahteraan hingga terbit fajar, inilah kemuliaan dari malam kemuliaan yang Allah janjikan untuk umatnya Muhammad. Dari awal malam hari (saat terbenam matahari) hingga terbit fajar, keadaan umat Muhammad diselimuti oleh keberkahan, kesejahteraan, dan keselamatan hingga terbit fajar di hari tersebut. Hal ini senada dengan firman Allah dalam Al Quran surat Al Qadr ayat 5:
سَلْمٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
"Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar."
Demikian yang dapat kami sampaikan terkait tentang Lailatul Qadar (malam kemuliaan), yaitu amalan yang lebih baik dari seribu bulan, para malaikat turun untuk mengatur segala urusan dan kesejahteraan hingga terbit fajar, lebih dan kurangnya mohon dimaafkan. Semoga bermanfaat untuk diri saya dan jamaah sekalian. Kebenaran datang dari Allah, janganlah kamu ragu-ragu padanya. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 147:
الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ
"Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, maka janganlah sekali-kali engkau (Muhammad) termasuk orang-orang yang ragu."
Kultum Malam Lailatul Qadar Singkat #5: Manfaatkan 10 Hari Terakhir Ramadhan untuk Raih Lailatul Qadar
Sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan adalah masa yang paling berkah. Karena dalam hadits disebutkan bahwa Lailatul Qadar hadir pada salah satu dari malamnya. Siapa saja yang beruntung dapat bertemu dan beramal ibadah di waktu tersebut, maka ia akan memperoleh pahala atas amaliahnya lebih baik dibandingkan dengan melakukan perbuatan yang sama selama 1000 bulan di waktu yang berbeda.
Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah,
Hidup di dunia ini diibaratkan sebagai sebuah arena perlombaan. Setiap manusia pasti ikut menjadi peserta kompetisi, namun dengan cabang yang berbeda-beda. Ada yang berlomba-lomba dalam mengejar jabatan, harta, tahta, kesenangan duniawi dan lain sebagainya. Selain itu ada juga yang berpartisipasi dalam lomba mengerjakan amal kebaikan dengan sebanyak-banyaknya.
Perlombaan dalam kebaikan inilah yang paling bermanfaat dan dianjurkan dalam Islam. Dalam Al-Qur'an disebutkan:
فَاسْتَبِقُوْا الْخَيْرٰتِۗ
Artinya: "Maka, berlomba-lombalah kamu dalam berbagai kebajikan," (QS. Al-Baqarah ayat 148).
Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah,
Setiap tahun para ulama, penceramah dan guru-guru kita selalu mengingatkan betapa dahsyatnya keutamaan yang dimiliki oleh Lailatul Qadar. Suatu malam yang apabila kita beribadah di dalamnya lebih baik dibandingkan dengan beribadah selama seribu bulan di waktu yang lain dan padanya pula diturunkan kitab suci Al-Qur'an.
Tentu saja betapa ruginya kita jika menyia-nyiakan kesempatan emas di sepuluh hari terakhir bulan suci ini, dengan tidak memanfaatkannya untuk mencari berkah Lailatul Qadar melalui optimalisasi diri serta berlomba-lomba dalam mengerjakan kebaikan. Apalagi dengan pahala yang berlipat ganda.
Rasulullah SAW saja apabila bertemu dengan sepuluh hari terakhir pada bulan suci Ramadhan, maka beliau akan meningkatkan semangat dan intensitas ibadahnya. Sebagaimana hal ini disampaikan oleh Aisyah ra dalam sebuah hadits:
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهَا قَالَتْ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ، وَأَحْيَا لَيْلَهُ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ
Artinya: "Dari Aisyah ra, ia berkata, 'Nabi Muhammad SAW apabila memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, maka beliau mengencangkan ikatan sarungnya, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya,." (HR. Al-Bukhari).
Mazharuddin Az-Zaidani dalam kitab Al-Mafatih fi Syarhil Mashabih, jilid 1, halaman 55, menjelaskan, makna dari 'mengencangkan ikatan sarungnya' dalam penggalan hadits ialah perumpamaan yang menggambarkan kesungguhan Nabi Muhammad SAW yang hendak melakukan perkara ibadah. Selain itu, mengencangkan sarung juga diibaratkan sebagai simbol untuk meninggalkan kegiatan hubungan intim bersama istri.
Az-Zaidani juga merincikan bahwa yang dimaksud dalam 'membangunkan keluarganya' pada hadits tersebut ialah Nabi Muhammad SAW mengajak keluarganya untuk melakukan ibadah dan mencari Lailatul Qadar dalam 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
Menambahkan penjelasan dari Az-Zaidani, Syamsuddin Al-Birmawi dalam kitab Al-Lami'us Shabih bi Syarhil Jami' As-Shahih, jilid 6, halaman 491, menyebutkan, 'menghidupkan malam' dalam hadits tersebut maksudnya adalah Nabi Muhammad SAW meninggalkan tidur malam, membangunkan dirinya untuk melaksanakan shalat malam yang dibarengi dengan ketaatan lain.
Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah,
Berlomba-lomba dalam kebaikan di 10 hari terakhir bulan Ramadhan hendaklah diwujudkan dengan memperbanyak amal ibadah, berbagi kepada sesama, meningkatkan intensitas dzikir kepada Allah dan mengajak seluruh anggota keluarga. Sebagaimana hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.
Kultum Malam Lailatul Qadar Singkat #6: Berburu Lailatul Qadar
Tidak terasa, sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan di depan mata. Hari-hari terakhir Ramadhan ini akan menjadi saksi tentang apa yang kita lakukan. Inilah saatnya kita berburu ridha Allah. Betapa banyak orang yang berharap untuk bertemu dengannya dan memperoleh barakahnya, tapi ajal memutus harapannya. Kita bersyukur, Allah masih memberikan kesempatan kepada kita untuk bertemu dengan hari-hari terakhir Ramadhan ini. Semoga kita diberi kekuatan untuk beribadah sebaik mungkin dan mengisinya dengan ketaatan.
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah,
Jika telah memasuki sepuluh malam terakhir Ramadhan, apa yang dilakukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam? Sayyidah Aisyah radliyallahu 'anha menceritakan:
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم اذا دخل العشر احيا الليل وايقظ اهله وجدّ وشدّ المئزر
(متفق عليه واللفظ لمسلم)
Artinya: "Rasulullah apabila sepuluh malam terakhir Ramadhan telah tiba, beliau menghidupkan malam dengan shalat dan berbagai ibadah, membangunkan keluarganya untuk shalat malam dan ibadah-ibadah yang lain, bersungguh-sungguh dalam beribadah melebihi apa yang biasanya dilakukan, dan tidak menggauli istri-istrinya." (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Sepuluh hari terakhir Ramadhan adalah di antara waktu yang paling baik dan mustajabah. Waktu tersebut kita manfaatkan untuk terus-menerus berdoa, doa kebahagiaan dunia-akhirat, memohon ampunan dosa, keberkahan rezeki, panjang umur dalam ketaatan, terhindar dari segala macam musibah dan wabah, dan lain sebagainya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
ويستجاب لأحدكم مالم يعجل يقول دعوت فلم يستجب لي
(أخرجه البخارى ومسلم)
Artinya: "Doa salah seorang dari kalian akan dikabulkan selagi ia tidak tergesa-gesa untuk dikabulkan dengan mengatakan: aku telah berdoa tapi belum juga dikabulkan," (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah,
Pada sepuluh malam terakhir ini, kita juga dianjurkan berburu Lailatul Qadar, malam yang amal baik kita di dalamnya lebih utama daripada amal baik seribu bulan atau 83 tahun 4 bulan. Allah merahasiakan kapan lailatul qadar itu. Rasulullah memerintahkan kita untuk memburunya pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. Kalau kita ingin memperoleh barakah lailatul qadar secara pasti, maka kita hidupkan seluruh malam Bulan Ramadhan dengan ibadah dan ketaatan.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
من قام ليلة القدر إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
(متفق عليه)
Artinya: ''Barang siap yang menghidupkan malam lailatul qadar (dengan shalat dan berbagai ibadah) dengan dilandasi keimanan dan niat semata mengharap ridha Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah,
Semoga kita semua senantiasa memperoleh rahmat dan ridha Allah, tetap semangat beribadah sampai akhir Bulan Ramadhan serta dijauhkan dari akhlak tercela yang mungkin mencederai ibadah kita, khususnya ibadah puasa kita.
Kultum Malam Lailatul Qadar Singkat #7: Meraih Malam Lailatul Qadar
Jamah yang dimuliakan Allah,
Betapa banyak anjuran amal ibadah yang dianjurkan untuk umat Muslim selama Ramadhan. Dari mulai amalan-amalan sunnah saat puasa dan sahur, bertadarus Al-Qur'an, melaksanakan shalat tarawih, dan lain sebagainya. Salah satu anjuran utama yang terdapat pada bulan agung ini adalah meraih malam Lailatul Qadar. Allah SWT dalam Al-Qur'an secara tegas menyampaikan bahwa momen sakral Lailatul Qadar:
إِنَّا أَنْزَلْنَهُ فِى لَيْلَةِ الْقَدْرِ * وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ * لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مّنْ أَلْفِ شَهْرٍ * تَنَزَّلُ الْمَلَئِكَةُ وَالْرُّوحُ فِيْهَا بِإِذْنِ رَبِهِّمْ مِّنْ كُلِّ أَمْرٍ * سَلَامٌ هِىَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ.
Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada Lailatul Qadar. Tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar," (QS Al-Qadar [97]: 1-5).
Hanya saja, kepastian kapan malam agung ini terjadi belum ada yang bisa memprediksi, apakah di awal Ramadhan, pertengahannya, atau di penghujung bulan. Jika kita umpamakan, malam Lailatul Qadar bagaikan permata sangat indah yang tersimpan di tempat sangat tersembunyi. Semua orang menginginkannya, tetapi hanya bisa memprediksi keberadaannya.
Ma'asyiral muslimīn a'azzakumullāh,
Meskipun kedatangan malam Lailatul Qadar dirahasiakan, akan tetapi para ulama berusaha (berijtihad) untuk memprediksi kapan malam mulia tersebut jatuh. Kita bisa mengacu pada pendapat-pendapat yang mereka kemukakan, kendati pada akhirnya kita juga berkesimpulan bahwa terjadinya malam Lailatul Qadar tetap menjadi misteri karena tidak bisa diprediksi ketepatannya seratus persen.
Kendati malam Lailatul Qadar tidak bisa kita pastikan kapan terjadinya, selain mengikuti prediksi para ulama, kita juga bisa memprediksi kedatangannya dengan mengamati kondisi alam yang terjadi. Berikut adalah beberapa ciri-ciri malam Lailatul Qadar dilihat dari gejala alam berdasarkan beberapa hadits Nabi.
Pada pagi harinya sinar matahari tidak terlalu panas dan cuaca terasa sejuk. Hal ini berdasarkan hadits riwayat Imam Muslim.
Malam harinya langit terlihat bersih, tidak terdapat awan, suasana terasa tenang dan sunyi, udara juga tidak dingin tidak pula panas.
Dalam hadits lain Rasulullah juga bersabda,
لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاءُ
Artinya: "Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan tampak kemerah-merahan," (HR Ath-Thayalisi dan Al Baihaqi).
Hanya saja, prediksi berdasarkan gejala alam tersebut tidak bisa dijadikan acuan untuk bisa meraih malam Lailatul Qadar. Ibnu Hajar al-'Atsqalani sendiri menegaskan bahwa ciri-ciri gejala alam tersebut akan tampak setelah malam Lailatul Qadar-nya, bukan sebelum atau saat sedang terjadi sehingga kita bisa mempersiapkan diri sebelum tepat kedatangannya. (Ibnu Hajar al-'Asqalani, Fatḥul Bārī: juz IV, h. 260).
Pada akhirnya kita berkesimpulan bahwa malam Lailatul Qadar tidak bisa diprediksi kapan tepatnya. Kita hanya bisa berusaha dan berikhtiar dengan memperbanyak ibadah selama satu bulan Ramadhan dengan harapan bisa meraih malam istimewa ini.
Kultum Malam Lailatul Qadar Singkat #8: Rahasia Keutamaan Malam Lailatul Qadar
Bulan Ramadhan memiliki berbagai keistimewaan dan anugerah yang Allah SWT berikan kepada umat Nabi Muhammad SAW. Salah satu keistimewaan terbesar di bulan ini adalah malam Lailatul Qadar, malam yang penuh dengan rahmat dan kasing sayang Allah SWT bagi umat Rasulullah SAW.
Lailatul Qadar merupakan malam dengan sejumlah keutamaan yang luar biasa. Al-Quran menggambarkan malam itu sebagai malam yang lebih mulia daripada 1000 bulan. Pada malam itu, langit dihiasi dengan turunnya para malaikat yang membawa berkah serta kedamaian bagi orang-orang yang menghidupkannya dengan ibadah. Dalam surat Al-Qadar, Allah SWT berfirman:
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ ١ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ ٢ لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ ٣ تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ ٤ سَلٰمٌۛ هِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِࣖ ٥
Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur'an pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar," (QS. Al-Qadr: 1-5).
Lailatul Qadar adalah kado istimewa dari Allah SWT bagi umat Nabi Muhammad SAW. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW diperlihatkan umur umat nabi sebelumnya yang panjang, sehingga beliau merasa bahwa umatnya yang berusia lebih pendek tidak dapat menyamai ibadah mereka. Sebagai bentuk kasih sayang-Nya, Allah SWT memberikan malam Lailatul Qadar sebagai hadiah istimewa.
Rasulullah SAW juga menyebutkan keutamaan malam Lailatul Qadar bahwa beribadah di malam agung tersebut akan menghapus dosa-dosa yang telah berlalu. Beliau bersabda:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: "Barangsiapa shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharapkan pahala, diampuni dosa-dosanya yang telah lampau," (HR Al-Bukhari).
Malam Lailatul Qadar adalah anugerah agung yang Allah SWT berikan kepada umat Islam sebagai kesempatan untuk meraih keberkahan dan pahala yang berlipat ganda. Keutamaan malam ini tidak hanya terletak pada kemuliaannya yang lebih baik daripada 1000 bulan, tetapi juga pada limpahan rahmat dan ampunan yang Allah berikan kepada hamba-Nya yang bersungguh-sungguh dalam ibadah.
Karena itu, hendaknya setiap Muslim memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, mengisi malam-malam Ramadhan dengan ibadah, doa, dan taubat yang tulus agar dapat meraih keutamaan Lailatul Qadar.
Semoga kita semua termasuk dalam golongan hamba yang diberikan taufik oleh Allah SWT untuk menemukan dan menghidupkan malam Lailatul Qadar. Dengan memperbanyak ibadah dan amal kebaikan, kita berharap mendapatkan ampunan dan keberkahan yang tak ternilai. Amin. Wallahu a'lam.
Demikian tadi rangkuman kultum malam Lailatul Qadar singkat yang menarik sebagai referensi bagi setiap muslim. Semoga informasi ini bermanfaat!
(sto/apu)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang