BKSDA Cek Lokasi Serangan Monyet di Bukit Menoreh Kulon Progo, Ini Hasilnya

BKSDA Cek Lokasi Serangan Monyet di Bukit Menoreh Kulon Progo, Ini Hasilnya

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Kamis, 31 Agu 2023 13:07 WIB
Petugas saat melakukan kroscek lokasi diduga terjadi serangan monyet ekor panjang di Kulon Progo beberapa waktu lalu.
Petugas saat melakukan kroscek lokasi diduga terjadi serangan monyet ekor panjang di Kulon Progo beberapa waktu lalu. Foto: Dok BKSDA Jogja.
Kulon Progo -

Monyet ekor panjang dilaporkan menyerang lahan pertanian di kawasan Bukit Menoreh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Menindaklanjuti hal itu, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jogja telah menerjunkan petugas ke lokasi kejadian.

Polisi Kehutanan BKSDA Jogja, Widodo mengatakan kroscek lokasi diduga terjadi serangan monyet ekor panjang ini dilangsungkan pada Kamis (24/8/2023) lalu. Salah satu tempat yang dicek yaitu di Dusun Nyemani, Kalurahan Sidoharjo, Kapanewon Samigaluh.

"Setelah kita ke sana kita ditunjukkan beberapa titik yang pernah terjadi serangan atau gangguan. Memang saat itu kita tidak menjumpai keberadaan monyet ini. Cuma kami dapat beberapa keterangan dari masyarakat bahwa memang pernah terjadi serangan di sini," ujar Widodo saat dihubungi detikJogja, Kamis (31/8).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Widodo mengatakan Dusun Nyemani dan mayoritas wilayah Bukit Menoreh memang menjadi habitat alami bagi monyet ekor panjang. Diperkirakan jumlahnya mencapai puluhan ekor yang tersebar di Kapanewon Girimulyo, Samigaluh dan Kalibawang.

"Kalau dilihat dari bentang Bukit Menoreh memang daerah ini adalah sebaran monyet ekor panjang. Jadi Girimulyo, Kalibawang, Samigaluh itu sebaran MEP. Terkait data pastinya kami belum copy, karena lama belum ada pendataan. Tapi diperkirakan jumlahnya banyak mencapai puluhan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dijelaskan kasus monyet ekor panjang yang menyerang lahan pertanian warga di Bukit Menoreh sebenarnya sudah terjadi sejak lama. Biasanya berlangsung saat musim kemarau, di mana monyet ekor panjang kesulitan mencari sumber pakan alami sehingga turun gunung untuk mencari makan.

"Jadi faktor minimnya ketersediaan pakan alami di sana. Kalau di Kulon Progo kan rata-rata pertanian, jadi informasi yang masuk kebanyakan pertanian (yang diserang monyet ekor panjang)," terangnya.

Widodo mengatakan pelbagai upaya sudah dilakukan pihaknya untuk mengendalikan monyet ekor panjang agar tidak mengganggu lahan pertanian warga. Salah satunya dengan menyediakan tanaman buah liar sebagai pakan alami monyet di sekitar habitat satwa liar tersebut.

Baca selengkapnya di halaman berikutnya....

Namun upaya ini ternyata belum ampuh menangkal serangan monyet yang merusak lahan pertanian warga setiap tahunnya. Oleh karena itu, BKSDA masih mencari solusi atas persoalan ini.

"Karena dari kami selaku institusi itu masih berpijak pada sebuah siklus atau ekosistem yang ada di alam liar itu. Jadi kalau untuk monyet ekor panjang kami masih belum menemukan atau menentukan mau diapakan. Jadi sifatnya kemarin masih pendataan, dan melihat sejauh mana kerusakan yang terjadi," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya warga di kawasan Bukit Menoreh, Kulon Progo, resah dengan munculnya gerombolan monyet sejak beberapa waktu terakhir. Kawanan monyet ini merusak lahan budidaya tanaman dan buah milik petani setempat.

Teror monyet ini dilaporkan terjadi sejumlah dusun di Kalurahan Purwosari, Kapanewon Girmulyo. Antara lain di Dusun Ponces, Penggung, Ngaglik dan Nogosari.

Halaman 2 dari 2
(apl/ams)

Hide Ads