Tebing 8 Meter Longsor Rusak Rumah di Perbukitan Menoreh Kulon Progo

Tebing 8 Meter Longsor Rusak Rumah di Perbukitan Menoreh Kulon Progo

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Rabu, 22 Jan 2025 13:39 WIB
Kondisi tebing yang longsor hingga rusak rumah warga di Banjaroya, Kalibawang, Kulon Progo, Rabu (22/1/2025).
Kondisi tebing yang longsor hingga rusak rumah warga di Banjaroya, Kalibawang, Kulon Progo, Rabu (22/1/2025). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja
Kulon Progo -

Tebing setinggi 8 meter di kawasan perbukitan Menoreh wilayah Kalibawang, Kulon Progo, mengalami longsor. Akibatnya merusak sebuah rumah warga yang berada tepat di bawah tebing tersebut.

Peristiwa ini terjadi di Dusun Tonogoro, Kalurahan Banjaroya, Kapanewon Kalibawang. Hujan yang mengguyur wilayah ini pada Selasa (21/1) sore menyebabkan tanah longsor hingga menimpa kediaman Shaleh, warga setempat.

Dari pantauan di lokasi, nampak kondisi rumah itu rusak parah. Dindingnya jebol hingga menimbulkan lubang berukuran cukup besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang rusak bagian tembok ini, jebol dengan ketinggian sekitar 3 meter dan lebar 5 meter. Ini merupakan kamar untuk salat dan kamar tidur," ucap Shaleh saat ditemui di lokasi, Rabu (22/1/2025) pagi.

Shaleh mengatakan peristiwa ini bermula saat dirinya baru selesai menunaikan salat asar pada kemarin sore. Saat itu, dirinya mendengar gemuruh yang tiba-tiba disusul suara keras seperti ledakan.

ADVERTISEMENT

Shaleh kemudian mendatangi sumber suara tersebut, yang ternyata adalah kamar tempatnya tadi salat sudah jebol akibat tebing samping rumah longsor.

"Itu sekitar jam 4 sore lebih sedikit. Saya waktu itu baru selesai salat. Terus denger ada suara keras banget, langsung saya pindah ke ruang pawon (dapur). Pas saya cek ternyata sudah kayak gini," ujarnya.

Kondisi tebing yang longsor hingga rusak rumah warga di Banjaroya, Kalibawang, Kulon Progo, Rabu (22/1/2025).Kondisi tebing yang longsor hingga rusak rumah warga di Banjaroya, Kalibawang, Kulon Progo, Rabu (22/1/2025). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja

Shaleh mengatakan dirinya sempat khawatir terjadi longsor susulan karena pada saat itu hujan masih mengguyur cukup deras. Dia pun memutuskan untuk pindah sementara ke ruang yang lebih aman.

"Rasanya khawatir karena curah hujan belum reda. Kalau nanti ada hujan lagi mengantisipasi (longsor), saya pindah kamar depan," ucapnya.

Akibat kejadian ini, Shaleh mengalami kerugian yang ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

Sementara itu Babinsa Banjaroya, Sertu Purwoko, menyebut tebing yang longsor hingga mengenai rumah Shaleh memiliki ketinggian 8 meter dengan lebar kisaran 6 meter.

"Untuk tingginya sekitar 8 meter dan lebarnya ada 6 meteran mas," ujarnya.

Purwoko mengatakan pihaknya bersama Polri dan warga setempat masih berupaya membersihkan material longsor yang merusak rumah Shaleh. Menurutnya pembersihan hanya bisa dilakukan secara manual karena keterbatasan alat dan lokasi yang tidak memungkinkan untuk dijamah alat berat.

"Kesulitan di sini cuma andalkan tenaga masyarakat. Kalau alat sulit. Sebenarnya kalau ada sumber air bisa digelontor pakai genset, tapi karena nggak ada kita kerjakan dengan masyarakat," terangnya.

Selain di rumah Shaleh, Purwoko menyebut tanah longsor juga dilaporkan terjadi di dua lokasi di wilayah Banjaroya. Namun dia pastikan tidak ada korban jiwa dalam rentetan kejadian ini.

"Kalau untuk hari kemarin ada tiga titik, yaitu di Dusun Tonogoro, menimpa rumah Pak Shaleh. Kemudian Dusun Plengan, itu bangket samping masjid roboh. Lalu Dusun Pranan ada samping rumah longsor tapi aman. Korban jiwa tidak ada," jelasnya.




(rih/ahr)

Hide Ads