Kawanan monyet menyerang lahan budidaya tanaman dan buah di kawasan Bukit Menoreh, Kabupaten Kulon Progo, DIY. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jogja akan menerjunkan personel untuk mengecek lokasi.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Jogja, Dian Banjar Agung mengatakan serangan monyet di Bukit Menoreh, tepatnya di Kalurahan Purwosari, Kapanewon Girimulyo, itu diterima pihaknya tadi malam.
"Sedang kami diskusikan penanganannya. BKSDA akan menurunkan petugas memeriksa lokasi kejadian," ujar Dian saat dihubungi wartawan, Rabu (23/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dian mengatakan pihaknya juga akan berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DIY, Dinas Pertanian Kulon Progo, dan pemerintah desa setempat.
Menurutnya, kawasan Bukit Menoreh, khususnya Girimulyo, termasuk habitat monyet ekor panjang. Kawanan mamalia ini menyerang lahan pangan warga karena kelaparan.
"Informasi awal, daerah Girimulyo memang habitat alami dari monyet ekor panjang. Prediksi awal mereka sedang mencari sumber pakan dan air akibat musim kemarau panjang," jelas Dian.
Diberitakan sebelumnya, serangan monyet ini dilaporkan terjadi di sejumlah dusun di Kalurahan Purwosari, Girmulyo. Antara lain di Dusun Ponces, Penggung, Ngaglik, dan Nogosari.
"Di Ponces yang dekat sungai dan tebing, kemarin waktu masih awal kemarau banyak petani ngeluh ubi kayunya dimakan monyet. Terus laporan di wilayah Penggung, kemudian di wilayah Ngaglik dan ada juga di Nogosari dilaporkan kemunculan satu dua ekor monyet sampai di jalan," kata Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan Purwosari, Ngadiran, Selasa (22/8).
Ngadiran mengatakan serangan monyet ini telah berlangsung sejak awal musim kemarau atau sekitar April 2023. Kawanan monyet itu menyerang lahan ubi kayu, rambutan, pisang, dan kelapa.
"Mungkin efek musim kemarau sehingga bingung nyari makanan, akhirnya turun ke lahan pertanian warga," ujarnya.
Ngadiran mengatakan kondisi ini membuat warga yang menggantungkan hidupnya pada pertanian resah. Bahkan ada petani yang merugi karena lahan budidaya buahnya ludes.
"Utamanya di daerah yang ada tegalan, seperti di Ponces, monyet sudah sampai kebun warga. Dulu juga ada yang punya rambutan habis diambil monyet jadinya petani merugi," ujarnya.
Ngadiran mengatakan kasus ini telah dilaporkan ke Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo. Selama ini masyarakat hanya bisa menghalau jika ada monyet yang mendekat.
"Sudah beberapa kali laporan ke Dinas Pertanian. Tapi dinas baru bisa menanggulangi soal serangan organisme pengganggu seperti serangga, belum sampai kepada hewan seperti monyet," ucapnya.
(dil/apl)
Komentar Terbanyak
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa