Pojok Bulaksumur UGM Bahas Refleksi 1 Tahun Pelaksanaan Tri Dharma

Pojok Bulaksumur UGM Bahas Refleksi 1 Tahun Pelaksanaan Tri Dharma

Serly Putri Jumbadi - detikJogja
Sabtu, 09 Des 2023 11:34 WIB
Acara Pojok Bulaksumur di Selasar Gedung Utama UGM, Jumat (8/12/2023).
Acara Pojok Bulaksumur di Selasar Gedung Utama UGM, Jumat (8/12/2023). Foto: Serly Putri Jumbadi/detikJogja
Sleman -

Pojok Bulaksumur kembali digelar di Gedung Pusat UGM pada Jumat (8/12/2023). Kali ini membahas tentang refleksi satu tahun pelaksanaan Tri Dharma Bakti Perguruan Tinggi.

Tahun 2023 menjadi tahun yang penuh prestasi bagi UGM. Di antaranya berhasil merebut kembali gelar juara umum Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) beberapa pekan lalu dan memenangkan berbagai kejuaraan lainnya.

UGM juga berhasil mempertahankan keunggulan di berbagai pemeringkatan dan menorehkan berbagai capaian monumental, termasuk salah satunya berhasil merancang dan meluncurkan kebijakan rekognisi kegiatan ekstrakurikuler mahasiswa.

Meski prestasi dan peringkat bukan menjadi tujuan utama UGM dalam pelaksanaan kegiatan Tri Darma Perguruan Tinggi, berbagai pencapaian yang telah diraih merupakan bukti dari komitmen UGM untuk terus berkembang menjadi lebih baik.

"UGM harus menjadi pelopor. UGM harus menjadi inisiator tetapi juga sekaligus universitas yang tangguh memproduksi para intelektual yang peduli tidak hanya kepada diri sendiri tetapi juga orang lain dan bangsa negara," tutur Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si. dalam acara Pojok Bulaksumur yang berlangsung di selasar Gedung Pusat UGM, Jumat (8/12/2023).

Pada kesempatan yang sama, Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA selaku Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran turut mengungkapkan sepak terjang UGM menghadirkan pendidikan yang inklusif.

Wening juga menuturkan bahwa UGM tidak hanya bertujuan membentuk mahasiswa menjadi pribadi yang unggul secara kompetensi, tetapi juga karakter dan ketangguhan.

"Kami berharap mahasiswa kita tangguh tidak hanya secara intelektual tetapi juga secara fisik dan mental, karena itu adalah komponen yang harus kita miliki untuk menghadapi kehidupan. Indonesia pada tahun 2045 akan menjadi salah satu negara terkaya, jangan sampai generasi muda kita tidak bisa menikmatinya," kata Wening.

Wening juga menegaskan komitmen UGM terhadap pendidikan sepanjang hayat atau life long learning. Berbagai program yang telah dikembangkan, mulai dari sertifikasi profesi hingga rekognisi pembelajaran lampau, menjadi sarana bagi sivitas dan alumni UGM untuk terus belajar dan mengembangkan kemampuan.

"Akan kita kembangkan lagi di tahun depan, agar alumni dan dosen kita terus belajar dengan berbagai cara," pungkasnya.




(rih/rih)

Hide Ads