Tim Program Kreativitas Mahasiswa-Karsa Cipta (PKM-KC) mengembangkan alat pendeteksi kebakaran hutan dan lahan berbasis artificial intelligence (AI) bernama Saveforest.ai. Alat ini berguna untuk pemantauan lokasi kebakaran hutan secara cepat dan realtime.
Alat pendeteksi kebakaran hutan dan lahan ini dikembangkan melalui kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa-Karsa Cipta tahun 2023. Tim PKM-KC ini beranggotakan lima mahasiswa yakni Muhammad Hasani (Elektronika dan Instrumentasi 2020), Fiana Eka Aprilia (Kehutanan 2020), Aisha Salsabilla (Elektronika dan Instrumentasi 2020), Muhammad Luthfi Harwidjaya, dan Diandra Rizky Yodatama (Elektronika dan Instrumentasi 2021). Dosen pembimbing tim yakni Dr. Danang Lelono, S.Si, M.T.
Pembuatan alat ini diinisiasi dosen pembimbing yang merupakan spesialis sensor gas. Alat ini menggunakan sensor gas untuk mendeteksi kandungan udara yang terjadi saat kebakaran hutan dan lahan. Klasifikasi kondisi udara pun telah dibuat untuk memudahkan mendeteksi kandungan gas saat kebakaran hutan dan lahan terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim kemudian mengembangkan saveforest.ai yang merupakan prototipe berupa electronic-nose yang digabung microcontroller Teensy 4.0 sebagai pemroses data sensor. Prototipe ini lalu menjalankan algoritma AI serta mengirimkan data realtime ke database server menggunakan Raspberry Pi.
Alat ini diciptakan dengan gabungan sensor gas dan thermal camera. Kedua bagian ini dapat bersinergi untuk melacak keberadaan gas dan titik kebakaran hutan dan lahan.
"Jadi ada sensor gas dan thermal camera. Thermal camera ini fungsinya mendeteksi titik panas di bawah alat yang dipasang. Thermal camera ditembak ke bawah menggunakan sinar infrared, ketika ada suhu panas akan diterima berapa suhunya. Ketika ada deteksi panas maupun asap di daerah tersebut, data gasnya akan diolah menggunakan artificial intelligence untuk mendeteksi kebakaran hutan atau bukan," ujar Ketua Tim, Muhammad Hasani, saat dihubungi detikJogja, Kamis (26/10/2023).
Cara Kerja Alat
Prototipe ini terhubung pada dashboard Saveforest.ai berupa web yang dibuat dengan NodeJs pada backend dan ReactJs pada frontend. Alat ini juga menerapkan metode komunikasi yang digunakan pada backend dan frontend menggunakan MQTT.
Hasani menjelaskan perangkat Saveforest.ai akan dipasang di drone agar bisa mengudara dan mengumpulkan data. Ada dua cara komunikasi dari alat ini yakni pertama menggunakan sinyal koneksi internet dan yang kedua menggunakan antena jarak jauh.
"Kita ada dua komunikasi seperti internet, di atas pesawat ada modem untuk mengirim data. Kemudian pakai antena RF atau antena jarak jauh karena kita nggak tahu di lokasi ada sinyal atau tidak, kalau tidak ada sinyal kita pakai antena jarak dau kisaran 20 km. Kalau ada internet dan sinyal bisa kirim datanya. Jadi ada antisipasi kalau tidak ada sinyal pakai antena jarak jauh," paparnya.
Lebih lanjut, Hasani menjelaskan data-data yang diambil ketika pesawat mengudara akan tersambung melalui ground control system. Dengan begitu, lokasi dari titik kebakaran hutan akan dapat terlacak dengan menampilkan titik lokasi yang sesuai. Hasil dari pengujian prototipe ini mampu mendeteksi gas dan sumber api secara akurat dengan mengirimkan data secara realtime pada dashboard monitoring.
"Jadi kita ambil data GPS, ketinggian, kecepatan pesawat, dari pesawatnya. Jadi komunikasi dari alat dengan pesawat. Ada juga ground control system untuk mengetahui posisi pesawat ada di mana. Data-data GPS, kecepatan udara, maps akan terbuka dan bisa lihat ada di mana. Ketika dideteksi ada kebakaran hutan dan lahan otomatis ada asap yang masuk, ketika mendeteksi akan menampilkan titik api di ground control system tersebut," jelasnya.
![]() |
Deteksi Realtime Bakal Mudahkan Penjaga Hutan Patroli
Deteksi lokasi titik kebakaran secara realtime ini diyakini bakal memudahkan para penjaga hutan yang sedang berpatroli untuk segera menuju lokasi dengan data GPS yang akurat. Hal ini menciptakan efisiensi waktu untuk segera memadamkan api dan mencegah meluasnya kebakaran.
"Kalau kedeteksi akan kirim data status ada kebakaran, langsung menampilkan titik api di maps-nya, langsung tahu. Jadi memudahkan yang patroli darat terkait lokasinya. Jadi langsung ke lokasi, memudahkan. akan menampilkan melalui Ground Control System-nya," katanya.
Komentar Terbanyak
UAD Bikin Rudal Merapi Antipesawat, Mampu Kunci Target dengan Cepat
Pakar UGM Sebut Pajak Toko Online Langkah Positif, tapi...
Israel Tuduh Iran Luncurkan Rudal Saat Gencatan Senjata, Ancam Serang Teheran