Keraton Jogja mengadakan pameran bertajuk Abhimantrana Upacara Adat Keraton Yogyakarta untuk mengenalkan adat Jawa dan maknanya. Tak hanya memamerkan serangkaian adat Jawa, pameran ini juga untuk memperingati kenaikan tahta Sri Sultan Hamengku Buwono X yang ke-35 tahun.
Pameran ini digelar dari tanggal 9 Maret-25 Agustus 2024 di Gedung Sarangbaya Kompleks Kedhaton Keraton Jogja. Kenaikan tahta Sultan HB X yang diperingati pada 7 Maret 2024 lalu ini diramaikan dengan rangkaian acara seperti Kirab Trunajaya, Simposium Internasional Budaya Jawa, dan puncaknya pada pameran temporer Abhimantrana Upacara Adat Keraton Yogyakarta.
Untuk menyaksikan pameran Abhimantrana ini pengunjung bisa datang pada pukul 08.30-14.30 WIB selama bulan Ramadan, dan pukul 08.00-14.00 WIB pada hari biasa. Harga tiket untuk menonton pameran Abhimantrana ini Rp 15.000 untuk wisatawan domestik, dan Rp 25.000 untuk wisatawan mancanegara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau pameran yang diadakan awal tahun biasanya kita membersamai Tingalan Jumenengan Dalem (Kenaikan Tahta) Ngarso Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Gusti Kanjeng Ratu Hemas," ujar Project Manager pameran temporer Abhimantra Upacara Adat Keraton Yogyakarta, Talcha Sultanik (31) saat ditemui di lokasi, Kamis (14/3/2024).
![]() |
Talcha menjelaskan pameran tahun ini mengangkat tema upacara adat Keraton Jogja. Hal ini untuk mengenalkan upacara adat Jawa, khususnya upacara adat di Keraton Jogja kepada khalayak. Abhimantrana dipilih karena memiliki makna sebagai panjatan doa karena upacara adat erat kaitannya dengan dengan doa.
"Abhimantrana itu seperti panjatan doa dan rapalan ya kayak mantra gitu karena upacara adat khususnya yang ada di Keraton Yogyakarta ini pasti erat kaitannya dengan doa karena setiap upacara adat pada intinya memanjatkan doa" ujar Talcha.
Ada tiga lokasi di gedung Sarangbaya yang menjadi ruang pameran Abhimantrana. Pada ruang pertama berisi informasi rangkaian upacara adat Jawa yang ada di Keraton Jogja dalam bentuk tulisan dan ilustrasi upacaranya.
Total ada 23 upacara adat yang dijelaskan di ruang pameran satu, mulai dari upacara saat manusia lahir hingga meninggal.
Lalu ruang kedua berisi manuskrip asli Babad Ngayogyakarta hingga benda-benda peninggalan Keraton Jogja mulai dari alat untuk menanak nasi hingga emas peninggalan Sultan terdahulu. Pada ruang terakhir berisi informasi detail dari tempat pertama hingga visualisasi dari upacara adat di Keraton Jogja.
Lewat pameran ini, pihaknya berharap rangkaian upacara adat Jawa bisa lestari. Diharapkan generasi muda juga semakin mengenal upacara adat Jawa.
"Kita sangat ingin kalau anak muda tahu tentang upacara adat seperti ini. Kalau anak muda tidak dikenalkan dengan upacara terus siapa yang akan nguri-uri (kelestarian) budaya kita nanti," ujar Talcha.
"Kami juga berharap agar kita tidak lupa darimana kita berasal (Jawa) dan minimal bisa membantu serta paham tentang value yang leluhur kita buat dengan makna yang bagus dan bahkan bisa menjadi pegangan hidup kita ke depannya," ucap Talcha.
Pengunjung Tampak Asyik Menyimak Visualisasi Upacara Adat
Pantauan detikJogja, para pengunjung yang menonton pameran Abhimantrana tampak antusias menyimak setiap detail penjelasan upacara adat. Terlebih penjelasan terkait upacara adat itu dikemas secara menarik dan interaktif.
"Sangat senang karena pameran ini memberi penjelasan lebih detail tentang upacara-upacara yang ada di Keraton Jogja dan pamerannya juga bagus terus interaktif ada visualisasi 3D dan 4D jadi lebih paham," Ucap salah satu pengunjung dari Jogja, Ruli Fitria.
![]() |
Tak hanya pengunjung lokal, ada juga wisatawan asing yang memadati ruangan pameran. Tampak mereka juga sibuk memotret visualisasi yang disajikan.
"Sangat mengesankan karena kami melihat banyak kebudayaan, tradisi, dan upacara asli disini serta semuanya merupakan pengalaman baru yang luar biasa bagi saya," ucap seorang pengunjung asal Belanda Cheyenne kepada detikJogja.
Artikel ini ditulis oleh Yohanes Wibisono dan Azhar Hanifah peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(ams/cln)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa