Embarkasi Haji Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di Kulon Progo ditarget beroperasi mulai tahun depan. Ada usul embarkasi menggunakan asrama berbasis hotel.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Singgih Januratmoko, menyebut embarkasi haji DIY diharap siap melayani jemaah pada 2026. Pihaknya turut meminta dukungan dari pemangku wilayah agar hal itu bisa terwujud.
"Intinya komisi VIII sangat mendukung adanya embarkasi haji di Yogyakarta, dan asrama haji yang dibangun setelah embarkasi haji. Insyaallah dari badan haji, tadi sudah menyampaikan kesiapannya untuk melaksanakan embarkasi Haji 2026 di DIY. Intinya kami akan mendukung, dan memohon dukungan Sekda, Pak Bupati dan Direktur Haji Dalam Negeri," ujarnya dalam rapat koordinasi persiapan Embarkasi Haji Yogyakarta di Kulon Progo, Jumat (11/7/2026).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama DIY, Ahmad Bahiej mengatakan pembangunan asrama haji penunjang Embarkasi Haji Yogyakarta membutuhkan waktu lama dan biaya yang tidak sedikit. Oleh sebab itu, pihaknya mengusulkan agar asrama haji sementara bisa memakai hotel-hotel terdekat di YIA.
"Karena asrama haji yang membutuhkan waktu dan pikiran, maka kami mengusulkan jangka pendek adalah pembangunan Embarkasi Haji Yogyakarta berbasis hotel. Inilah yang kemudian kita sedang persiapkan dengan beberapa General Manager hotel-hotel di YIA," ucapnya.
Rencana pembangunan asrama haji di Kulon Progo juga telah melalui tahap perizinan. Kemenag DIY disebut telah mendapat persetujuan Gubernur DIY dan palilah dari Keraton Jogja untuk menggunakan lahan seluas 7 hektare.
"Kemudian untuk asrama haji ini sedang kita bicarakan sudah beberapa tahun lalu. Untuk optimalisasi bandara dan ada dukungan dari Keraton Yogyakarta, yang kita sudah memegang ada Surat Palilah untuk tanah seluas 7 hektar yang ada kurang lebih 4 km dari utara YIA," terangnya.
Jika usulan ini bisa direalisasikan, maka DIY bisa jadi daerah pertama di Indonesia yang punya embarkasi haji berbasis hotel.
"Ada 4 hotel di sekitar YIA dan sudah dicek dan verifikasi oleh Ditjen PHU, bahwa hotel-hotel di sekitar YIA sangat layak untuk jemaah haji, dan bahkan lebih layak, lebih unggul dari asrama haji yang ada di Indonesia. Dan kalau ini misalnya disetujui ini adalah khasanah baru, untuk DIY, dan pertama kali di Indonesia," ujarnya.
Embarkasi Berbasis Zonasi
Ahmad mengatakan Embarkasi Haji Yogyakarta bakal mengusung konsep embarkasi berbasis zonasi. Nantinya embarkasi ini tidak hanya menampung jemaah dari DIY, tapi juga sebagian wilayah Jawa Tengah khususnya Kedu dan Banyumas.
"Di dalam peraturan Menteri Agama tentang syarat embarkasi haji ada tiga, pertama adalah kuota haji, kedua adalah bandara dan ketiga adalah asrama haji. Embarkasi haji ini kuota haji rencana untuk embarkasi Yogyakarta karena minimal 4000 maka kita mengambil 3 karesidenan atau tiga pelat kendaraan, yang pertama adalah DIY. Kemudian Kedu atau plat AA ada 6 kabupaten dan kita juga menampung untuk jemaah haji Banyumas atau pelat R. Nah total 12.017 jemaah haji atau kurang lebih ada 31 kloter," terangnya.
Langkah ini lanjut Ahmad ditempuh untuk mengurai kepadatan jemaah haji DIY-Jawa Tengah yang selama ini masih terpusat di Embarkasi Haji Solo. Diketahui bahwa Embarkasi Haji Solo sudah tergolong padat dan melayani hingga 95 kloter.
"Kalau kita melihat dalam kloter embarkasi di pulau Jawa, Surabaya itu ada 97 kloter jemaah haji, kemudian SOC atau solo itu ada 95 kloter. Kemudian Jakarta - Pondok Gede ada 62 , Jakarta-Bekasi ada 61, dan Kertajati ada 26. Kita melihat di sini ada dua embarkasi yaitu Surabaya dan SOC atau Solo ini yang cukup besar dan selama ini DIY gabung dengan Jawa Tengah yaitu di Embarkasi Solo," ucapnya.
(afn/apu)
Komentar Terbanyak
Amerika Minta Indonesia Tak Balas Tarif Trump, Ini Ancamannya
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa
Catut Nama Bupati Gunungkidul untuk Tipu-tipu, Intel Gadungan Jadi Tersangka