Jemaah calon haji (JCH) Embarkasi Solo yang dipulangkan ke daerah asalnya terus bertambah. Hingga hari ke-24 operasional haji hari ini, total ada 45 jemaah yang batal berangkat menunaikan ibadah haji tahun ini karena tak lolos tes kesehatan di Embarkasi.
Humas PPIH Embarkasi Solo, Gentur Rachma Indriadi, mengatakan hingga hari ke-24 operasional haji Sabtu (24/5) hari ini, ada tambahan 5 jemaah yang dipulangkan karena tidak lolos tes kesehatan tahap 3 di Embarkasi Solo. Sehingga total menjadi 45 jemaah. Terdiri 38 jemaah karena tak lolos tes kesehatan dan dinyatakan tidak layak terbang. Sedangkan 7 jemaah merupakan pendamping.
"Update jemaah tunda (dipulangkan) sampai sore hari ini jumlahnya menjadi 45. Di situ ada 7 pendamping, sisanya yang tidak lolos pemeriksaan tahap 3 di Embarkasi . Jumlah tersebut memang bertambah dari sebelumnya 40 menjadi 45," kata Gentur di Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali, Sabtu (24/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya berharap, dalam kloter-kloter berikutnya yang masuk Embarkasi ini dalam kondisi sehat semua. Sehingga bisa lolos dalam pemeriksaan tahap akhir atau tes kesehatan di Embarkasi dan dapat diberangkatkan ke Tanah Suci.
Terkait banyaknya jemaah calon haji yang dikembalikan ke daerah asalnya itu, pemerintah provinsi juga sudah mengingatkan kepada petugas kesehatan daerah. Bahwa ketentuan-ketentuan yang sudah ditetapkan dalam perundangan, dapat dipergunakan sebagai dasar untuk meloloskan jemaah bisa diberangkatkan atau tidak.
"Kemarin di rapat evaluasi sudah kita sampaikan, dari pihak Pemprov juga sudab wanti-wanti kepada kesehatan daerah. Jadi ketentuan-ketentuan yang sudah ditetapkan dalam perundangan, idealnya dipergunakan sebagai dasar. Sehingga tidak sampai di Embarkasi terus terjadi penundaan keberangkatan. Sebenarnya itu sudah bisa diidentifikasi sejak di daerah," jelasnya.
Ditanya apakah pemeriksaan kesehatan di daerah yang kurang ketat? Gentur mengatakan bahwa masing-masing memiliki standar dalam pemeriksaan ini.
"Kami tidak bisa menyebutkan tersebut (pemeriksaan kurang ketat). Karena masing-masing itu kan ada standar ya," tandas dia.
(afn/afn)