Tanggal 20 Mei 2025 Memperingati Hari Apa? Terdapat Hari Kebangkitan Nasional

Tanggal 20 Mei 2025 Memperingati Hari Apa? Terdapat Hari Kebangkitan Nasional

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Selasa, 20 Mei 2025 09:05 WIB
Logo Hari Kebangkitan Nasional 2025
Logo Hari Kebangkitan Nasional 2025. (Foto: Dok. Kementerian Komunikasi dan Digital)
Jogja -

Hampir setiap hari, terdapat hari penting yang diperingati di berbagai belahan dunia. Pada 20 Mei 2025, masyarakat di berbagai penjuru dunia merayakan Hari Lebah Sedunia. Sementara itu, masyarakat di Tanah Air memperingati Hari Kebangkitan Nasional. Namun, tidak hanya itu, masih ada sejumlah hari besar internasional yang turut diperingati pada tanggal tersebut.

Menurut Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang diterbitkan oleh Ditjen Bimas Islam Kemenag RI, 20 Mei 2025 adalah hari Selasa dalam penanggalan Masehi. Kemudian dalam Kalender Jawa, jatuh pada hari pasaran Selasa Pahing, 22 Selo 1958 (Za'). Sedangkan dalam penanggalan Hijriah, hari tersebut bertepatan dengan 22 Zulkaidah 1446 H.

Lantas, tanggal 20 Mei 2025 memperingati hari apa? Berikut adalah beberapa hari penting nasional dan internasional yang diperingati hari ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanggal 20 Mei 2025 Memperingati Hari Apa Saja?

Menurut National Day Calendar, Days of The Year, dan National Today, terdapat peringatan penting pada 20 Mei 2025 seperti Hari Lebah Sedunia hingga Hari Kebangkitan Nasional. Mari cermati penjelasan lengkapnya!

1. Hari Lebah Sedunia

Peringatan Hari Lebah Sedunia dirayakan secara internasional setiap tanggal 20 Mei. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya lebah dan serangga penyerbuk lainnya dalam menjaga keseimbangan ekosistem serta ketersediaan pangan. Di berbagai negara, terutama yang aktif dalam pertanian dan pelestarian lingkungan, para petani, pemerhati alam, dan masyarakat umum memperingatinya dengan berbagai kegiatan yang mendukung pelestarian lebah.

ADVERTISEMENT

Mengapa lebah begitu penting? Mereka tidak hanya penghasil madu, tetapi juga berperan sebagai penyerbuk alami yang membantu tanaman menghasilkan buah dan biji. Tanpa lebah, produktivitas pertanian bisa menurun drastis. Fakta bahwa seekor lebah harus terbang sejauh 90.000 mil untuk menghasilkan satu pon madu adalah cerminan dari kerja keras mereka yang luar biasa.

Masyarakat diimbau menanam bunga ramah lebah di kebun atau halaman rumah. Di samping itu, kegiatan edukatif seperti kunjungan ke peternakan lebah dan lomba kostum bertema lebah juga umum diadakan. Beberapa komunitas bahkan menyarankan sarapan dengan madu dan produk lebah untuk menghormati kontribusi mereka.

2. Hari Metrologi Sedunia

Hari Metrologi Sedunia juga jatuh pada tanggal 20 Mei. Ini adalah momen ketika komunitas ilmiah di seluruh dunia mengenang satu peristiwa penting yang terjadi pada tahun 1875. Kala itu, tujuh belas negara menandatangani Konvensi Meter, sebuah kesepakatan untuk menyatukan sistem pengukuran agar bisa digunakan secara global. Sejak saat itu, kerja sama ilmiah antarnegara dalam hal ukuran dan standar menjadi lebih terstruktur.

Perayaan ini lebih banyak diramaikan oleh lembaga pendidikan, laboratorium, dan instansi pemerintah yang bergerak di bidang pengukuran. Mereka mengadakan seminar, pameran alat ukur, hingga kontes eksperimen fisika untuk pelajar. Tujuannya agar generasi muda memahami betapa pentingnya ketepatan dalam pengukuran bagi kehidupan sehari-hari maupun teknologi masa depan.

Keberadaan satuan baku yang diakui dunia ini memungkinkan kita bekerja sama lintas negara. Dari perdagangan internasional hingga riset medis, semua membutuhkan konsistensi ukuran agar hasilnya bisa dipercaya. Hari ini mengingatkan kita bahwa kesepakatan ilmiah adalah fondasi kemajuan global.

3. Hari Sneakers Merah Internasional

Hari Sneakers Merah Internasional lahir dari tragedi seorang anak bernama Oakley Debbs yang meninggal karena alergi kacang. Ia dikenal gemar memakai sneakers merah, dan dari kisah hidupnya lahirlah gerakan global yang menyerukan kesadaran akan bahaya alergi makanan.

Peringatan ini sangat populer di kalangan sekolah, organisasi kesehatan, dan komunitas keluarga yang memiliki anggota dengan alergi. Mereka mengenakan sneakers merah sebagai simbol dukungan dan berbagi kisah melalui media sosial. Kampanye ini telah menyentuh jutaan orang di seluruh dunia.

Selain mengenakan sepatu merah, masyarakat juga diajak untuk mengetahui cara penggunaan epinefrin dan mengenali gejala anafilaksis. Edukasi menjadi kunci utama. Dengan begitu, diharapkan semakin banyak nyawa bisa diselamatkan karena pengetahuan yang tepat dan tindakan cepat saat alergi menyerang.

4. Hari Bunga

Setiap tanggal 20 Mei dirayakan juga sebagai Hari Bunga. Ini adalah momen apresiasi bagi keindahan, manfaat, dan keunikan bunga di kehidupan manusia. Tidak hanya sebagai hiasan, bunga juga digunakan dalam makanan, minuman, bahkan pengobatan herbal.

Banyak komunitas lingkungan dan konservasi flora memanfaatkan hari ini untuk mengajak publik melestarikan spesies bunga yang langka. Di beberapa negara, anak-anak belajar menanam bunga di sekolah atau diajak membuat buket bunga dari jenis lokal yang mudah tumbuh. Kegiatan ini juga membantu mereka lebih dekat dengan alam.

Menariknya, bunga juga merefleksikan emosi manusia. Mawar merah melambangkan cinta, sedangkan bunga poppy sering dikaitkan dengan duka. Pada Hari Bunga, orang-orang bebas mengekspresikan diri melalui simbolisme bunga, baik dalam karya seni, tulisan, maupun hiasan rumah yang bermakna.

5. Hari Artritis Autoimun Sedunia

Pada tanggal 20 Mei pula, kita memperingati Hari Artritis Autoimun Sedunia. Gerakan ini digagas oleh International Autoimmune Arthritis Movement (IAAM) untuk meningkatkan kesadaran tentang berbagai penyakit yang menyerang sendi akibat gangguan sistem kekebalan tubuh.

Peringatan ini dirayakan oleh para penderita artritis autoimun, tenaga medis, serta komunitas pendukung kesehatan. Mereka menyelenggarakan kampanye virtual, forum edukasi, dan penggalangan dana untuk riset. Meski bersifat global, pesan utamanya bersifat personal: memahami bahwa penderita bukan hanya sekadar merasakan nyeri, tapi juga menghadapi perubahan gaya hidup jangka panjang.

Salah satu jenis yang paling dikenal adalah rheumatoid arthritis. Ini bukan sekadar penyakit usia tua, karena bisa menyerang siapa saja. Informasi yang benar, diagnosis dini, dan akses terhadap pengobatan yang memadai menjadi harapan dari kampanye ini.

6. Hari Kebangkitan Nasional

Di Indonesia, 20 Mei juga dikenal sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Dikutip dari lampiran surat Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia Nomor B-395/M.KOMDIGI/HM.04.01/05/2025, tanggal ini ditetapkan berdasarkan berdirinya organisasi Budi Utomo pada tahun 1908. Ini adalah organisasi modern pertama yang berjuang untuk kemerdekaan melalui semangat persatuan, pendidikan, dan pergerakan pemuda.

Peringatan ini umumnya dilaksanakan oleh instansi pemerintahan, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat di seluruh Indonesia. Upacara bendera, seminar kebangsaan, dan lomba-lomba bertema sejarah menjadi bagian dari perayaannya. Tak jarang pula tema-tema khusus seperti gotong royong dan semangat pantang menyerah digaungkan untuk menguatkan nasionalisme.

Momentum ini bukan sekadar refleksi sejarah. Ia adalah seruan kepada generasi muda untuk terus melanjutkan perjuangan melalui pendidikan, kerja keras, dan cinta tanah air. Dari semangat para pelajar STOVIA di awal abad ke-20, kini Indonesia terus bangkit dan tumbuh menjadi bangsa yang kuat dan bermartabat.

Nah, itulah tadi sejumlah peringatan yang terdapat pada tanggal 20 Mei 2025. Semoga bermanfaat, detikers!




(sto/apl)

Hide Ads