Hari Kebangkitan Nasional 2025 ke Berapa? Ini Logo, Sambutan, dan Doanya

Hari Kebangkitan Nasional 2025 ke Berapa? Ini Logo, Sambutan, dan Doanya

Nur Umar Akashi - detikJogja
Senin, 19 Mei 2025 14:35 WIB
Ilustrasi bendera merah putih
Ilustrasi Hari Kebangkitan Nasional. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Bastian Saputra)
Jogja -

Hari Kebangkitan Nasional atau biasa disingkat Harkitnas selalu diperingati setiap tanggal 20 Mei. Sama seperti tahun-tahun lalu, Hari Kebangkitan Nasional masuk agenda nasional Mei. Pertanyaannya, peringatan Hari Kebangkitan Nasional 2025 ke berapa?

Menurut informasi dari laman Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan, 20 Mei dipilih sebagai Harkitnas karena bertepatan dengan tanggal berdirinya Budi Utomo. Organisasi pergerakan nasional tersebut didirikan oleh dr Soetomo dan rekan-rekan STOVIA atas dasar ide dr Wahidin Sudirohusodo.

Kedatangan dr Wahidin Sudirohusodo ke STOVIA sendiri dilatarbelakangi keresahannya terhadap kondisi bangsa. Ia melihat rakyat pribumi ditindas dalam berbagai bidang sehingga tidak mampu berkembang. Oleh karenanya, ia mencari dukungan dana untuk menyekolahkan para pemuda bangsa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Organisasi besutan Soetomo dan beberapa orang lain tersebut kemudian dinilai sebagai gerakan awal yang bertujuan memerdekakan Indonesia. Guna mengenang dan terus mengingatkan bangsa akan semangat kebangkitan nasional, pemerintah menetapkan Harkitnas melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959.

Sejak saat itu, Harkitnas terus dinanti-nanti oleh masyarakat Indonesia peringatannya. Jadi, Hari Kebangkitan Nasional 2025 itu yang ke berapa? Temukan informasi lengkapnya melalui informasi di bawah ini, yuk!

ADVERTISEMENT

Hari Kebangkitan Nasional 2025 yang ke Berapa?

Berdasar Pedoman Penyelenggaraan Harkitnas 2025 dari Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Hari Kebangkitan Nasional 2025 adalah peringatan yang ke-117. Jumlah tersebut dihitung dari tahun awal berdirinya Budi Utomo, yakni 1908.

Adapun peringatan Hari Kebangkitan Nasional pertama kali diselenggarakan pada 1948 di Yogyakarta, dilansir laman Forum Mahasiswa Bidikmisi dan KIP Kuliah Universitas Negeri Malang. Ketetapan resmi Harkitnas sendiri baru diteken oleh Presiden Sukarno pada 1959.

Tahun ini, Hari Kebangkitan Nasional mengambil tema "Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat". Tema ini merefleksikan semangat kolektif seluruh komponen bangsa untuk bangkit dan menghadapi tantangan yang menghadang.

Diharapkan, Harkitnas bisa menumbuhkan semangat persatuan dan nasionalisme bangsa. Di samping itu, peringatan ini juga diselenggarakan untuk menghargai jasa para tokoh perintis bangsa yang telah berjuang mendahului. Semua demi Indonesia yang lebih kuat, mandiri, dan sejahtera.

Filosofi Logo Hari Kebangkitan Nasional 2025

Logo Hari Kebangkitan Nasional 2025Logo Hari Kebangkitan Nasional 2025. (Foto: Dok. Kementerian Komunikasi dan Digital)

Guna lebih menguatkan makna yang dikandung, Harkitnas ke-117 tahun 2025 memiliki logo khusus. Logo tersebut bertuliskan angka 117 dengan makna mendalam di setiap unsur pembangunnya.

Bagian bawah angka 1 didesain seperti tiang atau pilar. Desain ini menggambarkan pondasi kebangsaan yang kuat. Sementara itu, bola merah di angka 7 melambangkan semangat dan sinergi perjuangan. Bola ini juga menjadi simbol titik penggerak perubahan.

Bagian atas angka 7 yang berupa balok horizontal memanjang berwarna biru membawa makna arah ke depan, kemajuan, atau pandangan jauh ke depan. Adapun lengkungan kaki angka 7 menggambarkan gerakan bangkit yang fleksibel, tetapi tetap kuat dan mencerminkan semangat gotong royong maupun kebersamaan.

Sambutan Menkomdigi Hari Kebangkitan Nasional ke-117 Tahun 2025

Dengan judul "Menuju Kebangkitan Nasional yang Bersahaja, Berpihak, dan Berkelanjutan", berikut ini sambutan Harkitnas 2025 dari Menkomdigi RI, Meutya Viada Hafid:

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Selamat Pagi, Salam sejahtera bagi kita semua
Syalom
Oom Swastiastu
Namo Buddhaya
Salam kebajikan
Rahayu

Saudara-Saudari Sebangsa dan Setanah Air,
Tepat di tanggal 20 Mei 2025, kita tidak sekadar memperingati sebuah tanggal dalam kalender nasional. Kita sedang membuka kembali halaman penting dari sejarah perjuangan bangsa, halaman yang ditulis bukan dengan tinta biasa, tetapi dengan kebangkitan kesadaran, semangat persatuan, dan keberanian menolak untuk terus terjajah.

117 tahun yang lalu, di tengah keterbatasan dan tekanan kolonialisme, lahirlah sebuah kesadaran baru yang menyalakan api perubahan. Melalui pendirian Budi Utomo, bangsa ini mulai membangun keyakinan bahwa nasib tidak boleh selamanya digantungkan kepada kekuatan asing; bahwa kemajuan hanya mungkin dicapai bila kita bangkit berdiri di atas kekuatan kita sendiri.

Namun, kebangkitan itu bukanlah sebuah peristiwa yang selesai dalam satu masa. Kebangkitan adalah ikhtiar yang terus hidup. Ia menuntut kita untuk tidak terjebak dalam romantisme masa lalu, tetapi menuntut keberanian untuk menjawab tantangan zaman ini, zaman yang menghadirkan ujian jauh lebih kompleks: disrupsi teknologi, ketegangan geopolitik, krisis pangan global, dan ancaman terhadap kedaulatan digital kita.

Saudara-saudari sebangsa dan setanah air,
Kita hidup di zaman ketika batas-batas geografis semakin kabur, dan peradaban bergerak dalam kecepatan yang tak lagi ditentukan oleh jarak, melainkan oleh kemampuan untuk beradaptasi dan memimpin perubahan. Di tengah arus besar itu, Indonesia tidak berdiri terombang-ambing, tidak pula berdiri di tepi sebagai penonton.

Pilihan ini bukan tanpa landasan. Sejak awal, para pendiri bangsa telah meletakkan prinsip yang menjadi jangkar kita dalam menghadapi dunia: politik luar negeri yang bebas dan aktif. Dalam arus globalisasi yang semakin kuat, kita bersyukur bahwa Indonesia terus melangkah dengan tenang, menjaga keseimbangan antara keterbukaan dan kemandirian. Prinsip politik luar negeri bebas aktif, yang telah menjadi pedoman sejak awal kemerdekaan, senantiasa menuntun langkah kita;

Di tengah polarisasi dunia, Indonesia mengambil posisi sebagai trusted partner-bebas dalam menentukan kepentingan nasional, dan aktif membangun dialog yang produktif dengan berbagai pihak. Prinsip inilah yang menjadikan Indonesia kian dihormati di berbagai forum internasional. Kehadiran kita di pentas global bukan sekadar untuk menyuarakan kepentingan nasional, tetapi juga untuk membawa gagasan dan solusi yang memberi manfaat bersama. Di tengah dunia yang terus menghadapi ketidakpastian, Indonesia tampil sebagai mitra dialog yang mampu menjembatani kepentingan.

Semangat inilah yang juga tercermin dalam setiap langkah kebangkitan Nasional di dalam negeri. Indonesia menapaki jalur pembangunan yang tidak semata terfokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memastikan setiap kebijakan membuka ruang bagi kemajuan yang adil dan merata. Sebuah ikhtiar besar agar pembangunan yang megah tetap berpijak kokoh pada kepentingan Rakyat.

Saudara-saudari yang saya muliakan,
Dalam 150 hari pertama Pemerintahan Presiden Prabowo-Gibran dan Kabinet Merah Putih, kami memulai langkah-langkah yang berangkat dari hal-hal yang paling mendasar, dari kebutuhan yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari Rakyat. Karena kami percaya, kebangkitan yang besar itu justru dibangun dari fondasi-fondasi yang sederhana. Dari kehidupan yang tenang, perut yang kenyang, dan hati yang lapang.

Di bidang kesejahteraan sosial, melalui Program Makan Bergizi Gratis, lebih dari 3,5 juta anak Indonesia kini menikmati akses pada makanan bernutrisi. Langkah yang mungkin terlihat sederhana, tetapi sesungguhnya menjadi landasan penting bagi masa depan bangsa. Sebab, kemajuan tidak selalu dimulai dari proyek-proyek besar, melainkan dari sebuah piring makan yang penuh, dari anak-anak yang pergi ke sekolah tanpa rasa lapar, dengan semangat belajar yang tumbuh karena tubuh mereka cukup gizi.

Di bidang kesehatan, lebih dari 777.000 masyarakat sudah merasakan manfaat layanan pemeriksaan kesehatan gratis. Bukan hanya soal berobat, tapi tentang memberi rasa tenang bahwa siapa pun, di mana pun, berhak merasa aman ketika berbicara tentang kesehatannya. Akses pengobatan tidak lagi bergantung pada tebalnya dompet, tapi pada keyakinan bahwa negara hadir untuk melindungi Rakyat. Layanan ini juga semakin mudah dijangkau lewat pemanfaatan teknologi digital. Masyarakat bisa mencari informasi kesehatan, konsultasi dokter secara daring, dan mengakses layanan medis langsung dari ponsel mereka. Dengan cara ini, pelayanan kesehatan menjadi lebih dekat, lebih cepat, dan bisa dirasakan oleh lebih banyak orang.

Di bidang ekonomi, pembentukan Danantara Investment Agency menjadi wujud komitmen untuk mengelola kekayaan nasional secara lebih terarah dan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat. Melalui upaya ini, terbuka peluang untuk memperkuat kemandirian ekonomi dan mendorong pemerataan kesejahteraan, agar manfaat pembangunan dapat dirasakan lebih luas.

Di bidang pengembangan manusia, mempercepat hadirnya pusat-pusat pelatihan vokasi dan penguatan talenta digital untuk menjawab tantangan besar di era transformasi digital. Melalui kolaborasi dengan dunia industri, Pemerintah Indonesia mendorong terbukanya lebih banyak program pelatihan yang relevan dengan kebutuhan pasar, termasuk dalam penguasaan kecerdasan artifisial, pengelolaan data, dan keterampilan digital praktis.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, akan segera diresmikan AI Centre of Excellence di Papua, hasil kolaborasi antara Pemerintah dan Industri. Sebagai sarana untuk membangun kesiapan tenaga kerja lokal menghadapi transformasi digital. Di saat yang sama, Pemerintah juga memperkuat fondasi perlindungan sosial di ruang digital. Peraturan Pemerintah tentang Tata Kelola dan Perlindungan Anak di Ruang Digital (PP TUNAS) menjadi langkah konkret untuk memastikan anak-anak Indonesia tumbuh di ekosistem digital yang lebih aman, sehat, dan beretika.

Saudara-saudari yang saya hormati,
Seluruh upaya ini berpulang pada satu tujuan besar: membangun masa depan yang tidak hanya lebih maju, tetapi benar-benar berpihak pada rakyat. Dalam momen peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini, kita meneguhkan kembali arah perjalanan bangsa. Dan dalam semangat itu, pemerintah telah menetapkan Asta Cita sebagai kompas utama Kebangkitan Nasional. Delapan misi besar, untuk menghadirkan perubahan yang benar-benar terasa di tengah kehidupan rakyat.

Di balik setiap kebijakan fiskal, setiap program sosial, dan setiap langkah strategis, selalu ada satu tujuan yang di Ingat oleh Pemerintah Indonesia. Agar setiap rakyat Indonesia, di kota besar maupun di pelosok desa, merasa dilibatkan dan diberdayakan dalam kemajuan bangsanya sendiri;

Mari kita jaga kebangkitan ini dengan semangat yang sama seperti akar pohon yang menembus tanah. Perlahan tapi pasti, tak selalu terlihat, namun kokoh menopang kehidupan. Karena sesungguhnya, kebangkitan yang paling kokoh adalah kebangkitan yang tumbuh perlahan, berakar dalam nilai-nilai kemanusiaan, dan berbuah pada keadilan serta kesejahteraan yang dirasakan bersama;

Dirgahayu Hari Kebangkitan Nasional ke-117;

Mari melangkah bersama, dengan langkah yang tenang namun penuh keyakinan, menuju Indonesia yang lebih kuat, lebih adil, dan lebih beradab.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Om Shanti Shanti Shanti Om
Namo Buddhaya
Salam Kebajikan

Terimakasih

Doa Hari Kebangkitan Nasional ke-117 Tahun 2025

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirobbil'alamin, Allahumma Sholli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad.

Ya Allah, Ya Tuhan kami
Segala puji hanya untuk-Mu yang telah melimpahkan nikmat dan karunia yang tak pernah terputus. Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami memohon pertolongan.

Ya Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang
Berkat izin-Mu, kami dapat melaksanakan upacara Hari Kebangkitan Nasional yang ke-117 Tahun 2025 dengan penuh semangat dan khidmat.

Ya Allah, bimbinglah kami menjadi pribadi yang selalu bersyukur, menghargai jasa para pahlawan, serta bersemangat untuk selalu berkontribusi untuk kejayaan Bangsa dan Negara ini.

Satukanlah kami, di bawah Bendera Merah Putih, beri kami kekuatan untuk senantiasa saling mendukung satu sama lain dalam memajukan bangsa agar Indonesia menjadi negara yang lebih adil, makmur, dan sejahtera.

Ya Allah Yang Maha Mengetahui
Tuntun kami di jalan kebenaran dan jauhkan kami dari segala keburukan. Lindungi kami agar tidak mudah terhasut dan tidak mudah diadu domba agar bangsa Indonesia tidak terpecah belah.

Ya Rabb, Engkau telah menganugerahkan kemerdekaan pada bangsa ini melalui pengorbanan para pahlawan. Kami mohon ampunilah dosa-dosa para pahlawan kami, limpahkanlah kasih sayang-Mu dan simpan di sisi Mu para pejuang Tanah Air yang telah mendahului kami.

Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah waqina 'adzabannar. Robbana taqobbal minna innaka anta sami'ul alim wa tub alaina innaka antat tawwaburrohim.

Walhamdulillahirobbil'alamin.

Demikian jawaban dari pertanyaan tentang peringatan Hari Kebangkitan Nasional 2025 ke berapa. Selamat Hari Kebangkitan Nasional ke-117, ya, detikers!




(sto/apl)

Hide Ads