Di balik bentuknya yang menyeramkan dan kerap membuat manusia kabur kala pertama kali melihat hewan satu ini, ular dipercaya bisa mendeteksi gempa bumi. Apakah benar? Simak faktanya di bawah ini!
Dirujuk dari US Geological Survey (USGS), fakta sejarah yang diketahui manusia mengenai bisa tidaknya hewan memprediksi gempa bumi terjadi di Yunani pada 373 SM. Saat itu, tikus, musang, ular, dan kelabang dilaporkan meninggalkan habitatnya untuk mencari tempat aman beberapa hari sebelum gempa bumi dahsyat menghancurkan Kota Helike.
Lebih lanjut, menurut informasi dari laman GeoQuake, kejadian serupa juga terjadi pada 4 Februari 1975 di China. Pada saat momen-momen hibernasi ular, binatang melata satu ini diketahui keluar dari lubang-lubangnya mencari tempat aman. Tak hanya ular, beberapa jenis hewan lainnya juga terlihat pergi meninggalkan habitatnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi fenomena tersebut, otoritas Kota Haicheng bertindak cepat dengan melakukan evakuasi. Alhasil, jumlah korban yang timbul akibat gempa bumi berkekuatan 7,3 skala ritcher dapat direduksi.
Fakta-fakta ini kemudian menimbulkan pertanyaan baru yang menarik bagi para ilmuwan. Benarkah ular bisa mendeteksi gempa bumi? Berikut ini detikJogja siapkan pembahasan mengenainya.
Penjelasan tentang Ular Diyakini Bisa Mendeteksi Gempa Bumi
Dilansir Reuters, pada 2007 silam, China mengklaim telah menciptakan sistem prediksi gempa bumi berbasis perilaku ular. Sistem ini dikembangkan oleh Biro Gempa Bumi di Nanning, ibu kota daerah otonomi Guangxi di China Selatan.
"Dari semua makhluk di Bumi, ular mungkin yang paling sensitif terhadap gempa bumi," jelas Direktur Biro Gempa Bumi China tersebut, Jiang Weisong.
Jiang menyebut, ular mampu merasakan gempa bumi dari jarak 70 mil atau kira-kira 120 kilometer, 3 hingga 5 hari sebelum gempa bumi terjadi. Menurutnya, hewan-hewan ini akan merespons gempa bumi tersebut dengan cara menunjukkan perilaku aneh.
"Ketika gempa bumi akan terjadi, ular akan keluar dari sarangnya, bahkan pada musim dingin. Jika gempa bumi besar, ular-ular itu bahkan akan menabrak dinding sambil mencoba melarikan diri," lanjut Jiang.
Lantas, bagaimana cara ular bisa mendeteksi gempa bumi? Kembali disadur dari GeoQuake, terdapat tiga hal yang dipunyai ular sehingga memungkinkannya mendeteksi gempa bumi, yakni:
1. Indra penciuman
Ular adalah hewan yang memanfaatkan lidah bercabangnya untuk memindai udara, air, tanah, maupun benda-benda di sekitar. Berbekal kemampuan ini, ular bisa mempelajari perubahan-perubahan komposisi kimia di areanya.
2. Indra peraba
Ular adalah hewan yang bisa merasakan berbagai jenis getaran melalui kulitnya. Hal ini adalah kelebihan ular, mengingat mereka tidak punya pendengaran sehingga tak mampu mendeteksi suara. Dengan kulit ini, ular bisa merasakan pergeseran lapisan batuan selama gempa bumi.
3. Inframerah
Beberapa jenis ular punya inframerah vision sehingga memampukannya melacak mangsa. Selain itu, ular jadi juga bisa mendeteksi perubahan suhu tanah dan air yang disertai pelepasan gas atau uap panas sebelum gempa bumi.
Laporan tentang Ular Tidak Bisa Mendeteksi Gempa Bumi
Dirangkum dari USA Today, kendati memang benar bahwasanya ada banyak laporan tentang perilaku hewan aneh sebelum gempa, laporan-laporan ini sering kali bersifat anekdotal (pengalaman langsung). Oleh karena sifatnya yang anekdotal, maka laporan ini tidak cocok dijadikan landasan untuk penelitian.
"Laporan tentang perilaku (hewan) yang mencolok itu banyak, tetapi bisa jadi ada penyebab lain," jelas ahli hidrogeologi di Pusat Penelitian Geosains Jerman yang terletak di Postdam, Heiko Woith.
Lebih lanjut, kembali dikutip dari USGS, penjelasan mengenai perilaku aneh hewan jelang gempa bumi memang bisa dijelaskan secara logis. Pasalnya, ada beberapa hewan yang memang punya indra tajam, melebihi manusia.
Oleh karena itu, hewan-hewan ini mampu mendeteksi gelombang P (primer) beberapa detik sebelum gelombang S (sekunder). Namun, jika yang diperbincangkan adalah kemampuan hewan untuk mendeteksi gempa jauh hari sebelum bencana tersebut terjadi, hal tersebut adalah kasus lain.
Akhir kata, bukti-bukti anekdotal tentang perilaku hewan yang ganjil sebelum gempa memang telah banyak terjadi. Tidak hanya ular, hewan-hewan lain seperti ikan, burung, cacing, hingga kera pun sering tampak tiba-tiba meninggalkan habitatnya sebelum gempa.
Sayangnya, belum ada bukti atau penjelasan ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan mengenai anggapan bahwa ular bisa memprediksi gempa bumi dari jauh hari. Semoga penjelasannya bisa menjawab rasa ingin tahu detikers, ya!
(sto/aku)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas