Gempa bumi adalah bencana alam yang bisa terjadi kapan saja, tanpa memandang waktu maupun tempat. Berikut ini informasi keselamatan gempa bumi lengkap dengan mitigasi plus prosedur evakuasinya dari gedung.
Dikutip dari US Geological Survey (USGS), gempa bumi terjadi ketika dua blok bumi tiba-tiba bergeser satu sama lain. Kadang kala, ada gempa bumi pendahuluan yang terjadi sebelum gempa bumi sebenarnya. Gempa bumi 'pembuka' ini terasa lebih kecil dan terjadi di tempat yang sama persis dengan gempa bumi setelahnya.
Gempa bumi secara umum bisa menyebabkan berbagai macam kerusakan. Mulai dari merobohkan gedung, mengakibatkan hilangnya nyawa manusia atau cedera, menyebabkan tsunami, memicu tanah longsor, hingga merusak ekosistem.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berhubung dampak gempa bumi terhadap manusia cukup serius, detikers harus paham mengenai apa yang mesti dilakukan kala bencana ini terjadi. Selain itu, prosedur lengkap evakuasi gempa bumi di gedung juga sebaiknya dipahami. Di bawah ini penjelasannya.
Mitigasi Keselamatan Bencana Gempa Bumi
Dirangkum dari laman resmi BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jogja, mitigasi sebelum, saat, dan sesudah gempa bumi terjadi adalah sebagai berikut:
Sebelum Gempa Bumi
- Menyiapkan rencana penyelamatan diri bila gempa bumi terjadi.
- Melakukan latihan yang bermanfaat, seperti merunduk, melindungi kepala, maupun bersembunyi di bawah meja.
- Menyiapkan alat pemadam kebakaran, alat keselamatan standar, dan persediaan obat-obatan.
- Membangun konstruksi rumah yang tahan guncangan gempa bumi dengan pondasi kuat. Bangunan yang rentan juga sebaiknya segera direnovasi.
- Memperhatikan daerah rawan gempa bumi dan pengaturan pengguna lahan yang dikeluarkan pemerintah.
Saat Gempa Bumi Terjadi
- Segera berlindung di bawah meja ketika gempa terjadi. Hal ini bertujuan untuk mengamankan diri dari potensi kejatuhan barang atau terkena pecahan kaca.
- Lindungi kepala dengan bantal atau helm. Atau, berdirilah di bawah pintu. Bila sudah aman, segera lari ke luar rumah.
- Jika sedang memasak, matikan kompor dan cabut semua peralatan memasak yang memakai listrik untuk mencegah kebakaran.
- Bila keluar rumah, perhatikan kemungkinan cedera akibat pecahan kaca, genteng, atau material lain. Sebisa mungkin, lindungi kepala dan pergi menuju lapangan terbuka.
- Hindari berdiri dekat tiang, pohon, atau sumber listrik. Jauhi juga gedung yang berpotensi roboh.
- Jangan pakai lift bila guncangan sudah terasa. Alih-alih pakai tangga darurat. Apabila terlanjur ada di dalam lift, gunakan fitur panggilan darurat.
- Ikuti instruksi petugas keamanan bila berada di dalam gedung.
- Pinggirkan mobil ke bahu kiri jalan dan berhentilah jika sedang berkendara.
- Apabila terdengar peringatan tsunami, segera cari tempat tinggi, seperti bukit.
Sesudah Gempa Bumi
- Selalu waspada terhadap gempa bumi susulan.
- Evakuasi diri setelah gempa bumi berhenti.
- Tetap berada di bawah meja yang kuat jika berada di dalam rumah.
- Periksa ada tidaknya api dan potensi bahaya kebakaran.
- Berdiri di tempat terbuka, jauh dari gedung dan instalasi listrik/air. Apabila di luar bangunan banyak tebing, jauhi daerah rawan longsor.
Prosedur Evakuasi Gempa Bumi di Gedung
Diambil dari dokumen terbitan BPBD Wonogiri bertajuk Peringatan Dini dan Evakuasi Darurat Terhadap Gempa Bumi di Lingkungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Wonogiri, prosedur evakuasi gempa bumi di gedung adalah:
- Memberitahukan adanya gempa bumi kepada petugas tanggap darurat.
- Petugas tanggap darurat mengabarkan informasi kepada petugas tanggap darurat gedung dan petugas tanggap darurat listrik.
- Petugas tanggap darurat gedung membunyikan alarm atau mengumumkan gempa bumi.
- Petugas tanggap darurat listrik melakukan pemutusan aliran listrik melalui panel.
- Petugas tanggap darurat mengumpulkan massa.
- Apabila massa berhasil dikumpulkan, maka evakuasi segera dilakukan.
- Bila massa tidak dapat dikumpulkan, petugas tanggap darurat memberitahukan bahwa massa tidak dapat dikuasai kepada petugas bencana alam dan petugas tanggap darurat gedung.
- Petugas tanggap darurat dan petugas tanggap darurat gedung melakukan koordinasi untuk evakuasi.
- Petugas tanggap darurat memberitahukan seluruh penghuni ruangan untuk evakuasi melalui tangga darurat atau tempat yang aman dari gempa.
- Petugas tanggap darurat mengarahkan seluruh penghuni ruangan untuk berjalan secara tertib, tidak berlari, dan berbaris teratur menuju tempat aman yang telah ditentukan.
- Petugas tanggap darurat lantai melakukan absensi untuk mengetahui orang-orang yang turun bersamanya.
- Petugas pelayanan kesehatan melakukan penilaian kondisi kesehatan.
- Koordinator tanggap darurat memberitahukan tentang situasi keamanan gedung.
Benda-benda dalam Tas Emergency Gempa Bumi
detikers dianjurkan untuk menyiapkan tas emergency sebagai langkah persiapan bila sewaktu-waktu gempa bumi terjadi. Benda-benda yang perlu dipersiapkan dalam tas tersebut meliputi:
- Lampu senter dan baterai cadangan
- Radio dan baterai cadangan
- Alat tulis
- Korek api
- Air minum
- Helm
- Sarung tangan
- Pakaian dalam
- Handuk
- Tisu basah
- Kantong plastik
- Fotokopi KTP/ID pengenal
Selain barang-barang dalam tas emergency di atas, kamu juga perlu memastikan sejumlah benda lain mudah ditemukan dan dibawa, yakni:
- Uang tunai
- Buku tabungan
- Obat-obatan pribadi
- Handphone dan powerbank
Demikian penjelasan lengkap mengenai informasi keselamatan gempa bumi dan prosedur evakuasinya dari gedung yang perlu detikers pahami. Semoga bisa menambah pengetahuan detikers, ya!
(sto/dil)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Megawati Resmi Dikukuhkan Jadi Ketum PDIP 2025-2030