Salah satu masalah kesehatan yang sering terdengar adalah keracunan makanan. Apa yang menyebabkan seseorang bisa keracunan makanan? Berikut ini penyebab keracunan makanan dan hal yang bisa dilakukan.
Dirujuk dari Healthline, keracunan makanan biasanya tidak membahayakan nyawa. Memang benar bahwa kondisi tersebut akan membuat seseorang merasa tidak tenang. Namun, kebanyakan orang akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari.
Lebih lanjut, dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention, di antara gejala keracunan makanan yang umum adalah diare, sakit perut, mual, muntah, dan demam. Bila gejala-gejalanya begitu parah dan terasa sangat mengganggu, detikers sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter terdekat.
Sejatinya, apa sih penyebab keracunan makanan? Di bawah ini penjelasan lengkapnya yang telah detikJogja rangkum. Simak sampai tuntas, ya!
Penyebab Keracunan Makanan
Dilihat dari laman resmi US Department of Health and Human Services, infeksi akibat mikroba, baik berupa virus, bakteri, dan parasit adalah penyebab paling umum keracunan makanan. Selain itu, beberapa bahan kimia berbahaya juga menimbulkan kasus keracunan makanan.
1. Virus
Dapat menyebar dari orang ke orang, virus adalah salah satu mikroba penyebab keracunan makanan. Virus dapat dengan mudah menyebar akibat sentuhan saja.
Misalnya, orang yang terinfeksi virus menyiapkan makanan di sebuah restoran, virus di tubuhnya bisa dengan mudah berpindah ke makanan tersebut dan kemudian menginfeksi orang yang mengonsumsinya.
Diringkas dari Mayo Clinic, di antara virus yang sering menyebabkan keracunan makanan adalah:
- Hepatitis A: timbul gejala dengan rentang waktu 15-50 hari. Sumber umum virus ini adalah kerang mentah dan setengah matang, buah dan sayuran segar, serta makanan mentah lainnya.
- Norovirus: timbul gejala dalam rentang waktu 12-48 jam. Sumber umum norovirus adalah kerang, buah-buahan, makanan siap saji yang tersentuh orang yang membawa virus, dan sayuran segar.
- Virus rota: timbul gejala dalam rentang waktu 18-36 jam. Sumbernya bisa berasal dari makanan, air, ataupun benda yang terkontaminasi.
2. Bakteri
Merupakan organisme kecil yang bisa menyebabkan infeksi atau penyakit, bakteri dapat dengan mudah memasuki tubuh detikers via makanan atau air yang terkontaminasi. Di antara jenis bakteri yang bisa menyebabkan keracunan makanan adalah:
- Bacillus cereus: timbul gejala dalam rentang waktu 30 menit-15 jam. Sumber bakteri ini adalah nasi, sisa makanan, saus, sup, dan makanan lain yang lama berada di suhu ruangan.
- Campylobacter: timbul gejala dalam rentang waktu 2-5 hari. Sumber Campylobacter adalah kerang, susu yang tidak dipasteurisasi, air terkontaminasi, dan unggas mentah/setengah matang.
- Clostridium botulinum: timbul gejala dalam rentang waktu 18-36 jam. Bakteri ini bisa bersumber dari makanan kaleng, ikan fermentasi, kacang fermentasi, dan alkohol.
- Escherichia coli: timbul gejala dalam rentang waktu 3-4 hari. Bakteri E. Coli bisa jadi bersumber di daging mentah/setengah matang, susu atau jus yang tidak dipasteurisasi, air terkontaminasi, maupun buah dan sayuran segar.
- Salmonella: timbul gejala dalam rentang waktu 6 jam-6 hari. Bakteri ini biasa bersumber dari unggas, telur, dan produk susu. Selain itu, juga bisa ditemui di buah dan sayuran segar, daging, unggas, serta kacang-kacangan.
3. Parasit
Parasit adalah organisme kecil yang hidup di dalam organisme lain. Parasit bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan atau air untuk kemudian tinggal di saluran pencernaan. Beberapa parasit yang menyebabkan keracunan makanan meliputi:
- Toxoplasma gondii: menyebabkan toksoplasmosis.
- Cryptosporidium: menyebabkan kripto atau kriptosporidiosis.
- Giardia lamblia: timbul gejala dalam rentang waktu 1-2 minggu. Sumber umum parasit satu ini adalah makanan dan air yang terkontaminasi feses berparasit.
4. Bahan Kimia Berbahaya
Bahan kimia berbahaya yang terkandung dalam sebuah makanan juga berpotensi menyebabkan seseorang keracunan. Zat kimia berbahaya ini bisa jadi terdapat dalam:
- Ikan dan kerang yang mengandung racun akibat diproduksi alga atau bakteri.
- Beberapa tipe jamur liar.
- Produk pertanian yang tidak dicuci terlebih dahulu sehingga pestisidanya banyak.
Pertolongan Pertama Keracunan Makanan
Diringkas dari Healthline, beberapa hal yang bisa dilakukan ketika keracunan makanan adalah:
- Jaga tubuh agar tidak dehidrasi. Misalnya, dengan cara mengonsumsi jus buah dan air kelapa yang bisa mengembalikan karbohidrat dan mengatasi kelelahan. Beberapa tipe teh juga bisa diminum untuk menenangkan, seperti camomile.
- Minum obat yang dijual bebas. Obat-obat OTC (Over The Counter) seperti loperamide dan pepto-bismol dapat digunakan untuk membantu meredakan mual dan mengobati diare. Namun, tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
- Minum obat yang telah diresepkan dokter. Misalnya, antibiotik azitromisin untuk menangani Campylobacter dan obat antiparasit nitazoxanide untuk mengatasi diare akibat Cryptosporidium.
- Istirahat dengan cukup agar tubuh bisa memulihkan diri dari penyakit dan dehidrasi.
- Sampai diare dan muntah-muntah reda, hindari makanan-makanan padat. Dianjurkan untuk memilih makanan yang mudah dicerna, hambar, dan rendah lemak.
- Di antara makanan yang sebaiknya dihindari adalah makanan berlemak, gorengan, makanan pedas, dan produk susu (seperti keju).
Akhir kata, keracunan makanan bisa jadi disebabkan infeksi virus, bakteri, dan parasit maupun bahan kimia berbahaya. Oleh karena itu, detikers perlu berhati-hati sebelum memasukkan makanan ataupun minuman ke dalam tubuh.
Demikian penjelasan lengkap mengenai penyebab keracunan makanan dan hal yang bisa dilakukan jika terkena. Semoga informasi yang disiapkan di atas bermanfaat!
(sto/ams)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi