Ular Masih Bisa Menggigit Walau Kepalanya Sudah Terpotong, Benarkah?

Ular Masih Bisa Menggigit Walau Kepalanya Sudah Terpotong, Benarkah?

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Rabu, 31 Jul 2024 15:04 WIB
Reticulated python snakes are known to be the longest in the world. (Roslan Rahman/AFP/Getty Images)
Ilustrasi ular Foto: Roslan Rahman/AFP/Getty Images
Jogja -

Pernahkah detikers mendengar cerita tentang ular yang masih bisa menggigit bahkan setelah kepalanya terpenggal? Kisah ini seringkali terdengar menyeramkan dan sulit dipercaya. Banyak orang bertanya-tanya, apakah benar ular masih bisa menggigit meski kepalanya sudah terpotong?

Dikutip dari laman resmi Museums Victoria, ada banyak mitos yang berhubungan dengan ular, misalnya ular tertarik dengan susu, ular berjalan dengan pasanganya, hingga ular balas balas dendam kepada manusia yang membunuh pasangannya. Faktanya, mitos tersebut tidak terbukti benar secara ilmiah.

Lantas, bagaimana fakta tentang ular yang menggigit meski kepalanya sudah terpotong, detikers? Mari simak fakta yang dihimpun dari laman National Geographic, ABC News, dan CBS News berikut ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apakah Ular Bisa Menggigit Meski Kepalanya Sudah Terpotong?

Ya, benar. Meskipun kepalanya sudah terpotong, ular masih bisa menggigit. Ini disebabkan oleh refleks yang sangat kuat pada ular, bahkan setelah kematiannya. Refleks ini terjadi karena sistem saraf ular tetap aktif meski tubuhnya sudah tidak hidup. Hal ini mirip dengan bagaimana ayam tanpa kepala masih bisa bergerak untuk beberapa waktu setelah dipenggal.

Contoh nyata terjadi di Texas, di mana seorang pria terkena gigitan kepala ular yang sudah dipenggal. Kepala ular tersebut masih bisa menggigit karena refleks ini, dan pria tersebut terpaksa mendapatkan banyak dosis anti venom untuk mengatasi racun yang dikeluarkan. Kasus lain terjadi di Australia, di mana seorang wanita meninggal setelah digigit oleh kepala ular yang sudah terputus dari tubuhnya.

ADVERTISEMENT

Penelitian menunjukkan bahwa beberapa jenis racun ular sangat stabil dan bisa tetap berbahaya meskipun ular sudah mati beberapa waktu. Ini menjelaskan mengapa gigitan bisa terjadi bahkan setelah beberapa minggu. Oleh karena itu, sangat penting untuk berhati-hati saat menangani ular yang sudah mati dan sebaiknya menghubungi ahli untuk penanganan yang aman.

Intinya, meskipun ular sudah tidak hidup, tetap penting untuk menjaga jarak dan menghindari kontak langsung dengan bagian-bagian ular, terutama kepala yang bisa masih mengandung racun dan berbahaya.

Cara Menangani Gigitan Ular

Dikutip dari laman resmI Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Kariadi, berikut ini adalah langkah-langkah penanganan jika tergigit oleh ular.

1. Tetap Tenang dan Catat Informasi Ular

Segera setelah terkena gigitan ular, tetaplah tenang. Usahakan untuk mengingat jenis, warna, serta ukuran ular yang menggigit. Informasi ini penting untuk membantu tenaga medis dalam menentukan jenis antivenom yang diperlukan.

2. Kurangi Aktivitas dan Imobilisasi Area Gigitan

Kurangi aktivitas fisik dan usahakan agar area gigitan tidak banyak bergerak. Lakukan imobilisasi dengan cara menjaga area gigitan tetap diam. Hal ini penting untuk memperlambat penyebaran racun ke seluruh tubuh.

3. Posisikan Area Gigitan Lebih Rendah dari Jantung

Posisikan bagian tubuh yang terkena gigitan lebih rendah dari jantung untuk membantu memperlambat pergerakan racun dalam darah. Ini juga membantu mencegah pembengkakan yang parah.

4. Tutup dengan Kain Kering yang Bersih

Tutup luka gigitan dengan kain kering dan bersih untuk mengurangi risiko infeksi. Jangan mencoba untuk menutupnya dengan bahan yang kotor atau basah, karena ini dapat memperburuk kondisi.

5. Lepaskan Cincin atau Jam Tangan

Jika ada cincin, jam tangan, atau aksesori lain yang dikenakan di area gigitan, lepaskan segera. Aksesori ini dapat memperburuk pembengkakan dan mengganggu peredaran darah.

6. Longgarkan Pakaian yang Dipakai

Longgarkan pakaian di sekitar area gigitan untuk mengurangi tekanan dan memungkinkan peredaran darah yang lebih baik.

7. Segera Cari Pertolongan Medis

Setelah melakukan langkah-langkah di atas, segera cari bantuan medis terdekat. Gigitan ular memerlukan penanganan profesional untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Jika ular yang menggigit tidak berbisa, dokter akan memberikan terapi antibiotika dan pencegahan tetanus sesuai kebutuhan. Pada kasus yang lebih serius, antivenom mungkin diperlukan. Untuk mengurangi nyeri, anti nyeri seperti parasetamol dapat diberikan.

8. Hindari Hal-Hal Ini

Jika tergigit ular, hindari untuk melakukan beberapa hal berikut ini, jangan memanipulasi luka dengan cara apa pun. Kita juga tidak boleh mengikat kencang bagian yang terluka. Hindari minum alkohol dan kopi setelah tergigit ular.

Demikian penjelasan lengkap mengenai fakta bahwa ular masih bisa menggigit meski kepalanya sudah terpotong. Semoga bermanfaat!




(par/apu)

Hide Ads