Tahukah kamu kalau ternyata ada anggapan yang menyebut tidur pakai kelambu bisa mencegah dari gigitan ular berbisa? Simak faktanya berikut ini.
KBBI mendefinisikan kelambu sebagai tirai (tempat tidur dan sebagainya) dari kain kasa untuk mencegah nyamuk. Sementara itu dijelaskan dalam buku 'Optimalisasi dan Penguatan Pemahaman Kader tentang Pencegahan Screening Deteksi Dini serta Pemeriksaan Malaria Pada Ibu Hamil dalam Antenatal Care' karya Ika Wijayanti, dkk., disampaikan bahwa pemakaian kelambu di tempat tidur merupakan cara yang tepat untuk mencegah penyakit malaria yang disebabkan oleh gigitan nyamuk.
Meskipun kelambu tempat tidur identik dengan pencegahan gigitan nyamuk, tetapi ternyata ada sebuah studi yang mengungkap kelambu juga dapat digunakan untuk mencegah dari gigitan ular berbisa. Lantas benarkah kelambu dapat memiliki fungsi untuk mencegah gigitan ular berbisa? Temukan fakta menariknya hanya di sini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Benarkah Tidur Pakai Kelambu Bisa Mencegah dari Gigitan Ular Berbisa?
Sebagai cara untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada informasi yang dipaparkan di dalam jurnal 'Guidelines for the management of snake-bites' yang diterbitkan secara resmi oleh World Health Organization (WHO). Melalui jurnal tersebut disampaikan secara rinci mengenai hal-hal yang dapat dilakukan oleh seseorang untuk menghadapi gigitan ular berbisa.
Salah satu topik yang dibahas di dalam jurnal tersebut adalah langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah gigitan ular berbisa. Disebutkan bahwa menghindari tidur di atas lantai menjadi salah satu langkah preventif yang dapat dilakukan terhindar dari gigitan ular berbisa.
Tidak hanya itu saja, terdapat sebuah saran untuk menggunakan kelambu apabila memang tak ada pilihan lain dan mengharuskan seseorang tidur di lantai. Kelambu tersebut dapat digunakan dengan cara diolesi insektisida dan diselipkan di bagian bawah kasur atau alas tidur lainnya dengan rapi.
Penggunaan kelambu dianggap mampu melindungi seseorang dari gigitan nyamuk maupun serangga lainnya. Bahkan kelambu yang telah diolesi insektisida dan diselipkan di bagian bawah alas tidur juga dapat melindungi dari gigitan hewan berbahaya misalnya saja ular, kalajengking, hingga kelabang.
Namun demikian, pemakaian insektisida pada bagian kelambu perlu menjadi perhatian bagi individu yang menggunakannya. Terutama bagi mereka yang memiliki anak-anak atau hewan peliharaan. Hal tersebut perlu dilakukan karena insektisida merupakan senyawa kimia yang mengandung racun untuk membunuh serangga.
Sementara itu, dijelaskan dalam laman Hindustan Times bahwa menurut Post Graduate Institute of Medical Education & Research (PGI) kelambu merupakan salah satu tindakan pencegahan sederhana yang dapat digunakan untuk menghindari gigitan ular. Kelambu dapat digunakan pada tempat tidur, ranjang lipat, hingga alas tidur yang ada di lantai.
Kemudian dijelaskan bahwa kelambu selama ini dikenal untuk menghindari dari gigitan serangga, terutama nyamuk. Namun demikian, Kepala Departemen Darurat PGI Dr Ashish Bhalla ternyata benda tersebut juga dapat digunakan untuk mencegah ular bisa bersentuhan dengan orang yang tidur di dalamnya.
Tidak hanya dikenal murah, penggunaan kelambu juga cukup sederhana untuk dilakukan oleh setiap individu. Hal tersebut juga cukup efektif digunakan saat musim hujan tiba.
Menurut PGI terdapat kasus gigitan ular yang terjadi selama musim hujan berlangsung. Ini dikarenakan saat hujan, liang atau lubang yang kerap menjadi sarang bagi ular akan tergenangi oleh air. Oleh sebab itu, ular dapat lebih sering muncul dan bisa berpotensi menggigit manusia secara tidak sengaja.
Mengapa Ular Muncul di Musim Hujan?
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, pemasangan kelambu dapat dilakukan saat musim hujan karena ular cenderung muncul pada musim tersebut. Namun mengapa hal tersebut bisa terjadi? Selain penjelasan yang disampaikan oleh PGI tentang sarang-sarang ular yang dipenuhi air, terdapat penjelasan terkait alasan hewan reptil ini akan bermunculan di musim hujan.
Merujuk dari laman The Economic Times, ternyata alasan ular muncul di musim hujan dikarenakan naiknya permukaan air. Sebagaimana diketahui, saat hujan tiba permukaan air semakin naik seiring meningkatnya durasi waktu hujan yang lebih sering. Peningkatan permukaan air inilah yang membuat ular akan muncul.
Bahkan organisasi penyelamat Wildlife SOS mendapati laporan ditemukannya ular pada lokasi yang tidak biasa selama hujan. Lokasi yang dimaksud misalnya sepeda motor atau sepatu-sepatu yang tersimpan di pemukiman warga.
Kemudian dijelaskan dalam laman Wildlife Removal USA, bahwa ular termasuk hewan berdarah dingin yang suka berjemur di bawah sinar matahari yang hangat. Tidak hanya itu, mereka juga akan membentuk sarang di bebatuan yang terkena sinar matahari.
Meskipun menyukai lingkungan yang hangat, rupanya ada sebuah karakteristik tersendiri yang ditunjukkan oleh sebagian spesies ular. Salah satunya perilaku mereka yang akan keluar dari sarang saat musim hujan tiba. Hal tersebut dikarenakan musim hujan dianggap sebagai waktu yang mampu mendukung aktivitas ular, sehingga kemunculan mereka dapat meningkat.
Nah, itulah tadi penjelasan mengenai alasan tidur pakai kelambu dianggap mampu mencegah dari gigitan ular berbisa lengkap dengan informasi menarik lain soal kelambu tempat tidur. Semoga dapat menambah wawasan baru bagi detikers, ya.
(par/rih)