Warga menggelar aksi demo di Balai Desa Tawangharjo, Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati terkait dugaan intimidasi terhadap kepala dusun (kadus) terpilih. Massa juga membawa uang Rp 210 juta yang diduga sebagai uang pengunduran diri untuk dikembalikan.
Pantauan detikJateng di lokasi massa mendatangi kantor Balai Desa Tawangharjo sekira pukul 09.00 WIB. Warga menuntut agar Kadus Tapen Desa Tawangharjo terpilih dilantik pemerintah desa. Massa menduga kadus terpilih bernama Slamet Riyadi mendapatkan intimidasi hingga diberikan uang ratusan juta agar bersedia mundur.
Massa juga membawa berbagai tulisan di depan kantor desa. Seperti 'Wong Tapen Butuh Keadilan', 'Ora Slamet Ora Ana Kamituo lah' hingga tulisan 'Pak Prabowo tolong Kami'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Massa selanjutnya ditemui perwakilan dari pemerintah desa untuk audiensi dengan pemerintah kecamatan dan desa. Proses audiensi berlangsung alot. Bahkan nyaris terjadi keributan, tetapi berhasil diredam polisi yang bersiaga di lokasi.
![]() |
Dalam mediasi yang berlangsung alot, akhirnya disepakati Slamet Riyadi dipastikan terpilih menjadi Kadus Tapen. Selanjutnya uang Rp 210 juta yang dibawa warga di dalam kardus dikembalikan kepada Kepala Desa Tawangharjo Sudarmono.
"Warga Tapen ke sini untuk mendampingi keponakan saya Slamet Riyadi supaya bisa menjadi kepala dusun (kadus) Tapen," kata kerabat Slamet Riyadi, Wakhid kepada wartawan ditemui usai aksi di depan kantor Balai Desa Tawangharjo, Kamis (7/11/2024).
Wakhid mengatakan, ada dugaan suap yang dilakukan kepala desa Tawangharjo kepada keponakannya itu agar mau mundur. Menurutnya hasil audiensi bahwa Slamet Riyadi terpilih menjadi Kadus Tapen dan uang ratusan juta dikembalikan kepada Kepala Desa Tawangharjo Sudarmono.
"Dugaan ada suap Rp 210 juta dan satu lagi ada pernyataan iming-iming saat nanti ada pencalonan perangkat desa Mas Slamet mau direkom menjadi perangkat desa sebagai Mbah Moden (Kasi Pelayanan), tanda tangan itu dari kepala desa," ujarnya.
"Terus uang yang Rp 210 juta dikembalikan nggak mau menerima suap, pernyataan sudah dikembalikan dan kita menunggu pelantikan dari Pak Pj Bupati Pati," ungkap Wakhid.
Kronologi Dugaan Intimidasi dan Suap
Terpisah Kadus Tapen terpilih Slamet Riyadi menceritakan awalnya dia mengikuti seleksi pengisian perangkat desa dengan formasi Kadus Tapen. Kata dia ada tiga calon yang mendaftar. Singkatnya dia mengikuti tes tertulis pengisian perangkat desa di Semarang pada Jumat (1/11) lalu.
"Kebetulan kemarin dari segi skor memang saya di bawah Mbak Agustina, akan tetapi saya memiliki nilai pengabdian sejumlah 30, skor itu nilai tes 40 an menjadi 70. Sedangkan lainnya tidak ada yang 70 otomatis saya yang pertamanya (peringkat pertama)," terang Slamet ditemui di rumahnya usai aksi.
Selanjutnya setelah dipastikan terpilih menjadi Kadus, Slamet diminta Kepala Desa Tawangharjo Sudarmono bertemu di punden Singo Padu pada Rabu (6/11) sore kemarin. Ternyata di lokasi menurutnya ada camat hingga beberapa kepala desa.
"Beliau mengutarakan pertama lanjut sebagai Kadus Tapen Tawangharjo yang kedua mundur sebagai kadus sebagai gantinya besok ada pemilihan perangkat kasi pelayanan itu direkomendasikan sama Pak Inggi (sebutan untuk Kades). Dan juga sebagai imbalannya mendapatkan uang Rp 200 juta secara kes," cerita Slamet.
Hingga akhirnya dia bercerita dengan keluarganya jika dirinya diminta untuk mundur dan diberikan uang. Sontak pihak keluarga tidak terima dan menggelar aksi demo di Balai Desa Tawangharjo tadi pagi.
"Saya tidak menyangka sekali tidak sebesar dan seheboh ini. Alhamdulillah saya itu orangnya tulus apa adanya, memang seperti itu saya siap menjadi Kadus karena ini dorongan masyarakat Tapen begitu besar kepada saya sehingga saya siap melaksanakan menjadi Kadus itu," tutur dia.
Slamet pun mengaku lega setelah dipastikan terpilih menjadi Kadus Tapen. Uang ratusan juga yang diduga sebagai pemulus agar dirinya mundur juga telah dikembalikan. Slamet kini tinggal menunggu dilantik menjadi Kades Tapen Desa Tawangharjo.
"Uang Rp 210 juta saya kembalikan kepada Pak Inggi sudah saya kembalikan semua. Dari saya pun sudah mengembalikan semua. Ya tinggal menanti hari dan tanggal pelantikan," ujarnya.
Baca Klarifikasi Kades Tawangharjo di halaman berikutnya....
Klarifikasi Kepala Desa Tawangharjo Sudarmono
Kepala Desa Tawangharjo Sudarmono mengatakan telah disepakati bahwa Slamet Riyadi tetap terpilih menjadi Kadus Tapen Tawangharjo. Terkait dengan uang yang diberikan kepada Slamet, dia mengaku tidak tahu. Sudarmono pun meminta maaf kepada warganya.
"Mas Slamet sudah menyampaikan secara jelas siapa siapa saja, jadi Mas Slamet keinginan untuk menjadi perangkat desa. Insyaallah apa yang disampaikan Mas Slamet terpilih menjadi kadus," kata Sudarmono saat memberikan sambutan.
"Uang itu saya tidak tahu (asalnya dari mana). saya mohon maaf yang sebesar-besarnya," jelasnya.
Usai demo Slamet Riyadi lalu diarak warga menggunakan motor bak ke rumahnya. Sementara Kepala Desa Tawangharjo Sudarmono saat kembali dimintai konfirmasi oleh awak media tidak menjawab satu kata pun. Dia tampak langsung meninggalkan balai desa dengan pengawalan kepolisian.