Dinas Kepemudaan dan Olahraha dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Wonogiri akhirnya buka suara terkait masalah atlet yang gagal berlaga di Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) SD/SMP tingkat Provinsi Jawa Tengah 2024. Pihak Disporapar meminta maaf permasalahan yang terjadi saat ini.
"Kami menyampaikan permohonan maaf. Untuk informasi satu pintu Pak Bupati nggih," kata Kepala Disporapar Wonogiri, Haryanto, saat dihubungi detikJateng, Kamis (7/11/2024).
Diketahui, atlet dari Wonogiri gagal berlaga di Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) SD/SMP tingkat Provinsi Jawa Tengah 2024. Hal itu terjadi karena kesalahan teknis pendaftaran yang dilakukan oleh staf Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Wonogiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya (atlet dari Wonogiri hanya menjadi penggembira di Popda Jateng 2024)," kata Bupati Wonogiri Joko Sutopo kepada wartawan Rabu (6/11/2024).
Ia menjelaskan dari 8 cabang olaharaga (Cabor) yang direncanakan ikut, hanya 6 Cabor yang jadi ikut Popda tingkat Provinsi. Ia pun lantas menanyakan ke Disporapar apakah 6 Cabor yang bertanding itu memiliki hak dan fungsi yang sama dengan atlet lain.
"Para atlet hanya bisa melakukan pertandingan kualifikasi dan tidak bisa ikut pertandingan eliminasi. Pertandingan kualifikasi itu berarti hanya sampai pada tahap penyisihan," ungkap bupati yang akrab disapa Jekek.
Ia mengatakan permasalahan itu terjadi karena kesalahan teknis yang dilakukan oleh staf Disporapar. Saat mendaftarkan atlet dan cabor sudah melewati masa registrasi. Sehingga para atlet Wonogiri tidak bisa mengikuti pertandingan seperti atlet lainnya.
"Pengakuan lupa (telat mendaftarkan atlet). Saya tidak bisa menerima alasan itu. Berarti ada fungsi kontrol yang tidak berjalan baik," kata Jekek.
(apu/afn)