.webp)
Banjir yang melanda Kabupaten Ngawi menjelang Lebaran, semakin meluas. Banjir merendam 16 desa di empat kecamatan. Selain merendam rumah warga, banjir juga menggenangi area persawahan yang baru ditanami, serta menutup akses jalan antarkecamatan.
"Update hingga tadi malam, banjir terjadi di 16 desa di empat kecamatan," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ngawi, Prila Yuda Pratama, saat dikonfirmasi detikJatim, Minggu (30/3/2025).
Ke-16 desa yang terdampak tersebar di Kecamatan Kwadungan, Pangkur, Padas, dan Ngawi. Namun, di Kecamatan Kwadungan, sebagian wilayah mulai berangsur surut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah sebagian telah surut di Kecamatan Kwadungan," kata Prila.
Meski sekitar 700 rumah terdampak, banjir ini tidak sampai menyebabkan warga harus mengungsi. Mereka memilih bertahan di rumah masing-masing.
"Alhamdulillah tidak ada yang mengungsi karena hanya rumah yang tergenang sedikit," tambahnya.
Berikut data desa-desa terdampak banjir di Ngawi:
Kecamatan Kwadungan
- Desa Warukkalong
- Desa Simo (100 rumah terdampak)
- Desa Sumengko (Blok C: 155 rumah terdampak, Blok B: 175 rumah terdampak)
- Desa Tirak
- Desa Purwosari
- Desa Dinden (60 rumah terdampak)
- Desa Kendung (2 rumah terdampak)
Ketinggian air rata-rata ±30 cm
Kecamatan Pangkur
- Dusun Pleset, Desa Pleset (15 rumah terdampak)
- Dusun Waruk, Desa Waruk Tengah (117 rumah terdampak, area persawahan ±48 Ha sudah panen)
- Dusun Tapen, Desa Waruk Tengah (19 rumah terdampak, area persawahan ±45 Ha sudah panen)
- Dusun Karasan, Desa Waruk Tengah
- Desa Gandri
- Dusun Pilang, Desa Ngompro
Ketinggian air rata-rata ±30 cm
Kecamatan Padas
- Desa Bendo
- Desa Banjaransari
Ketinggian air rata-rata ±30 cm
Kecamatan Ngawi
- Desa Mangunharjo
Ketinggian air ±30 cm
Kecamatan Geneng
- Dusun Klumpit, Desa Kersikan (1 rumah terdampak)
Ketinggian air ±30 cm
Meskipun sebagian wilayah mulai surut, warga di daerah yang masih terendam diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan hujan susulan yang dapat memperparah kondisi.
(hil/iwd)
