Pembayaran uang ganti rugi (UGR) Tol Jogja-Bawen tak selalu fantastis. Linggih Prayogo (74), warga Candimulyo, Kabupaten Magelang, 'hanya' menerima UGR senilai Rp 2.411.387 usai tanahnya seluas 2 meter terkena proyek tol.
Kakek lima cucu ini menerima pembayaran UGR di Kantor Badan Pertahanan Nasional (BPN) Kabupaten Magelang, hari ini. Dirinya menerima undangan pembayaran UGR bersama dengan warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Candimulyo dan Desa Senden, Kecamatan Mungkid.
Tanah Mbah Linggih itu berada di Desa Tampirkulon, Kecamatan Candimulyo. Luas lahan miliknya ada 1.905 meter persegi, namun hanya 2 meter saja yang terkenal proyek tol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebenarnya pihaknya telah mengikhlaskan lahan seluas 2 meter persegi untuk tol. Dirinya mengaku tak mengharapkan UGR.
"Nggih ikhlas, tapi ternyata nggak boleh (harus terima UGR)," kata Linggih kepada wartawan di kantor BPN Kabupaten Magelang, Kamis (7/11/2024).
Menurutnya, tanah seluas 2 meter yang terkena berupa tanah ditumbuhi pohon bambu. "(Tanah) pinggir kali, dapuran pring (ditumbuhi pohon bambu). Satu bidang (yang kena) 2 meter," sambung Linggih.
Pihaknya pun tidak menyangka tanahnya bakal terkena proyek jalan Tol Jogja-Bawen. Setelah menerima UGR ini, pihaknya masih bingung UGR Rp 2,4 juta itu nantinya digunakan untuk apa.
"Ya bingung (untuk apa)," katanya.
Hal berbeda dialami Amin (56) warga Senden, Kecamatan Mungkid. Pihaknya berharap, tanah seluas 109 meter persegi terkena semua untuk tol. Hanya saja yang terkena 20 meter persegi.
"Saya itu tidak masalah. Kalau saya oke-oke saja sesuai dengan lokasinya," kata Amin.
"Lahannya tegalan. Luas untuk saya hanya sekitar 20 meter persegi. Kena satu bidang, nilainya Rp 20-an juta. Ini dibagi-bagi, ada 6 orang. Cuma itu atas nama saya, tanah warisan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPN Kabupaten Magelang A Yani mengatakan, hari ini lanjutan pembayaran yang dulu. Pembayaran UGR untuk tiga desa yang merupakan seksi 3.
"Hari ini, kita laksanakan pembayaran ganti rugi untuk tiga desa. Semuanya di seksi 3. Sidomulyo ada 5 bidang, Tampirkulon 15 bidang dan Senden 17 bidang. Jumlah bidangnya 37, jumlah luasnya 2,02 hektare, jumlah nilai UGK-nya hari ini Rp 23.463.285.504. Ini kita gabungkan di kantor biar mereka lebih dekat," kata Yani.
"Kemudian, kita juga sudah menjadwalkan minggu depan, Rabu (13/11), ada 9 desa kita gabungkan di Desa Tampirkulon. Karena dari 9 desa itu yang paling banyak, 30 atau 40 bidang ada di Tampirkulon," pungkasnya.
(aku/afn)