Kadus di Pati Diduga Diintimidasi-Disuap agar Mundur, Pj Bupati Angkat Bicara

Kadus di Pati Diduga Diintimidasi-Disuap agar Mundur, Pj Bupati Angkat Bicara

Dian Utoro Aji - detikJateng
Jumat, 08 Nov 2024 16:20 WIB
Warga menggelar aksi demo di depan kantor Balai Desa Tawangharjo Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati, Kamis (7/11/2024).
Warga menggelar aksi demo di depan kantor Balai Desa Tawangharjo Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati, Kamis (7/11/2024). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng
Pati -

Pj Bupati Pati Sujarwanto Dwiatmoko memberikan respons terkait aksi demo warga Tawangharjo Kecamatan Wedarijaksa buntut ada dugaan intimidasi hingga suap kepada kepala dusun (kadus) terpilih agar mundur. Sujarwanto menyatakan telah meminta camat setempat untuk melakukan pembinaan.

"Saya memantau perkembangannya itulah dinamika yang terjadi berpikir akhirnya mengambil langkah-langkah yang saling mengkoreksi diri berpikir itu adalah langkah lebih baik," kata Pj Bupati Pati Sujarwanto Dwiatmoko kepada wartawan ditemui di Pendopo Kabupaten Pati, Jumat (8/11/2024).

Sujarwanto menilai seharusnya tidak perlu ada intimdasi hingga dugaan suap kepada Kadus Tapen Desa Tawangharjo Slamet Riyadi. Meski demikian menurutnya kasus ini telah diselesaikan pada tingkat kecamatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya tidak perlu ada yang intimidasi tidak perlu ada yang, ya semua bisa dibicarakan harusnya tidak terjadi. Saya mendapatkan laporan sudah diselesaikan oleh desa dan Pak Camat telah melaporkan," terang dia.

Sujarwanto juga mengaku telah meminta kepada seluruh camat agar melakukan pembinaan terhadap kepala desa yang menyelenggarakan seleksi pengisian perangkat desa.

ADVERTISEMENT

"Camat sudah melakukan tindakan di lapangan dan menyelesaikan beberapa persoalan yang telah dihadapi dan Pak Camat sudah melaporkan sudah diselesaikan dengan baik," ungkap dia.

Diberitakan sebelumnya ratusan warga menggelar aksi demo di kantor Balai Desa Tawangharjo Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati terkait tentang dugaan intimidasi agar perangkat desa terpilih memundurkan diri pada Kamis (7/11) pagi. Massa juga mengembalikan uang senilai Rp 210 juta yang diduga sebagai pengganti agar perangkat desa terpilih mau mengundurkan diri.

Warga menuntut agar Kepala Dusun (Kadus) Tapen Desa Tawangharjo terpilih dilantik pemerintah desa. Massa menduga perangkat desa terpilih bernama Slamet Riyadi mendapatkan intimadasi hingga uang ratusan juta agar mau mundur.

Massa membawa berbagai tulisan di depan kantor desa. Seperti 'Wong Tapen Butuh Keadilan', 'Ora Slamet Ora Ana Kamituo lah' hingga tulisan 'Pak Prabowo tolong Kami'.

Massa kemudian ditemui perwakilan dari pemerintah desa. Hingga akhirnya perwakilan masuk menggelar audiensi dengan Pemerintah Kecamatan dan desa. Proses audiensi berlangsung alot. Bahkan sempat nyaris terjadi kericuhan, tetapi beruntung ada petugas polisi di lokasi.

Setelah berlangsung alot, akhirnya disepakati Slamet Riyadi dipastikan terpilih menjadi Kadus Tapen. Selanjutnya warga membawa uang Rp 210 juta yang ditaruh dalam kardus dikembalikan kepada Kepala Desa Tawangharjo Sudarmono.




(afn/ahr)


Hide Ads