Hari ini umat Islam sedang melaksanakan ibadah puasa sunnah Tasua. Lalu, puasa apakah yang bisa dilakukan pada 28 Juli 2023 besok? Simak penjelasannya berikut ini.
Saat ini, kaum muslim tengah memasuki bulan Muharram yang memiliki banyak kemuliaan. Salah satunya adalah melipatgandakan segala amal baik yang dilakukan manusia.
Berdasarkan anjuran Rasulullah, amalan baik yang dapat dilakukan di bulan Muharram adalah berpuasa. Kira-kira, selain puasa Tasua yang sedang dijalani umat Islam hari ini, puasa apakah yang bisa dilakukan besok? Berikut pembahasannya yang dihimpun dari laman NU Online.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Besok Bisa Puasa Apa 28 Juli 2023?
Jika mengacu pada kalender Nasional dan kalender Hijriah, Jumat 28 Juli 2023 bertepatan dengan tanggal 10 Muharram 1445 H. Sebagaimana penetapan 1 Muharram 1445 yang jatuh pada 19 Juli 2023 berdasarkan SKB 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama.
Pada tanggal 10 Muharram, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan ibadah puasa Asyura. Anjuran ini disebutkan dalam hadits berikut:
ΨΉΩ ΨΉΨ§Ψ¦Ψ΄Ψ© Ψ Ψ±ΨΆΩ Ψ§ΩΩΩ ΨΉΩΩΨ§ Ψ Ψ£Ω ΩΨ±ΩΨ΄Ψ§ ΩΨ§ΩΨͺ ΨͺΨ΅ΩΩ ΩΩΩ ΨΉΨ§Ψ΄ΩΨ±Ψ§Ψ‘ ΩΩ Ψ§ΩΨ¬Ψ§ΩΩΩΨ© Ψ«Ω Ψ£Ω Ψ± Ψ±Ψ³ΩΩ Ψ§ΩΩΩ Ψ΅ΩΩ Ψ§ΩΩΩ ΨΉΩΩΩ ΩΨ³ΩΩ Ψ¨Ψ΅ΩΨ§Ω Ω ΨΨͺΩ ΩΨ±ΨΆ Ψ±Ω ΨΆΨ§Ω ΩΩΨ§Ω Ψ±Ψ³ΩΩ Ψ§ΩΩΩ Ψ΅ΩΩ Ψ§ΩΩΩ ΨΉΩΩΩ ΩΨ³ΩΩ : Ω Ω Ψ΄Ψ§Ψ‘ ΩΩΩΨ΅Ω Ω Ψ ΩΩ Ω Ψ΄Ψ§Ψ‘ Ψ£ΩΨ·Ψ±
Artinya: "Dari Aisyah RA, sesungguhnya orang-orang Quraisy dulu pada masa Jahiliyah berpuasa pada hari Asyura. Rasulullah SAW pun memerintahkan untuk berpuasa pada hari itu hingga turunnya perintah wajib puasa Ramadhan. Rasulullah (setelah wajibnya puasa Ramadhan) berkata, 'Barangsiapa menghendaki maka ia boleh berpuasa Asyura, sedangkan yang tidak mau puasa maka tidak mengapa'." (HR Bukhari dan Muslim).
Dengan demikian, besok pada Jumat, 28 Juli 2023 umat Islam bisa melaksanakan puasa sunnah Asyura sebagaimana anjuran dalam hadits di atas.
Hukum Puasa Sunnah Hari Jumat
Mengutip artikel NU Online berjudul 'Hukum Puasa Hari Jumat', puasa hari Jumat dimakruhkan karena hari tersebut dianggap sebagai hari raya. Kemakruhan puasa di hari Jumat ini berlaku bila sebelum atau sesudahnya tidak puasa.
Pendapat tersebut merujuk pada hadits riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
ΩΨ§ ΩΨ΅ΩΩ Ω Ψ£ΨΨ―ΩΩ ΩΩΩ Ψ§ΩΨ¬Ω ΨΉΨ© Ψ₯ΩΨ§ Ψ£Ω ΩΨ΅ΩΩ ΩΨ¨ΩΩ Ψ£Ω Ψ¨ΨΉΨ―Ω
Artinya, "Janganlah kalian puasa hari Jumat melainkan puasa sebelum atau sesudahnya," (HR Al-Bukhari).
Ada pula pendapat ulama yang menjelaskan mengenai kemakruhan puasa di hari Jumat. Pendapat ini dijelaskan oleh Imam Jalaluddin As-Suyuthi yang mengutip penjelasan Imam An-Nawawi dalam Nurul Lum'ah fi Khashaishil Jum'ah. yaitu:
Ψ§ΩΨ΅ΨΩΨ Ω Ω Ω Ψ°ΩΨ¨ΩΨ§ ΩΨ¨Ω ΩΨ·ΨΉ Ψ§ΩΨ¬Ω ΩΩΨ± ΩΨ±Ψ§ΩΨ© Ψ΅ΩΩ Ψ§ΩΨ¬Ω ΨΉΨ© Ω ΩΩΨ±Ψ―Ψ§Ψ ΩΩΩ ΩΨ¬Ω Ψ£ΩΩ ΩΨ§ ΩΩΨ±Ω Ψ₯ΩΨ§ ΩΩ Ω ΩΩ Ψ΅Ψ§Ω Ω Ω ΩΨΉΩ Ω Ω Ψ§ΩΨΉΨ¨Ψ§Ψ―Ψ© ΩΨ£ΨΆΨΉΩΩ
Artinya, "Pendapat yang paling shahih menurut madzhab kami dan ini termasuk pendapat jumhur ulama bahwa puasa hari Jumat makruh kalau tidak puasa sebelum dan sesudahnya. Sebagian pendapat mengatakan tidak makruh kecuali bagi orang yang terhalang ibadahnya lantaran puasa dan tubuhnya lemah."
Sedangkan dalam buku 'Rahasia dan Keutamaan Puasa Sunnah' (2019) oleh Abdul Wahid, disebutkan bahwa ada beberapa kondisi ketika umat Islam diperbolehkan untuk berpuasa di hari Jumat, yakni apabila:
- Ingin menunaikan ibadah puasa wajib, mengqadha puasa wajib, membayar puasa Kafarat (tebusan) dan jika puasa sebagai ganti karena tidak mendapatkan hadyu tamattu' (sebagai dam karena meninggalkan wajib haji).
- Jika berpuasa sehari sebelum atau sesudah hari Jumat, sebagaimana diterangkan di dalam hadits di atas.
- Jika bertepatan dengan hari puasa Daud, yang telah dijalankan sebelumnya, yakni sehari puasa, sehari berbuka. Sehingga suatu ketika tiba puasa dilakukan di hari Jumat.
- Berpuasa pada hari Jumat bertepatan dengan puasa sunnah lain, seperti puasa Asyura, puasa Arafah, dan puasa Syawal.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa berpuasa sunnah hari Jumat saat puasa Asyura hukumnya diperbolehkan.
Keutamaan Puasa Asyura
Puasa Asyura yang dilakukan pada 10 Muharram memiliki berbagai keutamaan. Salah satunya adalah derajat puasa Asyura yang kemuliaannya setingkat di bawah puasa Ramadhan. Sebagaimana dijelaskan oleh Rasul SAW dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, ia berkata "Rasulullah SAW bersabda: 'Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam'." (HR Muslim).
Selain itu puasa Asyura juga menjadi pelebur dosa setahun ke belakang. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut:
Diriwayatkan dari Abu Qatadah RA, "Sungguh Rasulullah SAW bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: 'Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat'." (HR Muslim).
Puasa Asyura juga memiliki keutamaan di mana pahalanya setara dengan puasa selama 30 hari puasa. Sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut:
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, ia berkata "Rasulullah SAW bersabda: 'Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa'." (HR at-Thabrani dalam al-Mu'jamush Shaghir. Ini hadits gharib namun sanadnya tidak bermasalah).
Keutamaan puasa Asyura berikutnya adalah pahala setara dengan 10.000 malaikat yang akan didapatkan oleh orang yang melaksanakan puasa Asyura. Hal ini disebutkan dalam hadits berikut:
"Barangsiapa berpuasa di hari Asyura (10 Muharram), maka Allah SWT memberinya pahala 10.000 malaikat. Dan, barangsiapa berpuasa di hari Asyura (10 Muharram), maka ia diberi pahala 10.000 orang berhaji dan berumrah dan 10.000 pahala orang mati syahid. Barangsiapa mengusap kepala anak anak yatim di hari tersebut, maka Allah SWT menaikkan dengan setiap rambut satu derajat. Barangsiapa memberi makan kepada orang mukmin yang berbuka puasa di hari Asyura, maka seolah olah ia memberi makan seluruh umat Rasulullah SAW yang berbuka puasa dan mengenyangkan perut mereka." (HR. Muslim).
Bacaan Niat Puasa Asyura
Berikut ini adalah lafal niat puasa Asyura yang dapat dibaca.
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ΅ΩΩΩΩ Ω ΨΉΩΨ§Ψ΄ΩΩΨ±ΩΨ§Ψ‘Ω ΩΩΩΩΩ°ΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ
Nawaitu shauma 'asyura-a lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya niat puasa Asyura karena Allah Ta'ala."
Menurut madzhab Syafi'i, kewajiban untuk membaca niat puasa di malam hari hanya diberlakukan untuk puasa wajib. Sedangkan untuk puasa sunnah boleh dilakukan pada siang hari selama orang tersebut belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan, minum, dan hal lainnya sejak subuh.
Berdasarkan hal tersebut, maka orang yang baru berkeinginan untuk melakukan puasa Asyura di pagi hari diperbolehkan untuk membaca niat puasa Asyura ketika ia berkehendak.
Tata Cara Puasa Asyura
Tata cara melakukan puasa Asyura serupa seperti melakukan ibadah puasa lainnya. Berikut ini tata cara yang dapat dijadikan acuan:
- Membaca niat puasa Asyura di hati sebagaimana membaca niat seperti puasa lainnya.
- Makan sahur, diutamakan menjelang masuk waktu subuh sebelum imsak.
- Melaksanakan puasa dengan menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa, seperti makan atau minum.
- Menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan pahala puasa seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan perbuatan dosa.
- Menyegerakan untuk berbuka puasa saat tiba waktu maghrib dan membaca doa buka puasa.
Itulah ibadah puasa yang dapat dilakukan pada 28 Juli 2023 besok, yaitu puasa Asyura. Semoga bermanfaat, Lur!
(ams/sip)