Puasa Syawal: Niat, Tata Cara, Hukum dan Keutamaannya

Puasa Syawal: Niat, Tata Cara, Hukum dan Keutamaannya

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Kamis, 03 Apr 2025 17:00 WIB
Ilustrasi puasa
Ilustrasi puasa Syawal (Foto: Freepik)
Jakarta -

Puasa Syawal adalah amalan sunnah yang dianjurkan pada bulan Syawal. Ibadah ini bisa dilaksanakan tanggal 2 Syawal hingga akhir bulan.

Perlu dipahami, pelaksanaan puasa Syawal tidak seperti Ramadan yang berlangsung selama 30 hari penuh. Rasulullah SAW bersabda dalam haditsnya,

"Barang siapa berpuasa di bulan Ramadan lalu dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, seakan-akan dia berpuasa sepanjang tahun." (HR Muslim)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut panduan puasa Syawal yang terdiri dari niat, tata cara, hukum dan keutamaan mengamalkannya.

Niat Puasa Syawal

Mengutip buku Kedahsyatan Puasa oleh M Syukron Maksum, berikut niat puasa Syawal.

ADVERTISEMENT

ู†ูŽูˆูŽูŠู’ุชู ุตูŽูˆู’ู…ูŽ ุบูŽุฏู ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุฏูŽุงุกู ุณูู†ูŽู‘ุฉู ุงู„ุดูŽู‘ูˆูŽู‘ุงู„ู ู„ูู„ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰

Arab latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adรข'i sunnatis Syawwรขli lillรขhi ta'รขlรข

Artinya: "Aku niat puasa besok pagi pada bulan Syawal, sunah karena Allah Ta'ala."

Tata Cara Puasa Syawal

Tata cara puasa Syawal bisa dimulai sejak tanggal 2 Syawal atau hari kedua Idul Fitri. Dijelaskan dalam buku Mempercepat Datangnya Rezeki dengan Ibadah Ringan susunan Mukhlis Allyudin dkk, puasa Syawal dikerjakan selama enam hari berturut-turut.

Bila muslim melaksanakannya tidak berturut-turut tetap diperbolehkan. Namun, lebih utama jika dilaksanakan selama enam hari berturut-turut.

Menukil dari buku Jangan Lepaskan Islam Walau Sedetik oleh Masyuril Khamis, menurut pendapat Imam Hanafi dan Syafi'i puasa Syawal juga lebih utama bila dilaksanakan setelah Idul Fitri yaitu 2-7 Syawal.

Hukum Puasa Syawal

Ahmad Sarwat melalui karyanya yang berjudul Puasa Bukan Hanya Saat Ramadhan, puasa Syawal sifatnya anjuran sebagaimana tertuang dalam hadits Rasulullah SAW sebelumnya. Mayoritas ulama mazhab Malikiyah, Syafi'iyah dan Hanabilah berpandangan bahwa hukum dari puasa Syawal adalah sunnah.

Meski demikian, mazhab Hanafiyah memiliki pendapat yang berbeda. Imam Abu Hanifah menilai bahwa puasa enam hari Syawal hukumnya makruh, baik itu dikerjakan terpisah maupun berturut-turut.

Tetapi, Abu Yusuf salah satu muridnya berpendapat puasa ini makruh jika dikerjakan berturut-turut. Apabila dilaksanakan terpisah maka tidak makruh.

Keutamaan Puasa Syawal

Mengacu pada sumber yang sama berikut beberapa keutamaan puasa Syawal.

1. Mendapat Pahala Sepanjang Tahun

Rasulullah SAW bersabda dalam haditsnya,

"Puasa bulan Ramadan (ganjarannya) sepuluh bulan, dan puasa enam hari (sama dengan) dua bulan. Itulah puasa satu tahun." (HR Ibnu Khuzaimah)

2. Penyempurna Puasa Ramadan

Puasa Syawal adalah penyempurna puasa Ramadan. Artinya, amalan sunnah ini penambal kekurangan-kekurangan ibadah yang ditunaikan selama Ramadan.

3. Mendapat Syafaat Rasulullah SAW

Muslim yang mengerjakan puasa Syawal akan mendapat syafaat atau pertolongan Nabi Muhamad SAW. Ini dikarenakan mereka menghidupkan anjuran sang rasul.




(aeb/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads