Kisah Pelabuhan Cilacap, Saksi Bisu Puluhan Kapal Era PD II Dibombardir Jepang

Kisah Pelabuhan Cilacap, Saksi Bisu Puluhan Kapal Era PD II Dibombardir Jepang

Anang Firmansyah - detikJateng
Sabtu, 22 Jul 2023 12:22 WIB
Tim Kopaska TNI AL menyisir titik koordinat ditemukannya ribuan amunisi yang diangkut dari kapal perang PD II di perairan Cilacap, Jumat (21/7/2023).
Tim Kopaska TNI AL menyisir titik koordinat ditemukannya ribuan amunisi yang diangkut dari kapal perang PD II di perairan Cilacap, Jumat (21/7/2023). Foto: Anang Firmansyah/detikJateng
Cilacap -

Wilayah perairan selat yang memisahkan Kabupaten Cilacap dengan Pulau Nusakambangan pernah menjadi saksi bisu peperangan pada Perang Dunia (PD) II tahun 1942 silam. Saat itu serangan yang terus dilakukan oleh pemerintah Jepang, membuat Belanda ketar-ketir.

Sudah 3,5 abad lamanya Belanda menguasai perairan Indonesia sebelum kemerdekaan. Namun itu tak cukup bagi Belanda untuk mempertahankan kekuasaannya.

Tercatat, setidaknya dua kali terjadi pertempuran besar di perairan Nusakambangan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perang di Cilacap terjadi dua kali. Yang pertama tahun 1942 sama Jepang kemudian yang kedua tahun 1947 ketika kita Republik mempertahankan Cilacap dari serangan Belanda pada agresi militer," kata Historical Diver, Ady Setyawan yang ikut dalam misi Kopaska mengidentifikasi kapal perang tenggelam di Cilacap, Jumat (21/7/2023).

Berdasarkan sejumlah arsip yang ia miliki, pada tahun 1942, surat kabar Sejaman menuliskan pertempuran antara Jepang dan Belanda membuat kota Cilacap luluh lantak. Akibatnya puluhan kapal dilaporkan tenggelam.

ADVERTISEMENT

"Nah pada tahun 1942 itu surat kabar Sejaman menuliskan bahwa di alur ini 23 kapal ditenggelamkan, maksudnya dibombardir Jepang. Stasiun Cilacap juga hancur lebur dibom," terangnya.

Tim Kopaska TNI AL menyisir titik koordinat ditemukannya ribuan amunisi yang diangkut dari kapal perang PD II di perairan Cilacap, Jumat (21/7/2023).Historical Diver Ady Setyawan yang ikut dalam misi Kopaska mengidentifikasi kapal perang tenggelam di Cilacap Foto: Anang Firmansyah/detikJateng

Pada saat itu, Cilacap menjadi salah satu sasaran serangan Jepang. Sebab, Cilacap menjadi lokasi orang-orang Belanda berkumpul sebelum kabur ke Australia.

"Di sini itu luluh lantak. Kenapa? Karena ini adalah pintu belakang Hindia Belanda. Kaburnya orang-orang Belanda semuanya dari Jakarta dari Surabaya ngumpul ke Cilacap untuk kabur ke Australia," jelasnya.

Namun, dalam literatur tersebut, tidak disebutkan jumlah korban tewas dalam pertempuran itu. Ady mengatakan kala itu perairan Cilacap menjadi salah satu pelabuhan penting di Pulau Jawa.

"Jadi ini adalah pelabuhan penting sekali pada masa itu jadi dibombardir," ungkapnya.

Dia menerangkan kapal induk USS Langley milik Amerika Serikat saat itu juga sedang berada di perairan Cilacap. Misinya saat itu adalah membantu Belanda mengalahkan Jepang.

"Langley juga ada di sini. Saat itu misinya untuk mengirimkan pesawat membantu Belanda menghadapi Jepang. Tapi dia sudah kena hajar duluan," kata Ady.

Namun keberadaan bangkai kapal induk pertama Amerika Serikat ini masih menjadi misteri. Ada literatur yang menyebutkan dugaan lokasi tenggelamnya USS Langley hingga sejumlah perbedaan pendapat.

"Lokasi tempat masih simpang siur (USS Langley). Kita tidak tahu," ujarnya.

Selengkapnya di halaman berikut.

Oleh karena itu, temuan ribuan amunisi di Perairan Cilacap yang merupakan pabrikan Amerika Serikat (AS) itu diduga bagian dari USS Langley. Meski begitu, dugaan ini masih harus ditelaah lebih lanjut.

"Apakah ini Langley tidak tahu juga karena kita tidak ada bukti yang valid. Dugaan ya ada dari amunisi-amunisi yang buatan Amerika Serikat," tambahnya.

Mengacu pada arsip yang ia pelajari, tidak ada keterangan 23 kapal yang tenggelam tadi apakah seluruhnya kapal perang atau bukan. Namun pada saat itu pelabuhan Cilacap dipenuhi kapal untuk mengevakuasi orang Belanda.

"23 kapal yang tenggelam tadi keterangannya adalah merchant ship atau kapal dagang. Tapi memang waktu itu dipenuhi kapal untuk mengevakuasi kemungkinan ya kapal-kapal itu yang jadi korban," ungkapnya.

Kemudian pada tahun 1947 tercatat terjadi duel meriam antara TNI dengan pemerintah Belanda. Pada saat itu TNI mengklaim menenggelamkan satu kapal. Namun cerita itu berbeda dengan arsip yang dimiliki Belanda.

"Pada tahun 1947 terjadi duel artileri antara meriam yang ada di situ sama kapal Belanda. TNI mengklaim menenggelamkan satu kapal. Arsip Belanda itu menuliskan seperti ini, 'semua kapal yang ada di pelabuhan Cilacap tenggelam, hanya satu yang bisa diselamatkan namanya Kapal Sipirok'. Saya tidak tahu jenis kapal apa itu," jelasnya.

Ady menjelaskan tidak ada literatur pasti berapa jumlah kapal yang tenggelam pada dua peperangan tersebut. Namun yang pasti sedikitnya ada 23 kapal tenggelam jika mengacu pada Perang Dunia II.

Dia menyebut terlalu dini menyimpulkan jika kapal perang pembawa ribuan amunisi buatan Amerika yang ditemukan di Perairan Cilacap adalah USS Langley.

"Nah semua kapal ditenggelamkan tapi tidak ditulis jumlahnya berapa. Kira-kira ini jumlah 23 ditambah begitu banyaknya. Jadi kalau mau bilang Langley terlalu dini. Tersangka kita banyak, dugaan ada ke sana, tapi kurang kuat," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Melihat Jejak Perang Dunia II di Berlin"
[Gambas:Video 20detik]
(ams/ams)


Hide Ads