Surat An-Nur Ayat 21: Bacaan Arab, Latin, Arti dan Tafsirnya

Surat An-Nur Ayat 21: Bacaan Arab, Latin, Arti dan Tafsirnya

Amelia Ghany Safitri - detikHikmah
Selasa, 22 Okt 2024 08:45 WIB
Ilustrasi membaca Al-quran (quran).
Foto: Freepik
Jakarta -

Surat An-Nur ayat 21 adalah sebuah peringatan untuk orang-orang beriman agar mereka tidak mengikuti langkah-langkah setan, yang merupakan perbuatan keji dan munkar.

Surat An-Nur adalah surah ke-24 dalam Al-Qur'an yang berarti "cahaya". Surat ini terdiri dari 64 ayat dan termasuk golongan surah Madaniyah. Salah satu isi kandungan surat An-Nur adalah larangan untuk mengikuti langkah-langkah setan, yang tercantum dalam surat An-Nur ayat 21. Berikut adalah penjelasan mengenai surat An-Nur ayat 21 yang mencakup bacaan lengkap dan tafsirnya.

Bacaan Surat An-Nur ayat 21: Arab, Latin, dan Artinya

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ وَمَنْ يَّتَّبِعْ خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ فَاِنَّهٗ يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِۗ وَلَوْلَا فَضْلُ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهٗ مَا زَكٰى مِنْكُمْ مِّنْ اَحَدٍ اَبَدًاۙ وَّلٰكِنَّ اللّٰهَ يُزَكِّيْ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ ۝٢١

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arab Latin: yâ ayyuhalladzîna âmanû lâ tattabi'û khuthuwâtisy-syaithân, wa may yattabi' khuthuwâtisy-syaithâni fa innahû ya'muru bil-faḫsyâ'i wal-mungkar, walau lâ fadllullâhi 'alaikum wa raḫmatuhû mâ zakâ mingkum min aḫadin abadaw wa lâkinnallâha yuzakkî may yasyâ', wallâhu samî'un 'alîm

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan! Siapa yang mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya dia (setan) menyuruh (manusia mengerjakan perbuatan) yang keji dan mungkar. Kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, niscaya tidak seorang pun di antara kamu bersih (dari perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya. Akan tetapi, Allah membersihkan siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

ADVERTISEMENT


Tafsir Surat An-Nur ayat 21

Menurut tafsir Kementerian Agama RI, surat An-Nur ayat 21 merupakan bantahan terhadap tuduhan yang dilontarkan kepada Aisyah pada ayat-ayat sebelumnya, yang sebenarnya merupakan ulah setan. Untuk itu, Allah SWT memperingatkan orang-orang beriman agar tidak mengikuti ajakan setan yang sering mendorong mereka untuk menyebarluaskan aib dan perbuatan keji di antara sesama.

Mereka yang senang mengikuti langkah-langkah setan akan terjerumus dalam kerugian dan terlibat dalam perbuatan yang keji dan mungkar, karena setan memang suka melakukan hal-hal tersebut. Dan seandainya Allah SWT tidak memberikan karunia dan rahmat-Nya, serta kesempatan untuk bertobat, hamba-hamba-Nya pasti tidak akan terlepas dari dosa-dosa yang mengakibatkan kekecewaan dan kesengsaraan, bahkan akan menghadapi azab yang menyiksa.

Dalam buku Tafsir Al-Quranul Majid An-Nur Jilid 3 karya Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, ditegaskan bahwa hanya Allah SWT yang memiliki kekuasaan untuk mensucikan dosa hamba-Nya yang Dia kehendaki dengan menerima tobat mereka sebagai rahmat-Nya. Hal ini berlaku bagi orang-orang yang hatinya bersih dari penyakit munafik dan turut menyebarkan tuduhan bohong.

Sesungguhnya Allah SWT mendengar segala percakapan yang menyangkut fitnah dan tuduhan bohong, serta mengetahui apa yang ada dalam hati setiap orang, baik itu kesukaan menyebarkan berita zina maupun kebencian terhadapnya. Allah SWT akan memberikan pembalasan kepada setiap perbuatan tersebut.




(lus/lus)

Hide Ads