Surat At Taubah Ayat 105 Serukan Mukmin Bekerja, Ini Penjelasannya

Surat At Taubah Ayat 105 Serukan Mukmin Bekerja, Ini Penjelasannya

Diky Darmanto - detikHikmah
Sabtu, 24 Agu 2024 11:00 WIB
Seorang warga Gresik penjual buah yang terbiasa memakai sandal saat berdagang.
Ilustrasi berdagang. Foto: Jemmy Purwodianto/detikJatim
Jakarta -

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an untuk memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk bekerja hingga mereka akan dikembalikan kepada Allah SWT. Hal ini tertuang dalam surah At Taubah ayat 105:

Surah At-Taubah merupakan surah ke-9 dalam mushaf Al-Qur'an. Surah ini terdiri dari 129 ayat.

Surah At-Taubah Ayat 105, Arab, Latin, dan Terjemahan

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

وَقُلِ اعْمَلُوْا فَسَيَرَى اللّٰهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُوْلُهٗ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ وَسَتُرَدُّوْنَ اِلٰى عٰلِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَۚ ١٠٥

Arab-latin: Wa quli'malû fa sayarallâhu 'amalakum wa rasûluhû wal-mu'minûn, wa saturaddûna ilâ 'âlimil-ghaibi wasy-syahâdati fa yunabbi'ukum bimâ kuntum ta'malûn

ADVERTISEMENT

Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), "Bekerjalah! Maka, Allah, rasul-Nya, dan orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu. Kamu akan dikembalikan kepada (Zat) yang mengetahui yang gaib dan yang nyata. Lalu, Dia akan memberitakan kepada kamu apa yang selama ini kamu kerjakan."

Tafsir Surah At-Taubah Ayat 105

Menurut Prof. Dr. Haji Abdulmalik Abdulkarim Amrullah (HAMKA) dalam buku Tafsir Al-Azhar, makna kata 'bekerja' tidak hanya bermakna kegiatan untuk kehidupan sehari-hari, tapi menempatkan segala aktivitas sehari-hari hanya untuk meraih ridha dan kasih sayang Allah SWT.

Tidak boleh ada muslim yang waktunya kosong tanpa melakukan amal apapun. Sebab, amal itu tidak lepas dari perhatian Allah SWT. Umat Islam bisa bekerja, usaha, perbuatan, dan kegiatan-kegiatan produktif lainnya.

Ayat ini, Allah menyuruh hamba-Nya untuk bekerja menurut bakat, bawaan, tenaga, dan kemampuannya. Maka, bekerja sesuai dengan anugerah yang Allah berikan kepada kita, tidak perlu mengerjakan pekerjaan lain yang tidak bisa kita lakukan.

Seorang yang pandai bercocok tanam menjadi petani, seorang yang lihai membesarkan hewan bisa beternak, seorang yang cerdas bisa menjadi cendikiawan, seorang yang suka berniaga boleh menjadi pedagang, dan seorang yang mempunyai fisik kuat silahkan menjadi tentara.

Ayat ini juga meminta setiap umat Islam untuk produktif, menghasilkan sesuatu, dan tahu cara memanfaatkan potensi dan bakat yang Allah SWT berikan.

Selanjutnya, bila sudah mendapatkan pekerjaan, usahakanlah untuk bersungguh-sungguh baik melakukan pekerjaan dengan benar, atau bekerja dengan upaya tidak curang dan tercampuri oleh perbuatan haram.

Hadits Tentang Bekerja Keras

Perintah bekerja keras dalam memaknai kehidupan juga dijelaskan dalam hadits-hadits berikut:

Hadits yang Menegaskan Kebaikan dari Harta Hasil Usaha Sendiri

Menurut buku Etika Bisnis Islam Perspektif Al-Qur'an dan Hadits karya Chaidir Iswanaji terdapat hadits yang memberitahukan kepada umat Islam bahwa Nabi pun bekerja dan mendapatkan harta dari hasil usahanya sendiri.

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا قَطُّ خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلٍ يَدِهِ وَإِنَّ نَبِيَّ اللَّهِ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَامُ كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ

Artinya: "Tidak ada seseorang yang memakan satu makanan pun yang lebih baik dari makanan hasil usaha tangannya (bekerja) sendiri. Dan sesungguhnya Nabi Allah Daud AS memakan makanan dari hasil usahanya sendiri." (HR. Bukhari).

Bekerja Keras hingga Diampuni Dosa-Dosanya

Menurut buku Bekerjalah untuk Duniamu, Jangan Lupa Akhiratmu karya Insan Nurrohiem, bahwa ada ganjaran kebaikan bagi mereka yang gemar bekerja keras ketika masih hidup di dunia, diantaranya yakni:

Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa merasa lelah di sore hari karena mencari rezeki dengan tangannya, maka akan diampuni dosa dosanya." (HR Thabrani).

Bekerja guna menafkahi keluarga sama halnya dengan bersedekah

Rasulullah SAW: "Barang siapa menginfakkan harta untuk diri sendiri dengan maksud untuk menjaga kehormatan diri, maka hal itu adalah termasuk amal sedekah. Dan, barang siapa menginfakkan hartanya untuk kepentingan anak, istri, dan keluarga yang menjadi tanggungannya, maka hal itu adalah termasuk amal sedekah." (HR. Ahmad).

Maka, hadits-hadits di atas ini menunjukan keutamaan dari bekerja keras yang akan diperoleh mereka yang ikhlas bekerja karena Allah SWT dan keluarganya.




(lus/lus)

Hide Ads