Amalan di Bulan Rajab, Boleh Dilaksanakan Berapa Hari Puasa Rajab?

Amalan di Bulan Rajab, Boleh Dilaksanakan Berapa Hari Puasa Rajab?

Azkia Nurfajrina - detikHikmah
Minggu, 22 Jan 2023 08:30 WIB
Lantern that have moon symbol on top and small plate of dates fruit with dusk sky and city bokeh light background for the Muslim feast of the holy month of Ramadan Kareem.
Ilustrasi puasa pada bulan Rajab. Foto: Getty Images/iStockphoto/Baramyou0708
Jakarta -

Bulan Rajab termasuk dalam kumpulan bulan haram atau bulan suci nan istimewa dalam Islam. Kemuliaan yang dimiliki bulan ini membuat kaum muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah, salah satunya puasa Rajab. Kira-kira berapa hari diperbolehkannya puasa pada bulan Rajab?

Rajab dalam Buku Putih Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani oleh Sa'id bun Musfir Al-Qahthani, diambil dari kata at-tarjib, artinya mengagungkan. Bulan ini tergolong jajaran bulan mulia, sesuai yang Nabi SAW katakan dalam sabdanya dari Abu Sa'id Al-Khudri:

"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan yang tercatat di dalam Kitabullah pada hari penciptaan langit dan bumi. Empat di antaranya adalah bulan-bulan yang mulia." (HR Muslim) Yang termasuk bulan mulia adalah Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mengambil berkah dari keistimewaan bulan Rajab, maka ulama berpendapat bahwa terdapat amal ibadah yang dapat dikerjakan pada bulan ini. Di antaranya adalah puasa.

Wahbah az-Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adilatuhu Jilid 3 juga menyebut bila berpuasa di Rajab maka terhitung sunnah. Begitu juga seperti yang dikatakan madzhab Maliki dan Syafi'i.

ADVERTISEMENT

Berapa Hari yang Dibolehkan untuk Puasa Rajab?

Jumlah hari yang dianjurkan untuk berpuasa pada bulan Rajab adalah beberapa hari saja. Tidak boleh berpuasa penuh di bulan itu.

Imam Syafi'i mengutip dari buku Ritual Bid'ah Dalam Setahun oleh Abdullah bin Abdul Aziz At-Tuwaijiry, mengatakan bahwa ia tidak menyukai orang yang berpuasa seluruh hari di bulan Rajab, lantaran Nabi SAW tidak pernah berpuasa penuh di bulan selain Ramadan. Ia bersandar pada hadits dari Aisyah:

مَا رَأَيْتُ رَسُوْلُ اللَّهِ اِسْتَكْمَلَ شَهْرًا قط إلا رَمَضَانَ

Artinya: "Saya tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadan." (HR Bukhari)

Imam Syafi'i menambahkan, bahwa ia memakruhkan pula berpuasa beberapa hari di bulan Rajab, bila ada orang yang secara sengaja mengkhususkannya. Ia khawatir bila orang awam akan mengira itu puasa wajib, sehingga merasa keberatan.

Namun bila dia menunaikan puasa di bulan Rajab tanpa beban, maka tidak makhruh berpuasa di bulan itu. Sejalan dengan pandangan Imam Syafi'i, Sayyid Muhammad Az-Zabidi mengatakannya dalam Kitab Ithafus Sadatil Muttaqin, melansir laman NU Online.

Menurutnya, "Sejumlah sahabat menyatakan makruh puasa bulan Rajab sebulan penuh agar tidak menyerupai bulan Ramadan. Tetapi kalau seseorang mau berpuasa beberapa hari di bulan Rajab dan tidak berpuasa beberapa hari, maka itu tidak makruh."

Sehingga boleh melaksanakan puasa Rajab sejumlah hari, tetapi tidak diperbolehkan selama sebulan penuh sebab khawatir dianggap puasa wajib seperti Ramadhan.




(kri/erd)

Hide Ads