Pemkab Bima Jamin Keamanan Warga Sumba Pasca-Insiden Pasar Tente

Pemkab Bima Jamin Keamanan Warga Sumba Pasca-Insiden Pasar Tente

Rafiin - detikBali
Kamis, 16 Jan 2025 21:25 WIB
Rakor penanganan pengungsi Sumba, NTT, di ruang kerja Wakil Bupati Bima, Kamis, (16/1/2025).
Rakor penanganan pengungsi Sumba, NTT, di ruang kerja Wakil Bupati Bima, Kamis, (16/1/2025). (Foto: dok. Pemkab Bima)
Bima -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), berkomitmen menciptakan suasana damai pasca-insiden di Pasar Tente, Kecamatan Woha. Salah satu langkah yang dilakukan adalah menjamin keamanan warga Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang terdampak.

"Pemkab Bima berkomitmen untuk melakukan penanganan cepat agar insiden ini tidak berimbas luas," kata Wakil Bupati Bima Dahlan saat memimpin rapat koordinasi (rakor) terkait penanganan pengungsi warga Sumba di ruang kerjanya, Kamis (16/1/2025).

Rakor tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Adel Linggi Ardi, Kepala BPBD Isyrah, Kepala Bakesbangpol Syahrul, Camat Woha Irfan H.M. Noer, Danramil Woha, serta sejumlah kepala desa dan tokoh masyarakat. Dalam pertemuan itu, Dahlan meminta semua pihak melakukan pendekatan persuasif kepada keluarga korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemerintah daerah menjamin keamanan warga Sumba yang berdomisili di wilayah Woha," tegas Dahlan.


Langkah Pemulihan dan Kesepakatan Bersama

Untuk menciptakan suasana damai, Dahlan menyarankan agar Camat Woha, Danramil, Kapolsek, kepala desa, dan tokoh masyarakat membuat kesepakatan bersama.

"Hal itu bertujuan untuk membangun suasana damai dan kondusif," ujarnya.

Dahlan juga mengapresiasi penanganan cepat dari aparat TNI dan Polri serta dukungan kegiatan trauma healing bagi anak-anak dan warga yang berada di tempat pengungsian.


Warga Sumba Akan Dipulangkan

Sebanyak 183 warga Sumba yang saat ini mengungsi di Kantor Dinas Sosial Kabupaten Bima akan dipulangkan setelah situasi dinyatakan kondusif. "Setelah Kamtibmas tercipta, semuanya akan kembali dipulangkan ke tempat tinggal di sekitar Pasar Tente, sehingga mereka bisa kembali beraktivitas seperti biasa," kata Dahlan.

Ia menekankan pentingnya keberlangsungan kegiatan ekonomi di Pasar Tente, yang merupakan salah satu pasar terbesar di Kabupaten Bima dan melibatkan banyak tenaga kerja asal Sumba.

"Kami harapkan sedapat mungkin agar kegiatan ekonomi di Pasar Tente dapat berfungsi kembali sebagaimana biasa," tambahnya.

Pendataan Warga Pendatang

Pemkab Bima juga akan mendata warga pendatang di sekitar Pasar Tente untuk memastikan mereka memiliki dokumen kependudukan.

"Hal ini untuk memastikan warga yang berdomisili di sekitar Pasar Tente memiliki dokumen kependudukan," jelas Dahlan.

Insiden di Pasar Tente terjadi pada Rabu (15/1/2025). Sekelompok massa membakar enam motor dan merusak tiga lainnya, menyusul dugaan pelecehan seksual oleh seorang pria asal Sumba yang memicu kemarahan warga.

Sebanyak 183 warga Sumba diungsikan ke Kantor Dinas Sosial Kabupaten Bima pada Rabu malam.




(dpw/dpw)

Hide Ads