
Zara Senior PPDS Undip Akui Kirim Chat 'Kupersulit Hidupmu' ke dr Aulia dkk
JPU membacakan isi chat WA antara Zara senior dr Aulia di PPDS Anestesi Undip. Terdapat kalimat 'kupersulit hidupmu sampai keluar dari anestesi'.
JPU membacakan isi chat WA antara Zara senior dr Aulia di PPDS Anestesi Undip. Terdapat kalimat 'kupersulit hidupmu sampai keluar dari anestesi'.
Zara Yupita Azra, terdakwa kasus perundungan dan pemerasan di PPDS Anestesi Undip, mengaku sempat memarahi adik tingkatnya, termasuk mendiang dr Aulia.
Mahasiswa PPDS Anestesi Undip angkatan 75, Novi, mengaku menyetorkan uang puluhan juta secara tunai. Uang tersebut diserahkan tanpa mendapat tanda terima.
Zsa Zsa Maharani, peserta PPDS Anestesi Undip angkatan 74, diperiksa sebagai saksi. Ia mengungkap jam kerja yang diterapkan membuatnya kelelahan.
Adik kandung peserta PPDS Anestesi Undip dr Aulia, Nadia, mengungkap kakaknya sering diminta Zara Yupita, seniornya, beli parfum hingga booking-kan hotel.
Zara Yupita Azra, yang menjadi terdakwa dalam kasus ini, mengaku dirinya dalam tekanan sistem senioritas.
Terdakwa kasus dugaan perundungan dalam PPDS Anestesi Undip, Taufik Eko Nugroho, membantah pernyataan saksi Kemenkes. Ia mengaku tak tahu soal perundungan.
Ibu mendiang dr Aulia menjadi saksi dalam kasus bullying di PPDS Undip. Dia menceritakan berbagai perlakuan yang dialami anaknya hingga membuat anaknya drop.
Sidang lanjutan perkara bullying dr Aulia Risma kembali digelar. Kali ini ada enam saksi dihadirkan.
Sidang perdana kasus bullying berujung tewasnya dr Aulia mengungkap arogansi senior di PPDS Anestesi Undip yang tertuang dalam 'pasal anestesi'.