
Ternak Babi Mati Mendadak di NTT Terus Bertambah
Jumlah ternak babi yang mati di Nusa Tenggara Timur (NTT) terus bertambah. Per 7 Januari 2023, sudah ada sebanyak 349 ekor babi yang mati secara mendadak.
Jumlah ternak babi yang mati di Nusa Tenggara Timur (NTT) terus bertambah. Per 7 Januari 2023, sudah ada sebanyak 349 ekor babi yang mati secara mendadak.
Jumlah ternak babi mati mendadak milik warga di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) kini bertambah menjadi 73 ekor.
Demam babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) kini membayangi Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebanyak 96 ekor babi mati mendadak.
Pemkab Nagekeo dan Ngada di Flores, NTT, menolak bantuan babi dari Denpasar, Bali, karena temuan kasus babi mati mendadak terserang ASF.
Sebanyak 96 ekor babi mati mendadak di Flores, NTT. Babi itu bantuan dari Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan melalui Bali.
Distan Bali membantah 30 ekor babi di Flores Timur, NTT yang terserang African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika bukanlah berasal dari Bali.
Sebanyak 25 ekor babi mati mendadak di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). Insiden ini menyusul 30 ekor babi yang mati mendadak di Flores Timur.
Virolog Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Kupang drh Andrijanto Hauferson Angi mengungkapkan daging babi yang terjangkit ASF tetap aman dikonsumsi.
Simak fakta-fakta ancaman virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika di NTT berikut ini.
Sebanyak 30 ekor babi di Kabupaten Flores Timur, NTT, mati terjangkit virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika dalam waktu sebulan terakhir.