Berburu Jenang Gempol Khas Jogja di Pasar Pujokusuman

Berburu Jenang Gempol Khas Jogja di Pasar Pujokusuman

Fiesta Inka Purwoko, Iis Sulistiani - detikJogja
Senin, 11 Sep 2023 16:12 WIB
Suasana Pasar Pujokusuman Jogja lokasi lapak jenang gempol  Bu Yah. Foto diunggah pada Senin (11/9/2023).
Jenang gempol Bu Yah di Pasar Pujokusuman Jogja. Foto diunggah pada Senin (11/9/2023). Foto: Iis Sulistiani/detikJogja
Jogja -

Jenang gempol kuliner khas Jogja bisa ditemukan di Pasar Pujokusuman, Mergangsan, Kota Jogja. Penjual jenang gempol, Dakiyah, berbagi ceritanya.

Jenang gempol adalah jajanan berisi jenang yang terbuat dari tepung beras dan gula jawa, serta gempol putih berbentuk bulat dengan kuah santan. Cita rasanya yang manis dan gurih cocok untuk dinikmati saat sarapan.

Penjual jenang gempol Bu Yah, Dakiyah mengatakan ia sudah berjualan jenang gempol sekitar 40 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau saya itu dari anakku masuk SD sampai anakku ikut jualan, sekitar 40 tahunan," ujar Dakiyah saat dihubungi detikJogja, Kamis (7/9/2023).

Lokasinya berjualan di Pasar Pujokusuman, baru dirintisnya enam tahun lalu. Sebelumnya ia berjualan di Pasar Wirobrajan dan Beringharjo.

ADVERTISEMENT

Dakiyah merupakan generasi keempat di keluarganya yang berjualan jenang gempol.

"Saya kan cuma nerusin generasi mbokku dulu kan nenek, simbok, kakak, terus saya. Jadi keempat ya," ujar ibu dua anak itu.

Suasana Pasar Pujokusuman Jogja lokasi lapak jenang gempol  Bu Yah. Foto diunggah pada Senin (11/9/2023).Suasana Pasar Pujokusuman Jogja lokasi lapak jenang gempol Bu Yah. Foto diunggah pada Senin (11/9/2023). Foto: Iis Sulistiani/detikJogja

Selain di Pasar Pujokusuman, jenang gempol Bu Yah juga dapat ditemui di depan SD 1 Kotagede dan kios kecil di Pasar Legi, Patangpuluhan. Kedua kios tersebut dikelola oleh anak-anaknya. Tak perlu khawatir, jenang ini memiliki cita rasa yang sama karena dibuat dari satu panci.

"Yang bikin saya semua. Anak-anak bantu jual. Kalau anak-anak kan belum pada bisa, soalnya anak saya laki-laki semua," ujarnya.

Dalam sehari jenang gempol Bu Yah dapat menghabiskan sekitar 10 kg tepung beras. Penjualan ini sempat mengalami penurunan. Sebelumnya Bu Yah dapat menghabiskan 25 kg tepung beras dalam proses pembuatannya.

"Dulu waktu (pandemi) Corona habis 25 kg. Sekarang ya rata-rata 10 kg lah mbak," curhat Dakiyah.

Uniknya jenang gempol Bu Yah disajikan menggunakan daun pisang. Hal ini menambah cita rasa alami dan khas. Selain itu, Bu Yah menggunakan gula asli bukan pemanis buatan.

"Kalau saya itu manisnya. Saya kan nggak pernah pake pemanis buatan, cuma gula aja. Jadi semua orang bisa merasakan manisnya itu lo. Di sana gini di sana gitu. Langganannya udah tau rasanya," ungkap Dakiyah.

Jenang gempol Bu Yah buka setiap hari mulai pukul 06.00 WIB. Satu pincuk jenang dihargai Rp 5.000.

Bagi sobat detikers yang tertarik untuk mencoba jenang gempol Bu Yah disarankan untuk datang lebih pagi supaya tidak kehabisan!

Artikel ini ditulis oleh Iis Sulistiani dan Fiesta Inka Purwoko peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(rih/ams)

Hide Ads