Pencemaran limbah air lindi atau air yang keluar dari sampah menjadi salah satu permasalahan yang ada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan. Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM RE) berhasil menemukan solusi atas permasalahan tersebut.
Mereka adalah Malikhah Melia Putri (S1 Biologi), Khisna Rizqi Fauzia (S1 Kimia), Badi'atul Masngudah dan Hikmah Sania Rahma (Pendidikan Kimia), dengan dosen pembimbing Nur Aeni Ariyanti, SP., MP., M.Agr., Ph.D. dari Departemen Pendidikan Biologi.
Solusi ini ditemukan melalui penelitian dengan judul "Pemanfaatan Magnetit Biochar Gulma Apu-apu sebagai Adsorben Logam Timbal (Pb) Air Lindi TPA Piyungan" yang dilakukan di Laboratorium Kimia FMIPA UNY.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip detikJogja dari keterangan tertulis, Senin (30/10/2023), solusi yang diusung oleh tim PKM RE UNY untuk mengatasi pencemaran air lindi ini yaitu dengan memanfaatkan gulma apu-apu (Pistia stratiotes L.) yang tumbuh bebas di perairan seperti kolam, sungai, rawa, dan sawah. Solusi ini dihadirkan sebagai bentuk kepedulian lingkungan akibat darurat sampah yang terjadi di Yogyakarta, sehingga menyebabkan ditutupnya TPA Piyungan.
![]() |
Badi'atul Masngudah menjelaskan, apu-apu merupakan jenis gulma air yang banyak ditemukan di perairan dengan kondisi tenang. Gulma apu-apu termasuk salah satu kelompok organisme pengganggu tanaman, sehingga keberadaannya tidak diinginkan, terutama di perairan sawah.
Meski demikian, gulma apu-apu memiliki kemampuan untuk menyerap logam berat seperti Fe, Cd, Cu, dan Pb di perairan. Akar tanaman apu-apu mampu melakukan adsorpsi dengan menyerap kontaminan logam berat pada akar dan mendistribusikan ke seluruh bagian tumbuhan.
![]() |
"Selain itu, kandungan lignin dan selulosa dalam daun gulma apu-apu memiliki pengaruh terhadap pembentukan biochar. Penambahan biochar pada media tanam berpotensi meningkatkan C-tanah, retensi air, dan unsur hara di dalam tanah. Kelebihan lain dari biochar sebagai campuran media tanam adalah sifatnya yang stabil dan dapat tersimpan di dalam tanah selama ribuan tahun. Modifikasi magnet terhadap biochar mampu meningkatkan kinerja biochar dalam mengadsorpsi logam. Dengan demikian, cemaran air lindi TPA Piyungan dapat diatasi melalui proses adsorpsi menggunakan magnetit biochar. Terutama pencemaran logam timbal (Pb)", tambahnya.
Temuan solusi ini sangat bermanfaat terutama untuk lingkungan dan masyarakat di sekitar TPA Piyungan. Harapannya solusi ini dapat diaplikasikan guna mengatasi pencemaran lingkungan akibat rembesan air sampah di TPA Piyungan.
Artikel ini ditulis oleh Iis Sulistiani peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(rih/sip)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang