Intermediate Treatment Facility (ITF) pusat karbonasi di Bawuran, Pleret, Bantul, digadang-gadang bakal jadi solusi sampah di Jogja belum juga beroperasi. Perumda Aneka Dharma selaku operator ITF Bawuran mengungkap molornya jadwal operasional yang semula ditarget awal April.
"Insyaallah akhir bulan diupayakan bisa beroperasi," kata Direktur Perumda Aneka Dharma, Yuli Budi Sasangka saat dihubungi wartawan, Senin (14/4/2025).
Yuli menjelaskan ditemukan sejumlah evaluasi usai commisioning test atau pengujian yang dilakukan untuk memastikan jika sistem, peralatan dan instalasi berfungsi sesuai dengan spesifikasi pada pertengahan bulan Maret lalu. Oleh karenanya, operasional ITF Bawuran molor dari jadwal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi memang kita sudah lakukan uji coba alat secara parsial atau semuanya dan hasilnya ada beberapa yang dievaluasi," ucapnya.
Evaluasi itu di antaranya karena ada beberapa alat yang belum sempurna kelistrikannya dan perlu dirapikan. Selain itu, memastikan saluran air limbah ke instalasi pengolahan air limbah (IPAL) berfungsi.
"Karena yang paling depan conveyor, dan yang paling barat kalau truk masuk drump truknya diturunkan potensi airnya akan ke mana-mana," ujarnya.
Selain itu, dia menjelaskan awal operasional ITF Bawuran tidak bisa langsung mengolah sampah 50 ton per hari. Menurutnya, kapasitas ITF akan ditingkatkan secara bertahap melihat situasi dan kondisi.
"Sampahnya dari Kota (Jogja) dan Bantul kapasitas 10 ton (per hari), dan nanti meningkat bertahap," katanya.
Diberitakan sebelumnya, ITF pusat karbonasi di Bawuran, Pleret, Bantul yang digadang-gadang beroperasi awal bulan April masih belum beroperasi. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul menyebut belum beroperasinya ITF Bawuran karena masih mempersiapkan alat-alat.
Saat dikunjungi pada 9 April 2025 lalu, suasana di area ITF Bawuran sepi, dan tidak ada aktivitas pengolahan sampah. Selain itu, tampak hanya ada tiga unit mobil yang terparkir di dekat ITF tersebut.
Tidak hanya itu, sayup-sayup terdengar suara orang tengah menggerinda besi di ITF Bawuran. Akan tetapi tidak ada aktivitas berarti seperti lalu lalang orang di tempat pengolahan sampah itu.
Kepala DLH Bantul, Bambang Purwadi Nugroho, mengatakan ITF Bawuran hingga saat ini memang belum beroperasi. Menurutnya, semua itu terkait kesiapan alat pengolahan sampah.
"Sekarang memang belum beroperasi, karena masih prepare (persiapan) alat," kata Bambang saat dihubungi detikJogja, Rabu (9/4).
Terkait target kapan ITF tersebut beroperasi, Bambang mengaku belum bisa memastikannya. Sebab, semua itu tergantung pengelola ITF dalam hal ini Perumda Aneka Dharma.
"Kalau itu (kapan ITF Bawuran beroperasi) kita tunggu perkembangan dari Direktur Aneka Dharma selaku operator lapangan," ujarnya.
(ams/apu)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM