Bahasa Jawa memiliki berbagai bentuk kalimat dengan fungsinya masing-masing. Salah satu bentuk kalimat yang berfungsi sebagai kalimat perintah adalah ukara pakon.
Dalam bahasa Indonesia, dikenal ada kalimat perintah atau kalimat imperatif yang berfungsi untuk memerintahkan orang lain agar melakukan tindakan sesuai yang dikatakan. Dalam bahasa Jawa dikenal juga kalimat dengan fungsi serupa yang memiliki istilah ukara pakon.
Lantas, apa itu ukara pakon? Untuk mengetahui lebih lanjut, simak informasi seputar ukara pakon berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Ukara Pakon
Mengutip buku Belajar Bahasa Daerah Jawa Untuk Mahasiswa PGSD dan Guru SD yang ditulis Rian Damariswara, ukara pakon adalah kalimat yang berisi gagasan dan pikiran supaya orang lain berkenan untuk melakukan gagasan dan pikiran tersebut. Kalimat ini sama seperti kalimat imperatif dalam bahasa Indonesia. Ukara pakon dapat secara lisan disampaikan kepada seseorang atau dapat juga ditulis dalam kalimat.
Ciri-ciri Ukara Pakon
Dikutip dari skripsi Analisis Kesantunan Imperatif Bahasa Jawa Dalam Cerbung Majalah Jaka Lodhang Edisi Tahun 2011 yang ditulis Umatul Halimah, berikut adalah ciri-ciri ukara pakon.
- Terdapat kalimat penanda yang dituliskan dalam bentuk -a,-en,-na,-ana, Χ.
- Menggunakan kata-kata perintah seperti mbok, ayo, monggo, tulung, takjaluk, jajal, dan ojo.
- Kalimat yang disampaikan seperti ajakan, harapan, permohonan, dan larangan.
- Kalimatnya diakhiri dengan tanda seru (!).
- Intonasi akhir rendah.
- Ada yang disusun secara invers atau terbalik
- Pelaku tindakan yang dituju dalam kalimat tidak selalu terungkap
Jenis Ukara Pakon
Masih mengutip sumber yang sama, berikut ini jenis-jenis ukara pakon Bahasa Jawa:
Ukara pakon lumrah
Jenis ini berisikan kalimat berupa perintah pada umumnya. Contohnya: Tugase ndang digarap!
Ukara pakon pamenging
Kalimat yang ada pada jenis ini berisi perintah yang ditujukan kepada seseorang agar tidak melakukan perbuatan yang diperintahkan pembicara. Contohnya: Ojo dolan rono!
Ukara pakon pangajak
Jenis ini digunakan untuk menyampaikan kalimat berisi ajakan bagi orang yang dituju agar melakukan sesuatu kegiatan yang diperintahkan dan dapat untuk orang banyak. Contohnya: Ayo mangan bareng-bareng!
Ukara pakon panantang
Kalimat yang ada dalam jenis ini berisi sindiran bagi seseorang untuk melakukan suatu tindakan. Contohnya: Rena yen kowe isih oea percaya!
Ukara pakon panyuwun
Jenis ini memiliki kalimat dengan isi perintah bagi orang yang dituju untuk melaksanakan tindakan secara halus. Terkadang disampaikan seolah-olah meminta, tetapi tidak dengan perintah langsung. Contohnya: Pisan-pisan aku digarapne!
Contoh Ukara Pakon
Setelah mengetahui informasi seputar ukara pakon, simak 25 contoh ukara pakon dikutip dari buku Belajar Bahasa Daerah Jawa Untuk Mahasiswa PGSD dan Guru SD yang ditulis Rian Damariswara, buku Piwulang Basa Jawi yang ditulis Heru Subrata, buku Baboning Pepak Basa Jawa yang ditulis Budi Anwari:
- Ndang disaponi latare!
- Kowe ojo njupuk jajan kuwi!
- Mangga dipundhahar riyin!
- Nganti kokrusuhi, daksikat awakmu ngko!
- Mbokya latare disaponi!
- Roni, anyar digarap PRmu!
- Jupukna tasku ing dhuwur kursi kuwi!
- Balekna buku iki menyang omahe budi!
- Tukokna gula ing warung!
- Gawanen buku-bukune!
- Ojo lali mateni kompor sawise masak!
- Tulung bukaken lawang!
- Mbok ya sing sabar, ojo grusa-grusu!
- Tulung ojo rame ing kelas!
- Kumpulke tugas iki sadurunge jam 2!
- Yen durung cetho bisa takon saiki!
- Ojo lali tuku pangan kanggo aku!
- Jajal nyekel barang iku!
- Ayo resik-resik omah!
- Njupuka cidhuk!
- Jangane wenehana uyah!
- Kancamu gawakna rambutan!
- Coba digarap tugas iki!
- Ayo diombe!
- Monggo didhahar tetedan menika!
Nah, itulah contoh-contoh ukara pakon dilengkapi penjelasannya. Semoga bermanfaat, Lur!
Artikel ini ditulis oleh Anandio Januar peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(rih/apl)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Akhir Nasib Mobil Vitara Parkir 2,5 Tahun di Jalan Tunjung Baru Jogja
Megawati Resmi Dikukuhkan Jadi Ketum PDIP 2025-2030