Sultan Hamengku Buwono V bukan hanya dikenal sebagai raja muda yang naik tahta di usia tiga tahun, tetapi juga penguasa dengan akhir hidup penuh drama. Usianya terhenti di angka 35 tahun, meninggalkan jejak karya budaya sekaligus kisah kematian yang masih menyisakan tanda tanya.
Sejumlah catatan sejarah menyebut ia wafat dalam peristiwa Wereng Saketi Tresno atau 'wafat oleh yang dicintai' di tangan istri kelimanya, Kanjeng Mas Hemawati. Namun, di luar itu beredar pula berbagai kabar lain, mulai dari sakit, diracun, hingga ditembak di dalam keraton. Intrik yang melingkupi akhir hidup Sultan HB V menjadikannya salah satu sosok paling kontroversial dalam sejarah Kesultanan Jogja.
Apa sebenarnya yang terjadi pada Sultan HB V? Mengapa kematiannya dipenuhi begitu banyak versi? Simak rangkaian kisah dan catatan sejarah berikut yang akan mengulas lebih dalam tentang tragedi yang menimpa raja muda Jogja ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Poin Utamanya:
- Sultan Hamengku Buwono V wafat pada 1855 dalam peristiwa Wereng Saketi Tresno yang dikaitkan dengan istri kelimanya, Kanjeng Mas Hemawati.
- Selain versi resmi, banyak rumor lain beredar, mulai dari sakit, diracun, hingga ditembak di dalam keraton.
- Hingga kini penyebab pasti kematian Sultan HB V masih misterius dan belum pernah terkonfirmasi secara otentik.
Sultan Jogja HB V Tewas di Tangan Istri Kelima
Sultan Hamengku Buwono V menjadi salah satu penguasa Jogja yang berakhir tragis. Ia naik takhta pada usia yang sangat muda, yakni tiga tahun. Ia memimpin dua kali periode pemerintahan karena sempat 'dikudeta' pendahulunya, Sultan HB II. Periode pertama berlangsung pada 19 Desember 1823 hingga 17 Agustus 1826. Sementara periode pemerintahan kedua dimulai pada 17 Januari 1828 hingga wafatnya pada 5 Juni 1855.
Menurut Soedjipto Abimanyu dalam buku Kitab Terlengkap Sejarah Mataram, Sultan HB V wafat pada 1855 ketika berusia 35 tahun. Peristiwa itu dikenal dengan sebutan Wereng Saketi Tresno atau 'wafat oleh yang dicintai'. Disebut demikian karena Sultan meninggal di tangan istri kelimanya, Kanjeng Mas Hemawati.
Sri Wintala Achmad dalam karya Hitam-Putih Kekuasaan Raja-Raja Jawa juga menyebutkan bahwa kekuasaan Sultan HB V kian tersudut akibat konflik internal di keraton yang melibatkan Kanjeng Mas Hemawati. Tragedi itu menutup perjalanan pemerintahannya, sebelum akhirnya takhta beralih kepada adiknya, Raden Mas Mustojo, yang dinobatkan sebagai Sultan Hamengku Buwono VI.
Keterangan tentang Kanjeng Mas Hemawati juga dijelaskan dalam Ensiklopedi Raja-Raja dan Istri-Istri Raja di Tanah Jawa karya Krisna Bayu Adji. Di situ ditulis bahwa Hemawati adalah istri Sultan HB V yang kemudian disebut sebagai tersangka dalam peristiwa Wereng Saketi Tresno. Peristiwa ini menegaskan bahwa akhir kehidupan Sultan HB V tidak hanya diliputi misteri, tetapi juga menorehkan catatan kelam dalam sejarah Kesultanan Jogja.
Simpang Siur Penyebab Kematian Sultan Hamengku Buwono V
Sultan Hamengku Buwono V wafat pada tahun 1855, tetapi hingga kini penyebab kematiannya masih menyisakan banyak misteri. Kisah akhir hidup Sultan muda ini penuh tanda tanya.
"Kalau ditanyain HB V di akhir hayatnya itu bagaimana wafatnya karena apa, itu saya juga sampai sekarang belum tahu. Beliau itu meninggalnya karena apa, dan yang pasti itu tadi, akhirnya beliau wafat pada tahun 1855," kata sejarawan, Ilmiawati mengungkapkan kepada detikJogja ketika dihubungi pada Rabu (17/8/2025).
Berikut beberapa versi penyebab kematian Sultan HB V yang beredar dalam sejarah maupun cerita tutur yang dijelaskan oleh Ilmiawati.
1. Diduga Mengidap Sifilis
Ada kabar simpang siur yang menyebut Sultan Hamengku Buwono V meninggal karena sakit sifilis. Rumor ini berkembang karena tidak ada catatan resmi yang menjelaskan kondisi kesehatannya secara detail. Isu tersebut kemudian bertahan sebagai cerita lisan yang sulit dibuktikan kebenarannya.
"Iya, itu dia lah. Terus habis itu ada yang mengatakan juga bahwa, setahu saya ya, katanya Hamengku Buwono V itu menghidap sifilis. Tapi ini juga belum tahu beneran apa nggak karena simpang siur sekali," ujar Ilmiawati.
2. Penyakit Diabetes
Versi lain menyebutkan Sultan HB V menderita diabetes selama satu bulan sebelum wafat. Hal ini sering dikaitkan dengan kondisi tubuhnya yang berperawakan gemuk. Namun sama seperti dugaan sifilis, tidak ada sumber otentik yang bisa memastikan bahwa sang raja memang meninggal karena penyakit ini.
Meski begitu, kabar tersebut sempat beredar dari mulut ke mulut. Cerita ini memperlihatkan bahwa masyarakat mencoba mencari penjelasan logis mengenai kepergian mendadak Sultan HB V. Namun tanpa catatan medis yang jelas, kebenarannya tetap menjadi tanda tanya besar.
3. Diracun Setelah Menikah dengan Kanjeng Ratu Kencono
Rumor lain yang berkembang menyebutkan Sultan HB V wafat setelah menikah dengan permaisuri dari Mangkunegaran, Kanjeng Ratu Kencono. Cerita ini bahkan ditafsirkan secara mistis, seolah ada upaya agar tidak lahir keturunan hasil percampuran darah antara Jogja dan Solo.
"Katanya ada guna-guna, supaya tidak ada anak yang lahir sebagai darah campur antara Jogja dengan Solo. Makanya diracun gitu katanya," jelas Ilmiawati.
4. Ditembak di Dalam Keraton
Selain cerita tentang racun, ada pula kabar yang menyebut Sultan HB V wafat karena ditembak di dalam keraton. Kisah ini menggambarkan bagaimana konflik internal keluarga kerajaan bisa berujung pada tragedi. Meski terdengar dramatis, cerita semacam ini belum pernah terkonfirmasi lewat catatan resmi.
Narasi tentang penembakan tersebut menambah lapisan misteri pada akhir hidup Sultan HB V. Hal ini sekaligus menunjukkan betapa kuatnya intrik politik yang menyelimuti keraton Jogja di masa pemerintahannya.
5. Misteri yang Belum Terungkap
Hingga kini, pihak keraton tidak pernah memberikan penjelasan terbuka mengenai penyebab wafatnya Sultan HB V. Hal ini berbeda dengan raja-raja setelahnya yang jelas dicatat meninggal karena sakit di luar keraton. Karena itulah, kisah seputar kematian Sultan HB V masih menjadi teka-teki besar.
"Yang HB V itu masih misterius. Sampai sekarang saya juga belum menemukan sumber otentiknya," pungkas Ilmiawati.
Sekian kisah tentang misteri tewasnya Sultan Hamengku Buwono V di tangan istri kelimanya, yang hingga kini masih meninggalkan jejak tanda tanya serta masih belum terbukti kebenarannya.
(par/par)
Komentar Terbanyak
Pakar UII Tak Percaya Ada Beking di Kasus Ijazah Jokowi: Ini Perkara Sepele
Mencicip Kue Kontol Kejepit di Keramaian Pasar Kangen Jogja
Sederet Fakta Heboh Surat Perjanjian SPPG Minta Rahasiakan Kasus Keracunan