Cerita Dhemit Merebak Usai EWS Tsunami Kulon Progo Rusak

Terpopuler Sepekan

Cerita Dhemit Merebak Usai EWS Tsunami Kulon Progo Rusak

Tim detikJogja - detikJogja
Minggu, 21 Sep 2025 10:55 WIB
Wujud EWS Tsunami yang terpasang di Balai Kalurahan Karangwuni, Wates, Kulon Progo, beberapa waktu lalu.
Wujud EWS Tsunami yang terpasang di Balai Kalurahan Karangwuni, Wates, Kulon Progo, beberapa waktu lalu. (Foto: Dok. Istimewa)
Jogja -

Early Warning System (EWS) Tsunami di Karangwuni, Wates, Kulon Progo, tetiba meraung tanpa sebab. Warga lalu heboh dan mengaitkannya dengan ulah makhluk halus yang menghuni kawasan tersebut.

Sirine dari alat EWS Tsunami yang terpasang di Kalurahan Karangwuni, itu tiba-tiba berbunyi pada Sabtu (6/9). Hal ini sempat bikin heboh masyarakat karena khawatir akan terjadinya bencana hingga ada yang memutuskan mengungsi. Namun ternyata, kemunculan bunyi tersebut karena sistem EWS sedang eror.

Kabar ini dibenarkan oleh Lurah Karangwuni, Anwar Musadad. Dia menjelaskan bunyi sirine dari EWS di Karangwuni pertama kali muncul pada Sabtu (6/9) sekitar pukul 23.15 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya, bunyinya lumayan kencang sampai bikin masyarakat kaget," ucapnya saat dimintai konfirmasi wartawan Minggu (7/9).

Anwar menyebut bunyi sirine itu membuat kaget warga yang tinggal di wilayah Karangwuni. Tak sedikit warga yang akhirnya mengungsi karena khawatir terjadi bencana alam.

ADVERTISEMENT

"Bahkan ada warga yang sudah pergi evakuasi diri ke tempat aman," ujarnya.

Selain mengungsi, beberapa warga juga mendatangi kantor Balai Kalurahan Karangwuni, tempat di mana sirine itu terpasang. Mereka, lanjut Anwar, datang untuk mengecek apa yang sebenarnya terjadi.

"Ya, ada cukup banyak yang datang ke sini buat memastikan karena memang bunyi sirine tak kunjung mati. Akhirnya kami telepon BPBD untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi," jelasnya.

Heboh Dikaitkan Mistis

Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo, yang juga Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Karangwuni, Sunardi mengungkapkan, jika di kawasan tersebut sering muncul penampakan makhluk halus. Dan kejadian tersebut dikaitkan dengan keberadaan makhluk astral tersebut.

"Ya, memang ada masyarakat yang bilang bahwa di Balai Desa Karangwuni (lokasi EWS) sering ada penampakan makhluk halus, jadi EWS itu diduga dibunyikan oleh wujud gaib," ujarnya saat dimintai konfirmasi wartawan, Selasa (16/9/2025).

Sunardi mengungkapkan kabar ini muncul setelah informasi soal tidak ditemukan adanya kerusakan fisik yang nampak pada EWS berkembang di masyarakat. Ini diperkuat dengan sistem EWS yang sebenarnya baru bisa dibunyikan apabila ada yang memencet tombol khusus. Sehingga, dugaan penyebab EWS bisa bunyi sendiri mengarah pada hal tersebut.

"Jadi meski kondisinya aktif, EWS ini perlu ada yang menekan tombolnya agar bisa berbunyi. Sementara saat pengecekan kemarin, tidak ada yang mengotak-atik dan panel boksnya dalam kondisi tertutup rapat. Sehingga berkembang cerita di masyarakat tentang sosok gaib yang diyakini membunyikan EWS," terangnya.

Kendati begitu, Sunardi menyampaikan, untuk mengetahui penyebab lebih pastinya perlu adanya pengecekan yang dilakukan oleh pihak vendor.

"Untuk penyebabnya, masih belum diketahui ya karena menunggu vendor dulu. Informasinya pihak vendor masih berada di luar kota," ucap Sunardi.

Sunardi mengatakan berdasarkan pengecekan sekilas oleh pihaknya, tidak ditemukan adanya kerusakan fisik pada EWS. Selain itu juga tidak ditemukan adanya aktivitas kegempaan maupun tanda-tanda potensi tsunami di perairan wilayah Kulon Progo khususnya Karangwuni saat kemunculan bunyi sirene EWS.

Lurah Karangwuni, Anwar Musadad, tak menampik adanya kabar tersebut. Dia mengatakan salah satu alasan kabar ini bisa muncul karena saat pemasangan EWS untuk pertama kalinya di Balai Kalurahan Karangwuni tidak disertai dengan acara adat seperti doa bersama.

"Iya, kalau dari masyarakat memang ada yang (meyakini) begitu. Jadi berkembang bahwa yang membunyikan itu semacam dhemit atau mahluk halus," ujarnya.

Meski begitu, kabar ini belum dapat dipastikan kebenarannya. Setidaknya sampai pihak vendor bisa menemukan penyebab pasti erornya EWS Tsunami di Karangwuni.

"Untuk pastinya tetap harus nunggu hasil pemeriksaan," ujar Anwar.




(aku/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads