Jalan Gayam menjadi salah satu nama jalan di Kota Jogja. Nama jalan ini mempunyai makna yang mendalam.
Jalan Gayam berada di wilayah Baciro, Kemantren Gondokusuman. Dikutip dari buku Mengenal Bangunan Bersejarah dan Nama-Nama Jalan Di Kotamadya Yogyakarta yang ditulis oleh Suwarno dan Drs. Salamun, Jalan Gayam memiliki panjang 510 meter dan lebarnya 8 meter. Konstruksi bangunannya termasuk klas II, yang mampu menahan daya berat 7,5 - 10 ton.
Nama Jalan Gayam diambil dari kampung di dekatnya yaitu kampung Gayam. Dahulunya di area tersebut banyak ditumbuhi pohon gayam. Begitu pula di tepi jalan ini yang ditumbuhi pohon gayam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat diwawancarai tim detikJogja, Senin (11/9/2023), Pamong Budaya Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X Yogyakarta, Indra Fibiona mengatakan pada masa lalu wilayah Baciro dan sekitarnya ditumbuhi beberapa pohon gayam yang tumbuh subur.
Kondisinya kini, pantauan tim detikJogja, di kanan kiri Jalan Gayam padat bangunan seperti warung makan, toko, kafe, hingga kantor. Di sepanjang jalan juga sudah sulit untuk menemukan keberadaan pohon gayam.
Membahas tentang pohon gayam, pohon ini memiliki nama lain ngayuh dalam bahasa Jawa. Dalam budaya Jawa, pohon ini bermakna sebagai lambang ketenteraman dan ketenangan. Kata gayam berasal dari kata ayem yang berarti damai atau tenang.
Indra menjelaskan pohon gayam memiliki peran penting di Keraton Jogja. Gayam dipandang sebagai titisan dari sosok bijaksana dan sakti. Oleh sebab itu, Sultan melakukan penanaman pohon gayam di lingkungan Keraton sebagai simbol jiwa yang suci.
"Ini mencerminkan keyakinan bahwa dalam perjalanan mencapai keinginan dan keutamaan hidup, manusia harus memupuk watak yang luhur," ujar Indra.
Lebih lanjut, Indra mengatakan gayam dianggap simbol kedamaian dan ketenangan yang dikaitkan dengan rasa manis dari buah gayam. Begitu juga secara linguistik, yang mana gayam diartikan sebagai upaya atau usaha untuk menciptakan suasana damai dan sejahtera dalam kehidupan bermasyarakat.
"Ini dapat dikaitkan dengan rasa manis buah gayam yang dipercaya dapat membawa ketenangan pikiran. Filosofi gayam ini juga mengambil inspirasi dari segi linguistik, di mana gayam dapat diartikan sebagai upaya atau usaha untuk menciptakan suasana damai dan sejahtera dalam kehidupan bermasyarakat serta menciptakan ketenangan dalam diri sendiri," paparnya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Indra menuturkan ada pandangan lain yang mengatakan gayam sebagai salah satu tahap penting dalam kehidupan manusia, yaitu saat manusia mencapai tahap dewasa. Seseorang akan merasakan cinta dan kasih sayang pada tahap ini. Selain itu, seseorang juga mampu menciptakan pemikiran yang indah dan manis selayaknya rasa buah gayam yang manis.
Menurutnya, nama jalan ini bukan dipilih tanpa alasan, tetapi juga mencerminkan makna mendalam yang penuh filosofis kehidupan.
"Penamaan Jalan Gayam di Yogyakarta bukan sekadar pemilihan nama jalan, tetapi mencerminkan makna mendalam tentang harapan akan ketenangan, kebijaksanaan, dan keutamaan dalam perjalanan kehidupan manusia," pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh Anandio Januar dan Jihan Nisrina Khairani Peserta program magang bersertifikat kampus merdeka di detikcom.
Simak Video "Video detikJateng-Jogja Awards: Anugerah Inovasi Program Pembangunan Terpuji"
[Gambas:Video 20detik]
(rih/rih)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas