Fenomena gelombang tinggi membuat petani cabai di pesisir Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), meringis karena merugi. Pasalnya ombak pasang yang muncul sejak beberapa hari terakhir telah merusak tanaman cabai siap panen mereka.
Kondisi ini menimpa petani cabai lahan pesisir yang ada di sekitar Pantai Bugel, Kapanewon Panjatan, Kulon Progo. Salah satu petani, Andri Riyanto, yang menyebut gelombang merangsek masuk menembus pagar alam hingga akhirnya merusak tanaman cabai miliknya.
"Ini rusak kena pasang air laut. Jadi kemarin pasang laut sampai nabrak pagar pembatas pohon atau pelindung tanaman itu. Akibatnya masuk ke lahan saya sampai lima meteran," ucapnya saat ditemui di lokasi Rabu (12/6).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andri mengatakan kondisi itu membuat tanaman cabai yang sedianya hendak dipanen hari ini mati. Diperkirakan cabai yang gagal panen mencapai 5 kwintal.
"Ini jelas sudah mati karena garam terlalu tinggi. Kemudian kalau air laut sudah masuk dalam tanah itu pasti tanaman akan layu dan mati, untuk kerugiannya kisaran 3-5 kwintal hasil panen," ujarnya.
"Padahal baru mau dipetik ini karena lagi masa panen. Akhirnya ya yang masih selamat saya jual eceran aja. Padahal sekarang harganya lagi bagus kisaran Rp 40 ribu," imbuhnya.
![]() |
Muriyanto, selaku Komandan Regu Bugel Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah V Kulon Progo menyebut gelombang laut selatan Jawa memang sedang meninggi sejak beberapa hari belakangan. Ketinggiannya berkisar 2,5 hingga 5 meter.
"Ya dibenarkan ketinggian laut mengalami peningkatan, kisaran 2,5 sampai 5 meter. Untuk keadaan mungkin sepanjang pantai semua," ujarnya.
Dia menyebut fenomena tahunan ini telah menimbulkan dampak negatif bagi industri pariwisata dan pertanian sekitar Pantai Bugel. Dari catatannya, sejumlah warung wisata dan tiga lahan pertanian mengalami kerusakan parah.
"Dampak kerusakan paling terlihat pada warung tempat wisata. Kemudian di sebelah TPI kan ada pertanian cabai, nah itu tiga tempat kena dampak ombak besar. Per tempat rugi kisaran 2 kwintal cabai siap panen," jelasnya.
Baca juga: Upaya Menjaga Eksistensi Batik di Indonesia |
Muriyanto mengatakan fenomena gelombang tinggi diperkirakan terjadi hingga pekan depan. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau pengunjung pantai untuk meningkatkan kehati-hatian.
"Untuk imbauannya, para pengunjung hati-hati karena ada peningkatan ombak sampai satu minggu ke depan," ujarnya.
(cln/ahr)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
Sekjen PDIP Hasto Divonis 3,5 Tahun Bui