Sebuah tongkang pengangkut batu bara terdampar di Pantai Tiris, Kabupaten Indramayu. Tongkang terseret ombak tinggi empat meter usai kapal tunda mengalami gangguan mesin.
Tongkang bernomor FBSD 686 diketahui warga terdampar di Pantai Tiris Desa Pabean Ilir, Kecamatan Pasekan sejak Senin (20/1/2025). Yaitu tepatnya di titik koordinat 06.14.791"S/108.17.260"E.
Penyidik Syahbandar Indramayu, Eko Riyanto yang menerima laporan informasi dari nahkoda TB Bahari 31 menyebut pada Sabtu (18/1) berangkat dari PLTU Indramayu ke tujuan Bojonegara, Banten. Namun, setibanya di Tanjung Sedari sekira pukul 17.00 WIB, kapal tunda mengalami gangguan mesin di bagian kanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tanggal 18 Januari 2025 jam 17.00 WIB mengalami truble engine M/E sebelah kanan," kata Eko menjelaskan laporan dari nahkoda kapal, Rabu (22/1/2025).
Bersamaan dengan masalah itu, kapal pun dihantam badai besar dari arah barat. Tingginya ombak yang mencapai empat meter dengan kecepatan angin sekitar 23 knot menghambat laju kapal.
"Kapal putar haluan balik ke Indramayu karena tidak sanggup melanjutkan perjalanan ke Bojonegara," terangnya.
Setibanya di perairan Indramayu, ombak besar kembali melanda. Guna menjaga keamanan, tongkang kemudian dilepaskan. Hingga akhirnya terdampar di Pantai Tiris.
"Dalam perjalan di posisi perairan Indramayu tanggal 19 Januari 2025 jam 20.00 WIB kapal mengalami kena badai barat dengan ombak tiga sampai empat meter," ujarnya.
Sementara TB Bahari 31 yang mengalami gangguan mesin kemudian ditarik oleh TB Yang Viti 8 ke arah PLTU Indramayu. Informasinya, kata Eko, tongkang tersebut akan segera dievakuasi. Hal itu agar tidak mengganggu atau merugikan aktivitas masyarakat.
"Dalam persiapannya bisa hari ini atau besok. Karena kalau evakuasi kita lihat cuaca dan kondisi pasang surut," pungkasnya.
(sud/sud)