Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi

Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi

Adji G Rinepta - detikJogja
Kamis, 04 Sep 2025 15:07 WIB
Eks Menkopolhukam, Mahfud MD, di Kompleks Kepatihan Kota Jogja, Kamis (4/9/2025).
Eks Menkopolhukam, Mahfud MD, di Kompleks Kepatihan Kota Jogja, Kamis (4/9/2025). Foto: Adji G Rinepta/detikJogja
Jogja -

Mantan Menkopolhukam Mahfud Md turut mengomentari situasi Indonesia saat ini yang sedang marak aksi demonstrasi. Ia pun menyentil pemerintah yang menurutnya menanggapi masalah dengan gurauan seperti di warung kopi.

Mahfud mengatakan gelombang demonstrasi masyarakat yang terjadi belakangan ini adalah aksi organik atas kondisi Indonesia saat ini.

"Saya sudah berkali-kali katakan bahwa munculnya demo ini aslinya adalah organik. Organik itu ada alasan-alasan yang memang muncul dari bawah dan riil," ujarnya saat ditemui di Kompleks Kepatihan Kota Jogja, Kamis (4/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Cuma kemudian ada yang menunggangi. Menunggangi dengan mendalangi itu berbeda. Kalau mendalangi itu dia yang merencanakan lalu dia yang menggerakkan. Ini nggak, masyarakat organik, makanya tidak tersentuh oleh intelijen sebelumnya, tiba-tiba muncul," imbuh Mahfud.

Terkait siapa yang menunggangi aksi organik masyarakat ini, Mahfud enggan menduga-duga. Ia lebih fokus kepada pokok masalah yang mendasari adanya aksi massa yang muncul secara organik ini.

ADVERTISEMENT

Ia bilang, aksi massa di berbagai wilayah ini muncul karena kemarahan yang akumulatif soal berbagai kebijakan pemerintah. Bahkan menurutnya, pemerintah seakan bergurau saat menanggapi masalah yang muncul.

"Karena pemicunya muncul ya, (reaksi) organiknya muncul juga. Nah, kemudian ada yang menunggangi macam-macam teori-teorinya itu. Saya tidak tahu siapa, dan saya tidak ingin tahu siapa penunggangnya," ujar Mahfud.

"Tetapi pokok masalahnya itu akumulasi kekecewaan publik terhadap berbagai kebijakan pemerintah yang tidak pernah ditanggapi serius. Jadi bertumpuk-tumpuk masalah, nggak perlu ditanggapi, terkadang malah hanya diketawain, disindir, macam-macam. Sehingga kemudian muncul gerakan itu," imbuhnya.

Mahfud berharap situasi yang terjadi di Indonesia sekarang ini bisa menjadi pembelajaran serius bagi pemerintah. Ia berharap pemerintah serius mengurus masyarakat dan tak lagi bergurau seperti mengurus warung kopi.

"Ya, kita belajarlah dari pengalaman itu untuk menjadi lebih baik. Karena ngurus negara ini tidak seperti ngurus warung kopi, bisa dibawa bergurau karena orangnya sedikit. Kurang gula sedikit, tambah dikit, ini terlalu manis, tambah airnya, dan sebagainya," terangnya.

"Maksudnya, tanggapannya terhadap berbagai persoalan itu kurang berkualitas lah. Sehingga muncul gerakan-gerakan yang sifatnya organik, yang tadinya satu-satu ada di sana, di sana, lalu bergerak bersama di hari yang sama karena pemicu yang sama," pungkas Mahfud.




(dil/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads