Puasa Tarwiyah 2025: Niat, Dalil, Ganjaran, Keutamaan, dan Doa Berbukanya

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Selasa, 03 Jun 2025 16:01 WIB
Ilustrasi puasa tarwiyah. Foto: Getty Images/iStockphoto/TanyaSid
Jogja -

Pada tanggal 8 Dzulhijjah 1446 H yang bertepatan dengan Rabu, 4 Juni 2025, umat Islam disunnahkan untuk menjalankan puasa tarwiyah. Jika ingin menjalankan salah satu puasa sebelum Idul Adha ini, pastikan detikers memahami seluk beluk puasa tarwiyah 2025. Mari kita cari tahu lebih dalam!

Dikutip dari buku Tata Cara dan Tuntunan Segala Jenis Puasa tulisan Nur Solikhin, puasa tarwiyah adalah puasa sunnah yang dijalankan pada hari tarwiyah, yaitu pada 8 Dzulhijjah, tepat sehari sebelum hari wukuf di Arafah. Puasa ini disunnahkan bagi umat Islam yang tidak menjalani ibadah haji.

Yuk, simak penjelasan lengkap mengenai puasa tarwiyah yang sebaiknya dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah berikut ini. Dengan memahami puasa sunnah yang satu ini, kita dapat menjalaninya dengan sepenuh hati.

Serba-serbi Puasa Tarwiyah 2025

Berikut adalah serba-serbi puasa tarwiyah yang dihimpun detikJogja dari buku Tata Cara dan Tuntunan Segala Jenis Puasa tulisan Nur Solikhin, Puasa Bukan Hanya Saat Ramadhan oleh Ahmad Sarwat, serta Fikih Puasa oleh Ali Musthafa Siregar. Mari kita simak!

Niat Puasa Tarwiyah

Ketika mengerjakan puasa tarwiyah, kita sebaiknya membaca niat agar lebih mantap dan yakin dalam menjalankan ibadah tersebut. Berikut ini salah satu contoh bacaanya.

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةٍ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى.
Nawaitu shauma tarwiyatin sunnatan lillaahi ta'aalaa.
Artinya: Saya berniat puasa tarwiyah sunnah karena Allah.

Dalil tentang Puasa Tarwiyah

Puasa tarwiyah merupakan salah satu puasa sunnah yang dahulu dilakukan oleh Rasulullah SAW. Dalilnya pun cukup jelas, salah satunya adalah hadits berikut ini:

أَرْبَعٌ لَمْ يَكُنْ يَدَعُهُنَّ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: صِيَامُ عَاشُورَاءَ، وَالْعَشْرِ، وَثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ، وَالرَّكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْغَدَاةِ.
Artinya: Dari Hafshah RA, ia berkata: "Ada empat hal yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW: (1) puasa hari Asyura, (2) puasa delapan hari pertama bulan Dzulhijjah, (3) puasa tiga hari setiap bulan, dan (4) dua rakaat sebelum salat Subuh." (HR. Ahmad, Abu Daud, dan An-Nasa'i)

Ganjaran dan Keutamaan Puasa Tarwiyah

Di dalam buku Fikih Puasa, Ali Musthafa Siregar menjelaskan bahwa puasa tarwiyah memiliki dua ganjaran yang sangat besar. Pertama, disebutkan bahwa puasa tarwiyah memiliki keutamaan sebagai penghapus dosa-dosa kecil selama setahun. Meskipun dalam catatan terdapat pendapat lain yang menyatakan bisa juga menghapus dosa besar, tetapi secara umum, puasa ini dipandang sebagai sarana untuk meraih ampunan Allah atas kesalahan yang telah lalu.

Ganjaran lainnya adalah bahwa puasa pada hari tarwiyah memiliki nilai yang setara dengan puasa selama satu tahun penuh. Keutamaan ini merupakan bagian dari kemuliaan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, di mana tiap harinya memiliki keistimewaan besar di sisi Allah.

Dalam buku lain, yaitu Tuhan,Tunggu Sebentar Lagi... tulisan Muhammad Syafi'ie El-Bantanie, dijelaskan bahwa Rasulullah SAW menyampaikan bahwa orang yang menjalankan puasa pada hari Tarwiyah akan diberi ganjaran pahala sebesar kesabaran Nabi Ayyub AS dalam menghadapi ujian hidup. Ini menunjukkan betapa besar nilai ibadah puasa Tarwiyah di sisi Allah SWT, karena kesabaran Nabi Ayyub adalah simbol keteguhan luar biasa dalam menghadapi penderitaan.

"Barang siapa berpuasa pada hari Tarwiyah, maka Allah akan memberinya pahala seperti pahala kesabaran Nabi Ayyub AS dalam menghadapi cobaan. Dan barang siapa berpuasa pada hari Arafah, maka Allah akan memberinya pahala seperti pahala Nabi Isa AS." (HR Muslim)

Doa Berbuka Puasa Tarwiyah

Bacaan doa berbuka puasa tarwiyah sama seperti yang kita lafalkan ketika berbuka puasa Ramadhan. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari buku Puasa Ibadah Kaya Makna tulisan Budi Handrianto serta Kumpulan Doa Mustajab Pembuka Pintu Rezeki tulisan KH Sulaeman bin Muhammad Bahri, terdapat beberapa lafadz doa berbuka puasa yang dikenal oleh umat Islam.

1. Doa yang Dikenal Luas di Indonesia

Doa ini sering dibacakan oleh anak-anak di televisi menjelang waktu berbuka puasa, menjadi bagian dari budaya masyarakat Muslim di Indonesia:

اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Allaahumma laka shumtu, wa bika aamantu, wa 'alaa rizqika afthartu, birahmatika yaa arhamar raahimiin.
Artinya: Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, dan atas rezeki-Mu aku berbuka, dengan rahmat-Mu wahai Sang Pemberi Rahmat.

2. Doa Berbuka Berdasarkan Hadits Abu Dawud dan An-Nasa'i

Selain doa pertama, ada pula doa lain yang mengungkapkan kondisi fisik setelah berbuka dan harapan atas pahala yang dijanjikan:

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتِ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
Dzahabazh zhamau wabtallatil 'uruuqu wa tsabatil ajru insyaa Allah.
Artinya: Telah lenyap dahaga, urat-urat telah basah, dan mudah-mudahan pahala ditetapkan, insyaAllah.

3. Doa Berbuka Bersama

Ketika berbuka bersama orang lain, Rasulullah saw. juga mengajarkan doa khusus untuk mendoakan orang-orang yang menyediakan makanan berbuka:

أَفْطَرَ عِنْدَكُمُ الصَّائِمُوْنَ وَأَكَلَ طَعَامَكُمُ الْأَبْرَارُ وَصَلَّتْ عَلَيْكُمُ الْمَلَائِكَةُ
Afthara 'indakumush shaaimuuna wa akala tha'aamakumul abraaru washallat 'alaikumul malaaikatu.
Artinya: Semoga orang-orang yang berpuasa berbuka di tempat kalian, semoga orang-orang yang baik memakan hidangan kalian, dan semoga malaikat mendoakan kalian.

Itulah tadi penjelasan lengkap mengenai puasa tarwiyah 2025, mulai dari niat, keutamaan, hingga doa berbuka puasanya. Semoga bermanfaat!



Simak Video "Video: Warga soal Perang Thailand Vs Kamboja"

(par/apl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

detikNetwork