Puasa Dzulhijjah Harus Full Tanggal 1-9 atau Tidak? Ini Hukumnya

Puasa Dzulhijjah Harus Full Tanggal 1-9 atau Tidak? Ini Hukumnya

Anindya Milagsita - detikJogja
Kamis, 29 Mei 2025 16:23 WIB
Happy Muslim family together making iftar dua to break fasting during Ramadan at the dining table at home focus on a bowl of dates. . High quality photo
Ilustrasi puasa. Foto: Getty Images/Malik Nalik
Jogja - Bulan Dzulhijjah dapat dimaknai oleh kaum muslim dengan mengerjakan puasa sunnah, termasuk puasa di tanggal 1-9 Dzulhijjah. Namun, mungkin tidak sedikit orang yang dibuat penasaran dengan apakah puasa Dzulhijjah harus full tanggal 1-9 berturut-turut? Berikut penjelasannya.

Terkait dengan anjuran untuk berpuasa di bulan Dzulhijjah, terdapat sebuah riwayat hadits yang menerangkan tentang keutamaan bagi orang-orang yang berbuat baik pada sepuluh hari pertama bulan tersebut. Dijelaskan dalam buku 'Koleksi Doa & Dzikir Sepanjang Masa' oleh Ustadz Ali Amrin al-Qurawy, bahwa di dalam riwayat hadits Rasulullah SAW bersabda:

"Tidak ada perbuatan yang lebih disukai Allah SWT daripada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Para sahabat ada yang bertanya, 'Walaupun jihad di jalan Allah, ya Rasulullah?' Beliau menjawab, 'Iya benar. Kecuali orang-orang yang berhijad dengan jiwa dan hartanya, kemudian yang mati selama-lamanya (menjadi syahid)'." (HR. Bukhari, Ahmad, dan Tirmidzi)

Oleh sebab itu, hendaknya kaum muslim untuk mengisi sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dengan mengerjakan berbagai amalan baik. Termasuk mengerjakan puasa di tanggal 1-9 Dzulhijjah setiap tahunnya. Tidak terkecuali di tahun ini.

Lantas, benarkah puasa Dzulhijjah harus berturut-turut selama 9 hari di tanggal 1-9 Dzulhijjah? Simak penjelasannya berikut ini, ya.

Apakah Puasa Dzulhijjah Harus Penuh dan Berturut-turut Tanggal 1-9?

Terkait dengan hukum puasa Dzulhijjah harus berturut-turut di tanggal 1-9 belum ada dalil atau hadits yang menerangkannya. Sebaliknya, terdapat hukum mengerjakan puasa Dzulhijjah secara umum yang dapat menjadi pertimbangan bagi kaum muslim dalam menunaikan ibadah tersebut.

Di dalam buku 'Pedoman Fikih Lengkap Untuk Pesoalan Modern' oleh Aminol Rosid Abdullah, MAG dan Thoriq Aziz Jayana, dapat diketahui bahwa puasa Dzulhijjah hukumnya adalah sunnah. Kesunnahan puasa Dzulhijjah ini berlaku tidak hanya bagi puasa Arafah saja, tapi juga sembilan hari pertama di bulan tersebut.

Sementara itu, Hassan Ayyub di dalam bukunya 'Fikih Ibadah: Panduan Lengkap Beribadah Sesuai Sunnah Rasul', turut menjelaskan tentang puasa sembilan hari di bulan Dzulhijjah. Dikatakan bahwa puasa sembilan hari di bulan Dzulhijjah merupakan hal yang sangat dianjurkan. Namun demikian, anjuran hukum tentang puasa tersebut secara khusus tidaklah kuat.

Akan tetapi, terdapat sebuah riwayat hadits yang secara mutlak mencakup puasa di bulan Dzulhijjah. Salah satunya sebagaimana diriwayatkan bahwa:

مَا مِنْ أَيَّامِ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهِنَّ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعُ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ

"Tidaklah amal shalih pada hari-hari lebih dicintai Allah melebihi pada hari-hari ini,' (yaitu sepuluh hari Dzulhijjah) para sahabat bertanya, 'Wahai Rasulullah! dan tidak juga jihad di jalan Allah?' Rasulullah SAW bersabda, 'dan tidak juga jihad di jalan Allah kecuali orang yang pergi membawa serta diri dan hartanya kemudian tidak ada sesuatu pun dari demikian itu yang kembali'." (HR. Ahmad, Bukhari dan Tirmidzi. Tirmidzi berkata, "Hasan-gharib-shahih.")

Lebih lanjut, di dalam buku yang sama turut menguraikan tentang anjuran untuk mengerjakan puasa Arafah. Untuk diketahui, puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dikerjakan di tanggal 9 Dzulhijjah yang menandai hari Arafah.

Terkait dengan anjuran mengerjakan puasa Arafah menurut para ulama, yaitu disunnahkan bagi orang-orang yang tidak mengerjakan ibadah haji. Oleh karena itu, bagi kaum muslim yang belum mendapatkan kesempatan menunaikan ibadah haji tetap dapat mengerjakan amalan lain, satu di antaranya berpuasa sunnah di hari Arafah.

Kemudian dijelaskan juga terkait dengan sunnah dalam mengerjakan puasa Tarwiyah. Serupa dengan puasa Arafah yang dilakukan di hari Arafah, puasa Tarwiyah juga bisa dikerjakan di hari Tarwiyah. Apabila puasa Arafah bisa diamalkan pada tanggal 9 Dzulhijjah, maka berbeda dengan puasa Tarwiyah yang pengerjaannya di tanggal 8 Dzulhijjah.

Hal tersebut menunjukkan belum adanya hukum yang mengharuskan seorang muslim untuk mengerjakan puasa Dzulhijjah secara penuh atau berturut-turut. Sebaliknya, kaum muslim bisa menunaikan puasa Dzulhijjah sesuai dengan keyakinan dan juga kemampuan masing-masing. Wallahu a'lam.

Jadwal Puasa Dzulhijjah di Tanggal 1-9

Setelah mencermati hukumnya, mungkin tidak sedikit kaum muslim yang membutuhkan jadwal puasa di bulan tersebut. Terutama pada puasa Dzulhijjah di hari-hari awal, yaitu pada tanggal 1-9 Dzulhijjah. Terkait dengan puasa Dzulhijjah di tanggal 1-9 tahun ini dapat merujuk pada Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang diterbitkan oleh Kemenag RI.

Berdasarkan kalender tersebut dapat diketahui bahwa tanggal 1 Dzulhijjah 1446 H jatuh pada tanggal 28 Mei 2025. Hal ini senada dengan hasil sidang isbat yang dilakukan oleh pemerintah melalui Kemenag RI, bahwa penetapan awal Dzulhijjah 1446 H jatuh di tanggal yang sama, yaitu 28 Mei 2025.

Tidak hanya tanggal 1 Dzulhijjah, terdapat informasi yang dapat diketahui terkait hari-hari berikutnya di bulan tersebut. Mengacu dari Kalender Hijriah Kemenag RI, berikut jadwal puasa Dzulhijjah di tanggal 1-9 Dzulhijjah 1446 H/2025 M:

  • 1 Dzulhijjah 1446 H: Rabu, 28 Mei 2025
  • 2 Dzulhijjah 1446 H: Kamis, 29 Mei 2025
  • 3 Dzulhijjah 1446 H: Jumat, 30 Mei 2025
  • 4 Dzulhijjah 1446 H: Sabtu, 31 Mei 2025
  • 5 Dzulhijjah 1446 H: Minggu, 1 Juni 2025
  • 6 Dzulhijjah 1446 H: Senin, 2 Juni 2025
  • 7 Dzulhijjah 1446 H: Selasa, 3 Juni 2025
  • 8 Dzulhijjah 1446 H: Rabu, 4 Juni 2025 (puasa Tarwiyah)
  • 9 Dzulhijjah 1446 H: Kamis, 5 Juni 2025 (puasa Arafah)

Bacaan Niat Puasa Dzulhijjah di Tanggal 1-9

Sebelum mengerjakan puasa Dzulhijjah di tanggal 1-9 Dzulhijjah, terlebih dahulu mengawalinya dengan bacaan niat. Terdapat bacaan berbeda yang perlu diamalkan oleh kaum muslim saat mengerjakan puasa Dzulhijjah, puasa Tarwiyah, maupun puasa Arafah.

Dihimpun dari buku 'Siapa Berpuasa Dimudahkan Urusannya' karya Khalifa Zain Nasrullah dan 'Muslimah, Tetaplah Istiqamah!: Panduan Ibadah Muslimah Shalihah Sepanjang Tahun' oleh Abdul Syukur, berikut bacaan niat dari puasa sunnah di bulan Dzulhijjah secara lengkap.

1. Niat Puasa Dzulhijjah

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذُو الْحِجَّةٌ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma syahru dzulhijjah sunnatan lillaahi ta'aala.

Artinya: "Aku berniat puasa bulan Dzulhijjah, sunnah karena Allah Ta'ala."

2. Niat Puasa Tarwiyah

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَّةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى.

Nawaitu shauma tarwiyyata sunnatan lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Sengaja saya berpuasa sunnah Tarwiyah karena Allah Ta'ala."

3. Niat Puasa Arafah

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى.

Nawaitu shauma 'arafata sunnatan lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Sengaja saya berpuasa sunnah Arafah karena Allah Ta'ala."

Keutamaan Puasa Dzulhijjah di Tanggal 1-9

Terkait dengan keutamaan puasa Dzulhijjah di tanggal 1-9 dapat merujuk dari riwayat hadits yang telah dijelaskan sebelumnya. Sebagaimana diriwayatkan bahwa:

"Tidaklah amal shalih pada hari-hari lebih dicintai Allah melebihi pada hari-hari ini,' (yaitu sepuluh hari Dzulhijjah) para sahabat bertanya, 'Wahai Rasulullah! dan tidak juga jihad di jalan Allah?' Rasulullah SAW bersabda, 'dan tidak juga jihad di jalan Allah kecuali orang yang pergi membawa serta diri dan hartanya kemudian tidak ada sesuatu pun dari demikian itu yang kembali'." (HR. Ahmad, Bukhari dan Tirmidzi. Tirmidzi berkata, "Hasan-gharib-shahih.")

Kemudian mengenai keutamaan puasa Arafah di tanggal 9 Dzulhijjah, terdapat riwayat lain yang menerangkannya. Dikutip dari buku 'Ternyata Shalat & Puasa Sunah Dapat Mempercepat Kesuksesan' oleh Ceceng Salamudin, MAg, bahwa anjuran berpuasa di hari Arafah tercantum dalam riwayat dari Abu Qatadah. Di dalam riwayat tersebut disampaikan sabda Rasulullah SAW bahwa:

"Puasa hari 'Arafah diperhitungkan oleh Allah untuk menghapus dosa dan kesalahan orang yang berpuasa setahun sebelum dan sesudahnya." (HR. Muslim).

Sementara itu, keutamaan puasa Tarwiyah juga telah tertuang di dalam riwayat hadits lainnya. Muhammad Syafi'ie el-Batanie, Ust. Abu Fitran dalam bukunya 'Tuhan, Tunggu Sebentar Lagi: Ketika Tuhan Dinomorduakan dan Kesibukan Dunia Dinomorsatukan' menerangkan sabda Rasulullah SAW bahwa:

"Barang siapa berpuasa pada hari Tarwiyah, maka Allah akan memberinya pahala seperti pahala kesabaran Nabi Ayyub AS dalam menghadapi cobaan. Dan barang siapa berpuasa pada hari Arafah, maka Allah akan memberinya pahala seperti pahala Nabi Isa AS." (HR. Muslim)

Demikian tadi rangkuman mengenai puasa Dzulhijjah di tanggal 1-9 yang termasuk ibadah sunnah lengkap dengan jadwal pengerjaan, bacaan niat, hingga keutamaannya. Semoga membantu.


(par/dil)

Hide Ads