Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah 2025 Lengkap Latin dan Jadwalnya

Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah 2025 Lengkap Latin dan Jadwalnya

Iqbal Kukuh - detikJabar
Selasa, 03 Jun 2025 19:30 WIB
Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah 2025 Lengkap Latin dan Jadwalnya
Ilustrasi niat puasa Tarwiyah dan Arafah (Foto: Getty Images/Malik Nalik)
Bandung -

Menjelang Hari Raya Idul Adha, umat Muslim dianjurkan memperbanyak amalan sunnah, salah satunya puasa Tarwiyah dan Arafah. Ibadah ini bisa diamalkan pada 8 dan 9 Dzulhijjah dan memiliki keutamaan luar biasa. Lalu seperti apa niat puasa Tarwiyah dan Arafah?

Berdasarkan sidang isbat yang dilakukan oleh Kementerian Agama RI, ditetapkan 1 Dzulhijjah 1446 H jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025 sehingga Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah) dilaksanakan pada 4 Juni 2025 dan puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dikerjakan pada 5 Juni 2025.

Niat puasa Tarwiyah dan Arafah bisa diucapkan dalam hati atau lisan, terpenting hal tersebut dilakukan sungguh-sungguh, penuh kesadaran, serta keikhlasan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah

Niat Puasa Tarwiyah

Dilansir dari situs NU, puasa Tarwiyah adalah ibadah sunnah yang dilakukan pada 8 Dzulhijjah atau sehari sebelum hari wukuf di Padang Arafah, berikut niatnya bisa dibaca pada malam hari.

Ω†ΩŽΩˆΩŽΩŠΩ’Ψͺُ Ψ΅ΩŽΩˆΩ’Ω…ΩŽ ΨͺΩŽΨ±Ω’ΩˆΩΩŠΩŽΨ©Ω Ψ³ΩΩ†Ω‘ΩŽΨ©Ω‹ Ω„ΩΩ„Ω‘ΩŽΩ‡Ω ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰.

ADVERTISEMENT

Nawaitu shauma tarwiyatin sunnatan lillaahi ta'aalaa.

Artinya: Saya berniat puasa tarwiyah sunnah karena Allah.

Untuk Muslim yang lupa membaca niat pada malam hari bisa dilafalkan di siang hari sebelum waktu Dzuhur. Berikut niatnya.

Ω†ΩŽΩˆΩŽΩŠΩ’Ψͺُ Ψ΅ΩŽΩˆΩ’Ω…ΩŽ Ω‡Ω°Ψ°ΩŽΨ§ Ψ§Ω„ΩŠΩŽΩˆΩ’Ω…Ω ΨΉΩŽΩ†Ω’ أَدَاِؑ ΨͺΩŽΨ±Ω’ΩˆΩΩŠΩŽΨ©ΩŽ Ψ³ΩΩ†Ω‘ΩŽΨ©Ω‹ لِلّٰهِ ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰

Nawaitu shauma hΓ’dzal yaumi 'an adΓ’'i tarwiyata sunnatan lillΓ’hi ta'Γ’lΓ’.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta'Γ’lΓ’."

Niat Puasa Arafah

Puasa Arafah dilakukan pada 9 Dzulhijjah, bertepatan dengan puncak ibadah haji, yaitu wukuf di Padang Arafah. Berikut niat puasa Arafah yang bisa dilafalkan pada malam hari:

Ω†ΩŽΩˆΩŽΩŠΩ’Ψͺُ Ψ΅ΩŽΩˆΩ’Ω…ΩŽ عَرَفَةَ Ψ³ΩΩ†Ω‘ΩŽΨ©Ω‹ Ω„ΩΩ„Ω‘ΩŽΩ‡Ω ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰.

Nawaitu shauma 'arafata sunnatan lillaahi ta'aalaa.

Artinya: Saya berniat puasa 'arafah sunnah karena Allah.

Sedangkan untuk niat puasa Arafah pada siang hari, berikut bacaaannya.

Ω†ΩŽΩˆΩŽΩŠΩ’Ψͺُ Ψ΅ΩŽΩˆΩ’Ω…ΩŽ Ω‡Ω°Ψ°ΩŽΨ§ Ψ§Ω„ΩŠΩŽΩˆΩ’Ω…Ω ΨΉΩŽΩ†Ω’ أَدَاِؑعَرَفَةَ Ψ³ΩΩ†Ω‘ΩŽΨ©Ω‹ لِلّٰهِ ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰

Nawaitu shauma hΓ’dzal yaumi 'an adΓ’'i arafata sunnatan lillΓ’hi ta'Γ’lΓ’.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah ta'Γ’lΓ’."

Jadwal Puasa Tarwiyah dan Arafah 2025

Berikut jadwal puasa 2 hari sebelum Idul Adha 2025:

  • 8 Dzulhijjah 1446 H: Rabu, 4 Juni 2025 (Puasa Tarwiyah)
  • 9 Dzulhijjah 1446 H: Kamis, 5 Juni 2025 (Puasa Arafah)

Tata Cara Puasa Tarwiyah dan Arafah

Puasa sunnah sebelum Idul Adha memiliki banyak keutamaan, sehingga sayang untuk dilewatkan. Berikut ini tim detikJabar merangkum niat dan tata cara puasa Tarwiyah dan Arafah.

1. Niat

Sebagian ulama menganjurkan atau percaya akan pentingnya melafalkan niat sebelum sholat atau melakukan ibadah apapun. Umat Muslim juga sudah akrab dengan melafalkan niat setiap melakukan ibadah.

2. Sahur

Seperti layaknya puasa Ramadhan, sahur sangat dianjurkan sebelum puasa Tarwiyah dan Arafah. Sahur bisa menjadi kebaikan dan keberkahan dalam menjalankan ibadah puasa. Tapi jika tidak menunaikan sahur pun tetap bisa menjalankan puasa dan dianggap sah.

3. Menjauhi Hal yang Membatalkan Puasa

Tentunya saat berpuasa kita harus menjauhi hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Seperti makan dan minum dengan sengaja, melakukan hubungan suami istri, dan lain-lain. Kita harus menjaga emosi dan nafsu kita agar tak membatalkan puasa.

4. Menyegerakan Berbuka Puasa

Selayaknya puasa biasa, kita harus menyegerakan berbuka puasa seperti yang dilakukan Rasulullah SAW. Dikutip dari buku Al-Islam karya Said Hawwa, Malik bin Amir Abu Athiyyah pernah berkata kepada Aisyah RA: Ada dua orang di antara kami, yang satu menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur, dan yang satunya lagi mengakhirkan berbuka puasa dan menyegerakan makan sahur.

Aisyah berkata: Siapa di antara mereka berdua yang menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur? Aku menjawab, 'Abdullah bin Mas'ud'. Ia berkata 'seperti itulah yang dahulu dikerjakan oleh Rasulullah' (HR Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasa'i, & Ibnu Majah)

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads