- Niat Puasa Sebelum Idul Adha 2025 Niat Puasa Dzulhijjah Tanggal 1-7 Niat Puasa Tarwiyah 8 Dzulhijjah Niat Puasa Arafah 9 Dzulhijjah
- Keutamaan Puasa Dzulhijjah Tanggal 1-9
- Keutamaan Puasa Tarwiyah 8 Dzulhijjah
- Keutamaan Puasa Arafah 9 Dzulhijjah
- Larangan Puasa pada Idul Adha dan Hari-hari Tasyrik
- Jadwal Puasa Sunnah sebelum Idul Adha 2025
Sebelum Idul Adha 2025 tiba, umat Islam disunnahkan mengerjakan sejumlah puasa yang memiliki keutamaan. Sebut saja puasa Dzulhijjah, puasa Tarwiyah, dan puasa Arafah. Berikut ini niat, jadwal, dan keutamaannya yang harus detikers ketahui.
Setiap ibadah tentu harus dilandasi niat dalam hati. Sebab, seorang muslim hanya akan mendapatkan ganjaran sesuai niatnya. Dalam kitab Arbain Nawawiyah karya Imam an-Nawawi tertera hadits mengenai niat yang berbunyi:
عَنْ أَمِيرِ الْمُؤْمِنِينَ أَبِي حَفْصِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ: إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى . فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ امْرَأَةِ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Dari Amirul Mu'minin, Abi Hafs Umar bin al-Khattab RA, dia berkata, 'Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: 'Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena menginginkan kehidupan yang layak di dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan."
Berdasarkan hadits di atas, berniat sebelum melakukan ibadah adalah hal penting. Maka, sebaiknya ketahui bacaan niat puasa sunnah sebelum Idul Adha 2025 terlebih dahulu.
Niat Puasa Sebelum Idul Adha 2025
Telah disinggung di atas, sebelum Idul Adha ada 3 puasa sunnah yang dapat umat Islam kerjakan. Bacaan niat masing-masingnya, dikutip dari laman NU Jawa Timur adalah:
Niat Puasa Dzulhijjah Tanggal 1-7
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma syahri dzilhijjah sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta'ala."
Niat Puasa Tarwiyah 8 Dzulhijjah
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta'ala."
Niat Puasa Arafah 9 Dzulhijjah
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta'ala."
Perlu detikers ketahui, niat sejatinya terletak di hati saja dan ibadah seseorang sudah sah jika berniat dalam hati, tanpa diucapkan. Nabi Muhammad SAW pun tidak mengajarkan lafal niat apa pun kepada para sahabatnya kala itu.
Al-Faqih Abu Bakr ad-Dimyathi asy-Syafi'i berkata:
أن النية فى القلب لا باللفظ ، فتكلف اللفظ أمر لا يحتاج إليه
Artinya: "Sesungguhnya niat terletak di hati bukan pada lafal. Memaksakan diri untuk mengucapkan niat termasuk perbuatan yang tidak perlu dilakukan." (I'anah ath-Thalibin, I/90)
Jadi, tidak melafalkan niat sebelum mengerjakan puasa-puasa di atas pun tak mengapa. Yang terpenting, seorang muslim sudah meniatkannya dalam hati. Wallahu a'lam bish-shawab.
Keutamaan Puasa Dzulhijjah Tanggal 1-9
Dirujuk dari buku Catatan Fikih Puasa Sunnah tulisan Hari Ahadi, puasa pada tanggal 1-9 Dzulhijjah secara umum memiliki keutamaan besar. Pasalnya, hari-hari tersebut adalah waktu yang sangat dicintai Allah SWT.
Dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda:
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهِنَّ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ
Artinya: "Tidak ada hari-hari untuk berbuat amal shalih yang lebih Allah cintai melebihi sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah." (HR ash-Shahih)
Artinya, amal ibadah pada waktu tersebut, termasuk puasa Dzulhijjah, akan dilipatgandakan pahalanya. Apalagi, Dzulhijjah termasuk salah satu bulan haram yang padanya, pahala maupun dosa lebih besar.
Ibnu Rajab al-Hanbali berkata mengomentari hadits di atas:
وقد دل حديث ابن عباس على مضاعفة جميع الأعمال الصالحة في العشر من غير استثناء شيء منها
Artinya: "Hadits Ibnu Abbas ini menunjukkan bahwa pahala seluruh amal shalih yang dikerjakan pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah dilipatgandakan, tanpa terkecuali." (Latha'if al-Ma'arif, hal 460)
Keutamaan Puasa Tarwiyah 8 Dzulhijjah
Menurut keterangan dari buku Amalan Ibadah Bulan Dzulhijjah oleh Hanif Luthfi Lc MA, keutamaan puasa Tarwiyah tercantum dalam hadits:
مَنْ صَامَ الْعَشْرَ فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ صَوْمُ شَهْرٍ ، وَلَهُ بِصَوْمٍ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ سَنَةٌ ، وَلَهُ بِصَوْمٍ يَوْمِ عَرَفَةَ سَنَتَانِ
Artinya: "Siapa yang puasa 10 hari, maka untuk setiap harinya seperti puasa sebulan. Dan untuk puasa pada hari tarwiyah seperti puasa setahun, sedangkan untuk puasa hari arafah, seperti puasa dua tahun." (Hadits dari jalur Ali al-Muhairi, dari at-Thibbi, dari Abu Sholeh, dari Ibnu Abbas RA)
Namun, para ulama menganggap hadits ini lemah atau bahkan palsu. Sebagian ulama juga tidak mengkhususkan puasa Tarwiyah. Alih-alih, puasa ini dikerjakan dalam rangka berhati-hati menanti datangnya puasa Arafah, bukan karena dikhususkan.
Oleh karena itu, hadits keutamaan puasa Tarwiyah di atas tidak bisa dijadikan landasan. Meski begitu, puasa Tarwiyah tetap memiliki keutamaan karena terletak pada hari-hari awal Dzulhijjah yang dicintai Allah SWT. Wallahu a'lam bish-shawab.
Keutamaan Puasa Arafah 9 Dzulhijjah
Disadur dari buku Dahsyatnya Puasa Wajib & Sunah Rekomendasi Rasulullah oleh Amirulloh Syarbini dan Sumantri Jamhari, puasa Arafah yang ditunaikan setiap 9 Dzulhijjah mempunyai kelebihan dibandingkan puasa-puasa sunnah lain. Keistimewaannya terlihat dalam hadits riwayat Abu Qatadah:
"Rasulullah SAW bersabda: "Puasa pada hari Arafah dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang." (HR Muslim)
Menurut Imam an-Nawawi, dosa yang dihapuskan adalah dosa-dosa kecil. Namun, jika seseorang tidak memiliki dosa kecil, diharapkan agar puasa Arafah membuat dosa-dosa besarnya diringankan. Wallahu a'lam bish-shawab.
قَالُوا وَالْمُرَادُ بِهَا الصَّغَابِرُ وَسَبَقَ بَيَانُ مِثْلِ هَذَا فِي تَكْفِيرِ الْخَطَايَا بِالْوُضُوءِ وَذَكَرْنَا هُنَاكَ أَنَّهُ إِنْ لَمْ تَكُنْ صَغَابِرُ يُرْجَى التَّخْفِيفُ مِنَ . الْكَبَائِرِ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ رفعت دَرَجَات
Artinya: "Ulama menerangkan bahwa dosa yang dihapuskan ialah dosa-dosa kecil, telah lewat juga penjelasan yang mirip ini tentang dihapuskannya dosa dengan amalan berwudhu. Dan kami telah sebutkan di tempat itu apabila dia tidak memiliki dosa-dosa kecil, maka diharapkan dosa-dosa besarnya diringankan, dan jika tidak maka derajatnya ditinggikan." (Syarah Shahih Muslim, VIII/51)
Larangan Puasa pada Idul Adha dan Hari-hari Tasyrik
Dilihat dari buku Amalan Awal Dzulhijjah hingga Hari Tasyrik oleh Muhammad Abduh Tuasikal, umat Islam dilarang puasa pada Hari Raya Idul Adha maupun hari-hari Tasyrik setelahnya. Umar bin Khattab berkata:
هَذَانِ يَوْمَانِ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ عَنْ صِيَامِهِمَا يَوْمُ فِطْرِكُمْ مِنْ صِيَامِكُمْ ، وَالْيَوْمُ الْآخَرُ تَأْكُلُونَ فِيهِ مِنْ نُسُكِكُمْ
Artinya: "Dua hari ini adalah hari yang Rasulullah SAW larang untuk berpuasa di dalamnya, yaitu Idul Fitri, hari di mana kalian berbuka dari puasa kalian. Begitu pula beliau melarang berpuasa pada hari lainnya, yaitu Idul Adha di mana kalian memakan hasil sesembelihan kalian." (HR Bukhari no 1990 dan Muslim no 1137)
Adapun hari Tasyrik, menurut keterangan Imam Nawawi, dianggap masuk hukum hari Idul Adha. Oleh karena itu, diharamkan bagi seorang muslim untuk berpuasa padanya.
Namun, ada golongan yang boleh puasa pada hari Tasyrik, yakni jemaah haji tamattu'yang tidak mendapat sembelihan kurban (al-hadyu). Ini adalah pendapat Imam Malik, al-Auza'i, Ishaq, dan Imam asy-Syafi'i. Wallahu a'lam bish-shawab.
Jadwal Puasa Sunnah sebelum Idul Adha 2025
Tahun ini, menurut hasil sidang isbat Kementerian Agama, Idul Adha jatuh pada 6 Juni 2025. Berdasar acuan tersebut, maka jadwal puasa sunnah awal Dzulhijjah 1446 H adalah:
- Rabu, 28 Mei 2025/1 Dzulhijjah 1446 H: Puasa Dzulhijjah hari pertama
- Kamis, 29 Mei 2025/2 Dzulhijjah 1446 H: Puasa Dzulhijjah hari kedua
- Jumat, 30 Mei 2025/3 Dzulhijjah 1446 H: Puasa Dzulhijjah hari ketiga
- Sabtu, 31 Mei 2025/4 Dzulhijjah 1446 H: Puasa Dzulhijjah hari keempat
- Minggu, 1 Juni 2025/5 Dzulhijjah 1446 H: Puasa Dzulhijjah hari kelima
- Senin, 2 Juni 2025/6 Dzulhijjah 1446 H: Puasa Dzulhijjah hari keenam
- Selasa, 3 Juni 2025/7 Dzulhijjah 1446 H: Puasa Dzulhijjah hari ketujuh
- Rabu, 4 Juni 2025/8 Dzulhijjah 1446 H: Puasa Tarwiyah/Dzulhijjah hari kedelapan
- Kamis, 5 Juni 2025/9 Dzulhijjah 1446 H: Puasa Arafah
Demikian pembahasan ringkas mengenai niat puasa sebelum Idul Adha plus keutamaannya. Semoga bisa memandu detikers menunaikan puasa-puasa sunnah ini, ya!
(par/apl)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
Ponsel Diplomat Kemlu yang Tewas Misterius Ternyata Hilang