Hukum Puasa Dzulhijjah Sekaligus Puasa Senin Kamis, Boleh atau Tidak?

Hukum Puasa Dzulhijjah Sekaligus Puasa Senin Kamis, Boleh atau Tidak?

Nur Umar Akashi - detikJogja
Rabu, 28 Mei 2025 18:40 WIB
Ilustrasi Kata-kata Semangat Puasa
Ilustrasi puasa. Foto: freepik/Freepik
Jogja - Pada sembilan hari awal Dzulhijjah, umat Islam disunnahkan mengerjakan puasa. Dalam pengerjaannya, detikers tentu akan berjumpa dengan hari Senin dan Kamis. Lantas, apakah boleh menggabungkan puasa Dzulhijjah dengan Senin Kamis?

Dikutip dari buku Amalan Awal Dzulhijjah hingga Hari Tasyrik tulisan Muhammad Abduh Tuasikal, landasan puasa pada 9 hari pertama bulan kedua belas Hijriah ini tercantum dalam hadits berikut:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ يَصُومُ تِسْعَ ذِي الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ

Artinya: "Rasulullah SAW biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijjah, pada hari Asyura (10 Muharam), berpuasa tiga hari setiap bulannya, awal bulan di hari Senin dan Kamis." (HR Abu Daud no 2437 dan an-Nasa'i no 2374. Sanad hadits ini shahih menurut al-Hafizh Abu Thahir)

Dari 9 hari puasa awal Dzulhijjah tersebut, ada 1 hari yang punya keistimewaan khusus, yakni hari Arafah pada 9 Dzulhijjah. Pada hari Arafah, puasa lebih ditekankan lagi bagi umat Islam yang tidak sedang menunaikan ibadah haji. Puasa ini dilakukan bertepatan dengan momen wukuf di Arafahnya jemaah haji.

Sembari mengerjakan puasa Dzulhijjah, detikers yang sudah terbiasa berpuasa Senin Kamis tentu merasa sayang jika meninggalkan puasa mingguan itu begitu saja.

Untuk itu, ketahui hukum puasa Dzulhijjah sekaligus Senin Kamis melalui uraian ringkas di bawah ini. Simak sampai tuntas, ya, detikers!

Hukum Menggabungkan Puasa Dzulhijjah dengan Senin Kamis

Dirujuk dari buku Fiqih Praktis Sehari-hari oleh Farid Nu'man, amal ibadah yang mirip bisa diniatkan dengan dua niat sekaligus. Oleh karena itu, puasa Dzulhijjah dan Senin Kamis yang sama-sama dihukumi sunnah sah-sah saja digabungkan.

Al-Allamah as-Sayyid al-Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha ad-Dimyathi menerangkan:

اعْلَمْ أَنَّهُ قَدْ يُوْجَدُ لِلصَّوْمِ سَبَبَانِ كَوُقُوْعِ عَرَفَةَ أَوْ عَاشُوْرَاءَ يَوْمَ اثْنَيْنِ أَوْ خَمِيْسَ أَوْ وُقُوْعِ اثْنَيْنِ أَوْ خَمَيِسَ فِي سِتَّةِ شَوَّالَ فَيَزْدَادُ تَأْكُدِهِ رِعَايَةً لِوُجُودِ السَّبَبَيْنِ فَإِنْ نَوَاهُمَا حَصَلًا كَالصَّدَقَةِ عَلَى الْقَرِيبِ صَدَقَةً وَصِلَّةً وَكَذَا لَوْ نَوَى أَحَدُهُمَا فِيْمَا يَظْهَرُ

Artinya: "Ketahuilah puasa diperoleh dengan dua sebab-seperti hari Arafah atau hari Asyura jatuh pada hari Senin atau Kamis, atau juga Senin dan Kamis jatuh bertepatan dengan enam hari Syawal sehingga penekanan untuk menjaganya jadi bertambah kuat. Jika meniatkan (puasa) langsung (untuk) keduanya, (ini) sah sebagaimana bersedekah kepada kerabat sendiri akan mendapatkan dua ganjaran (pahala), (yakni) sedekah dan silaturahim. Demikian juga jika berpuasa dengan dua niat, menurut pendapat yang benar (adalah sah)." (I'anatuth-Thalibin, 2/307)

Keterangan senada juga ditemukan dalam buku Belajar Puasa Syawal Sekali Duduk oleh Yulian Purnama. Diterangkan bahwasanya terdapat 3 kaidah menggabungkan niat ibadah dalam ilmu fikih, yakni:

  1. Jika kedua ibadah sifatnya tadakhul (saling bertemu satu sama lain), seperti mandi Jumat dan mandi janabah, maka hukumnya boleh.
  2. Jika salah satu dari ibadah yang akan digabungkan bersifat ghairu maqshudah bidzatiha (yang dituntut bukan zat dari ibadahnya), sedangkan ibadah lainnya wajib atau sunnah, maka boleh.
  3. Jika dua ibadah yang ingin digabungkan maqshudah bi dzatiha (dituntut zat ibadahnya), seperti sholat Dzuhur dengan sholat rawatib Dzuhur, maka hukumnya tidak sah.

Puasa Senin Kamis adalah jenis ibadah ghairu maqshudah bidzatiha. Oleh karena itu, boleh-boleh saja digabung dengan puasa awal Dzulhijjah. Hal ini selaras dengan keterangan Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin ketika membahas hukum puasa 6 hari Syawal dengan Senin Kamis:

إذا اتفق أن يكون صيام هذه الأيام الستة في يوم الاثنين أو الخميس فإنه يحصل على أجر الاثنين بنية أجر الأيام الستة ، وبنية أجر يوم الاثنين أو الخميس

Artinya: "Jika puasa Syawal bertepatan dengan hari Senin atau Kamis, maka ia mendapatkan pahala puasa Senin-Kamis dengan niat puasa Syawal atau dengan puasa Senin-Kamis." (Fatawa al-Islamiyah, 2/154)

Akhir kata, menggabungkan puasa Dzulhijjah dengan Senin Kamis hukumnya boleh. Wallahu a'lam bish-shawab.

Keutamaan Puasa Dzulhijjah

Dzulhijjah adalah bulan haram alias suci. Oleh karena itu, beribadah di bulan ini diyakini akan mendapatkan pahala berlipat ganda. Terlebih, bila dilakukan pada 10 hari pertama Dzulhijjah yang dicintai Allah SWT.

Dalam riwayat Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda:

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهِنَّ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ

Artinya: "Tidak ada hari-hari untuk berbuat amal shalih yang lebih Allah cintai melebihi sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah."

Mengomentari hadits Ibnu Abbas di atas, Ibnu Rajab al-Hanbali berkata:

وقد دل حديث ابن عباس على مضاعفة جميع الأعمال الصالحة في العشر من غير استثناء شيء منها

Artinya: "Hadits Ibnu Abbas ini menunjukkan bahwa pahala seluruh amal shalih yang dikerjakan pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah dilipatgandakan, tanpa terkecuali." (Latha'if al-Ma'arif, hal 460)

Keutamaan Puasa Arafah

Telah disinggung sekilas di atas, pada tanggal 9 Dzulhijjah, umat Islam sangat dianjurkan untuk berpuasa Arafah. Bukan tanpa sebab, orang yang mengerjakan puasa Arafah akan mendapat keutamaan mulia, dengan seizin Allah SWT.

Diambil dari buku Catatan Fikih Puasa Sunnah oleh Hari Ahadi, Imam an-Nawawi berkata:

هي مستحبة استحبابا شديدا لاسيما التَّاسِعُ مِنْهَا وَهُوَ يَوْمُ عَرَفَةً

Artinya: "Puasa di sembilan hari pertama Dzulhijjah sangat dianjurkan. Terlebih lagi tanggal sembilannya, yaitu hari Arafah." (Syarah Shahih Muslim, VIII/71)

Asy-Syaikh Abdullah al-Bassam menjelaskan:

صوم يوم عرفة هو أفضل صيام التطوع، بإجماع العلماء

Artinya: "Puasa pada hari Arafah ialah puasa sunnah yang paling utama menurut seluruh ulama." (Taudhih al-Ahkam, III/530)

Memangnya, apa keutamaan puasa Arafah? Seorang muslim yang mengerjakan puasa ini akan dihapuskan dosa setahun lalu dan setahun mendatang. Dari Abu Qatadah al-Anshari RA, ia berkata:

سُبِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ، فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ المَاضِيَةَ وَالبَاقِيَةَ

Artinya: "Nabi Muhammad SAW ditanya tentang puasa hari Arafah, beliau menjawab: 'Menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang.'" (HR Muslim no 1162)

Keutamaan Puasa Senin Kamis

Lalu, apa keutamaan puasa Senin Kamis? Berpuasa pada kedua hari ini berarti seorang muslim melakukan amal shalih pada saat amal dilaporkan kepada Allah SWT. Dikutip dari NU Online, dalilnya adalah hadits:

تُعْرَضُ الْأَعْمَالُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِمَنْ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا، إِلَّا رَجُلًا بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ يَقُولُ: دَعُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا

Artinya: "Amal-amalan itu ditunjukkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis. Maka akan diampuni dosa orang yang tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun kecuali seorang laki-laki yang antara dirinya dengan saudaranya terdapat permusuhan. Biarkanlah dua laki-laki itu sampai keduanya ber-islah."

Di samping itu, mengerjakan puasa Senin dan Kamis berarti mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Pasalnya, beliau memang terbiasa puasa pada kedua hari tersebut.

كَانَ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - يَتَحَرَّى صِيَامَ . الاثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ

Artinya: "Rasulullah biasa memilih untuk berpuasa sunnah pada hari Senin dan Kamis." (HR an-Nasa'i no 2360 dan Ibnu Majah no 1739 dengan derajat shahih)

Demikian penjelasan lengkap hukum menyatukan puasa Dzulhijjah dengan Senin Kamis plus keutamaannya. Semoga bermanfaat!


(par/dil)

Hide Ads