Niat Puasa Bulan Dzulhijjah 2025 Lengkap dan Jadwal Mengerjakannya

Niat Puasa Bulan Dzulhijjah 2025 Lengkap dan Jadwal Mengerjakannya

Nur Umar Akashi - detikJogja
Selasa, 27 Mei 2025 20:14 WIB
Ilustrasi puasa
Ilustrasi puasa. (Foto: Freepik)
Jogja -

Puasa bulan Dzulhijjah harus dikerjakan dengan berlandaskan niat. Pasalnya, suatu ibadah tanpa dasar niat tidak akan sah. Lalu, seperti apa niat puasa Dzulhijjah itu? Begini keterangan plus jadwal pelaksanaannya.

Disadur dari laman NU Jawa Tengah, niat akan menentukan apa yang didapat seorang hamba dari ibadah. Jika niatnya untuk mengejar urusan dunia, maka hanya itulah yang akan ia dapat. Sebaliknya, niat ibadah sudah semestinya ditujukan untuk mengejar ridha Allah SWT.

Tentang perkara niat ini, Imam an-Nawawi dalam kitab hadits Arbain Nawawiyah meletakkannya di urutan pertama. Hadits tersebut berbunyi:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإنَّمَا لِكُلِّ امْرِىءٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوُلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوِ امْرأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إلَيْهِ.

Artinya: "Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, sedangkan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan yang diniatkannya. Maka, barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barangsiapa yang hijrahnya kepada dunia yang ingin diraih atau wanita yang ingin dinikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia berhijrah kepadanya." (HR Bukhari dan Muslim)

ADVERTISEMENT

Bukan hanya Imam Nawawi, Imam Bukhari dan sejumlah ulama lain juga meletakkan hadits mengenai niat di urutan pertama kitab karangannya. Hal ini menunjukkan urgensi niat sebagai landasan atas setiap amal perbuatan.

Tak terkecuali untuk puasa yang dikerjakan selama bulan Dzulhijjah, mulai dari puasa Dzulhijjah, puasa Tarwiyah, puasa Arafah, hingga puasa Ayyamul Bidh, niat sangatlah penting. Bagi detikers yang ingin mengerjakan puasa-puasa tersebut, pelajar niatnya di bawah ini, yuk!

Perlukah Niat Puasa Dibaca?

Para ulama sepakat bahwasanya niat wajib dalam hati. Akan tetapi, terdapat perbedaan pendapat mengenai perlu tidaknya melafalkan niat. Pendapat pertama menyebut tidak perlu karena Nabi SAW tidak mengajarkan demikian, sedangkan pendapat kedua menyatakan hukumnya sunnah.

Dirujuk dari buku Catatan Fikih Puasa Sunnah tulisan Hari Ahadi, Imam Nawawi, salah seorang ulama Syafi'iyyah yang termasyhur, berkata:

لَا يَصِحُ الصَّوْمُ إِلَّا بِالبَيَّةِ، وَمَحَلُّهَا الْقَلْبُ. وَلَا يُشْتَرَطُ النُّطْقُ بِلَا خِلَافٍ

Artinya: "Tidak sah puasa seseorang kecuali dengan niat. Tempat niat di dalam hati, tidak dipersyaratkan untuk dilafalkan, tanpa ada khilaf (perselisihan) dalam masalah ini." (Raudhah ath-Thalibin, II/350)

Sementara itu, diambil dari laman NU Online, dalam kitab I'anatut-Thalibin tertera keterangan tentang sunnahnya melafalkan niat. Sebagai informasi, I'anatut-Thalibin adalah kitab karya Sayyid Bakri Syatha.

النيات با لقلب ولا يشترط التلفظ بها بل يندب

Artinya: "Niat itu dengan hati, dan tidak disyaratkan mengucapkannya. Tetapi, mengucapkan niat itu disunnahkan." (I'anatut-Thalibin, hal 221)

Wallahu a'lam bish-shawab.

Niat Puasa Bulan Dzulhijjah 2025

Sebagaimana telah disinggung sekilas di atas, pada bulan Dzulhijjah, terdapat banyak puasa sunnah yang dapat dilaksanakan. Berikut ini lafal niat masing-masingnya untuk detikers yang mengikuti pendapat sunnahnya melafalkan:

Niat Puasa Dzulhijjah

Puasa Dzulhijjah dikerjakan selama rentang tanggal 1 sampai 7 atau 8 Dzulhijjah. Perbedaan tanggal ini disebabkan adanya perselisihan pendapat mengenai ada tidaknya puasa Tarwiyah. Sebagai informasi, menurut sebagian pihak, puasa Tarwiyah dikerjakan pada 8 Dzulhijjah.

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta'âlâ."

Niat Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah)

Disadur dari buku Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah oleh Sutomo Abu Nashr Lc, banyak orang menyebut puasa 8 Dzulhijjah dengan nama puasa Tarwiyah. Niat puasa ini adalah:

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta'âlâ."

Niat Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta'âlâ."

Niat Puasa Ayyamul Bidh

Puasa Ayyamul Bidh dikerjakan sebanyak 3 hari dalam satu bulan Hijriah. Tanggal paling utama puasa Ayyamul Bidh adalah 13-15. Namun, puasa ini boleh-boleh saja dilakukan pada tanggal lain. Niatnya adalah:

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma ayyâmil bîdl lilâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa Ayyamul Bidl (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta'âlâ."

Niat Puasa Senin-Kamis

Sesuai namanya, puasa Senin Kamis ditunaikan pada hari Senin dan Kamis. Bacaan niatnya, diambil dari laman NU Jombang, adalah:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunnah hari Senin karena Allah ta'ala."

Adapun untuk puasa Kamis, niatnya adalah:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma yaumil khamîsi lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunnah hari Kamis karena Allah ta'ala."

Jadwal Lengkap Puasa Bulan Dzulhijjah 2025

Pemerintah dalam Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang diterbitkan Kemenag RI memprediksi bulan Dzulhijjah 1446 H dimulai pada Rabu, 28 Mei 2025. Hal ini didukung dengan hasil sidang isbat penetapan 1 Dzulhijjah 1446 H yang menetapkan tanggal tersebut jatuh pada 28 Mei 2025. Berdasarkan acuan tersebut, berikut ini jadwal lengkap puasa-puasa sunnah Dzulhijjah yang dapat detikers jadikan referensi:

  • Rabu, 28 Mei 2025/1 Dzulhijjah 1446 H: Puasa Dzulhijjah hari pertama
  • Kamis, 29 Mei 2025/2 Dzulhijjah 1446 H: Puasa Dzulhijjah hari kedua/Puasa Kamis
  • Jumat, 30 Mei 2025/3 Dzulhijjah 1446 H: Puasa Dzulhijjah hari ketiga
  • Sabtu, 31 Mei 2025/4 Dzulhijjah 1446 H: Puasa Dzulhijjah hari keempat
  • Minggu, 1 Juni 2025/5 Dzulhijjah 1446 H: Puasa Dzulhijjah hari kelima
  • Senin, 2 Juni 2025/6 Dzulhijjah 1446 H: Puasa Dzulhijjah hari keenam/Puasa Senin
  • Selasa, 3 Juni 2025/7 Dzulhijjah 1446 H: Puasa Dzulhijjah hari ketujuh
  • Rabu, 4 Juni 2025/8 Dzulhijjah 1446 H: Puasa Dzulhijjah hari kedelapan/puasa Tarwiyah
  • Kamis, 5 Juni 2025/9 Dzulhijjah 1446 H: Puasa Arafah/Puasa Kamis
  • Selasa, 10 Juni 2025/14 Dzulhijjah 1446 H: Puasa Ayyamul Bidh
  • Rabu, 11 Juni 2025/15 Dzulhijjah 1446 H: Puasa Ayyamul Bidh
  • Kamis, 12 Juni 2025/16 Dzulhijjah 1446 H: Puasa Ayyamul Bidh/Puasa Kamis
  • Senin, 16 Juni 2025/20 Dzulhijjah 1446 H: Puasa Senin
  • Kamis, 19 Juni 2025/23 Dzulhijjah 1446 H: Puasa Kamis
  • Senin, 23 Juni 2025/27 Dzulhijjah 1446 H: Puasa Senin
  • Kamis: 26 Juni 2025/30 Dzulhijjah 1446 H: Puasa Kamis
  • Senin, 30 Juni 2025/4 Muharam 1447 H: Puasa Senin

Perlu digarisbawahi, tanggal 6, 7, 8, dan 9 Juni adalah waktu-waktu terlarang untuk berpuasa. Pasalnya, keempat hari tersebut bertepatan dengan Idul Adha (10 Dzulhijjah) dan 3 hari Tasyrik (11-13 Dzulhijjah).

Diambil dari buku Amalan Awal Dzulhijjah hingga Hari Tasyrik oleh Muhammad Abduh Tuasikal, dalil larangan puasa pada Idul Adha adalah:

هَذَانِ يَوْمَانِ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ ﷺ عَنْ صِيَامِهِمَا يَوْمُ فِطْرِكُمْ مِنْ صِيَامِكُمْ ، وَالْيَوْمُ الْآخَرُ تَأْكُلُونَ فِيهِ مِنْ نُسُكِكُمْ

Artinya: "Dua hari ini adalah hari yang Rasulullah untuk berpuasa di dalamnya yaitu Idul Fitri, hari di mana kalian berbuka dari puasa kalian. Begitu pula beliau melarang berpuasa pada hari lainnya, yaitu Idul Adha di mana kalian memakan hasil sesembelihan kalian." (HR Bukhari no 1990 dan Muslim no 1137)

Adapun hari Tasyrik, dalilnya adalah:

لَمْ يُرَخَّصْ فِي أَيَّامِ التَّشْرِيقِ أَنْ يُصَمْنَ ، إِلَّا لِمَنْ لَمْ يَجِدِ الْهَدْيَ

Artinya: "Pada hari Tasyrik tidak diberi keringanan untuk berpuasa kecuali bagi orang yang tidak mendapat al-hadyu ketika itu." (HR Bukhari no 1997 dan 1998)

Artinya, pada hari Tasyrik, yang dibolehkan puasa adalah jemaah haji tamattu' yang tidak memperoleh hadyu (sembelihan kurban). Selain yang masuk kategori di atas, tidak diperbolehkan untuk puasa pada hari Tasyrik. Ini adalah pendapat Imam Malik, Imam asy-Syafi'i, dan selainnya.

Sebagai catatan, jadwal puasa Ayyamul Bidh di atas hanyalah contoh semata. detikers dapat menyesuaikan dengan kondisi masing-masing karena waktunya luas. Di samping itu, puasa Daud juga bisa ditunaikan selama Dzulhijjah berlangsung untuk mengejar keutamaannya.

Demikian pembahasan lengkap mengenai niat puasa bulan Dzulhijjah 2025 plus jadwalnya. Semoga bermanfaat!




(sto/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads