Puasa Dzulhijjah merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan di sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah. Anjuran tersebut didasarkan pada sejumlah hadits.
Salah satunya dalam hadits riwayat Abu Dawud. Dikutip dari buku Amalan Ibadah Bulan Dzulhijjah karya Hanif Luthfi Lc, MA, berikut bunyi haditsnya:
عَنْ هُنَيْدَةَ بْنِ خَالِدٍ، عَنِ امْرَأَتِهِ، عَنْ بَعْضٍ، أَزْوَاجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ: «كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ تِسْعَ ذِي الْحِجَّةِ، وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ، وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ، أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ» (سنن أبي داود، (325/2)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari Hunaidah ibn Khalid, dari istrinya, dari istri-istri Nabi, mereka berkata, "Rasulullah biasa berpuasa Sembilan hari di bulan Dzulhijjah, berpuasa di hari Asyura, berpuasa tiga hari di setiap bulannya, puasa senin pertama dan juga hari kamis di setiap bulannya". Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dawud, Ahmad, dan Nasa'i. Ahmad dan Nasa'i menambahkan, "dan dua kamis. (HR Abu Dawud).
Puasa sunnah ini memiliki banyak keutamaan, mulai dari pahala yang berlipat, terhindar dari api neraka, penghapusan dosa, hingga mendapatkan cinta Allah SWT. Pada artikel ini, detikSulsel akan membahas secara lengkap berbagai keutamaan puasa Dzulhijjah.
Yuk, simak penjelasannya!
Keutamaan Puasa Dzulhijjah
Berikut ini keutamaan puasa Dzulhijjah yang dilansir dari berbagai sumber:
1. Seperti Berpuasa 10 Tahun
Puasa Dzulhijjah dilaksanakan pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah yang dikenal memiliki banyak keutamaan luar biasa. Seseorang yang menjalankan puasa pada hari-hari ini akan mendapatkan pahala yang sangat besar, bahkan setara dengan pahala berpuasa selama satu tahun penuh.
Hal ini sesuai dengan penjelasan dalam buku Fiqh Ibadah karya Nur Hidayah Al Amin Lc ME Sy dan Khairul Imam SHI, MSi, yang menyebutkan:
"Tiada sebarang hari pun yang lebih disukai Allah dimana seorang hamba beribadah di dalam hari-hari itu daripada ibadah yang dilakukannya di dalam 10 hari Dzulhijjah. Puasa sehari di dalam hari itu menyamai puasa setahun dan qiyamulail (menghidupkan malam) di dalam hari itu seumpama qiyamullail setahun."
2. Mengikuti Sunnah Rasulullah SAW
Mengerjakan puasa di awal bulan Dzulhijjah juga berarti meneladani sunnah Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Rasulullah SAW biasa berpuasa selama sembilan hari pertama Dzulhijjah.
"Sesungguhnya Rasulullah SAW melakukan puasa sembilan hari di awal bulan Dzulhijjah, di Hari Asyura dan tiga hari di setiap bulan iaitu hari Isnin yang pertama dan dua hari Khamis yang berikutnya" (HR Imam Ahmad dan an-Nasa'i)
Hadits ini yang juga menjadi dasar anjuran untuk berpuasa selama sembilan hari pertama Dzulhijjah. Maka, menjalankan puasa ini adalah bentuk kecintaan dan ketaatan terhadap sunnah Nabi Muhammad SAW.
3. Amalan yang Dicintai Allah SWT
Puasa Dzulhijjah termasuk dalam amalan saleh yang dicintai oleh Allah SWT. Dalam hadits sahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah SAW bersabda:
"Tiada amal yang soleh yang dilakukan pada hari-hari lain yang lebih disukai daripada hari-hari di sepuluh hari pertama dalam bulan Dzulhijjah."
4. Terhindar dari Siksa Api Neraka
Puasa di awal bulan Dzulhijjah juga menjadi salah satu cara untuk menghindarkan diri dari siksa api neraka. Dikutip dari laman Almanhaj, dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Said Al-Khudri RA, Rasulullah SAW bersabda:
ما من عبد يصوم يوماً في سبيل الله ، إلا باعد الله بذلك اليوم وجهه عن النار سبعين خريف
"Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun". [Hadits Muttafaqun 'Alaih].
5. Lebih Utama dari Jihad
Melaksanakan amalan saleh pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, termasuk berpuasa memiliki keutamaan yang sangat besar, bahkan melebihi keutamaan jihad di jalan Allah SWT. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhuma, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
روى البخاري رحمه الله عن ابن عباس رضي الله عنهما أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام - يعني أيام العشر - قالوا : يا رسول الله ولا الجهاد في سبيل الله ؟ قال ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله ثم لم يرجع من ذلك بشيء
Artinya: Diriwayatkan oleh Al-Bukhari, rahimahullah, dari Ibnu 'Abbas Radhiyallahu 'anhuma bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu : Sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. Mereka bertanya : Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah?. Beliau menjawab : Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun".
6. Menghapus Dosa Selama 2 Tahun
Dari sembilan hari puasa di awal bulan Dzulhijjah, terdapat satu hari yang memiliki keutamaan luar biasa, yaitu tanggal 9 Dzulhijjah. Puasa ini juga disebut sebagai puasa Arafah karena pelaksanaanya, yakni pada hari Arafah.
Puasa ini dianggap sebagai yang paling utama di antara puasa lainnya dalam sepuluh hari pertama Dzulhijjah, khususnya bagi umat Islam yang tidak sedang menunaikan ibadah haji.
Mengutip buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun oleh Ustaz Abdullah Faqih ahmad Abdul Wahid, disebutkan bahwa puasa Arafah mendatangkan ganjaran besar, yaitu pengampunan dosa satu tahun yang telah berlalu dan satu tahun yang akan datang.
Sebagaimana hadits dari Abu Qatadah yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW ditanya tentang puasa Arafah, kemudian beliau menjawab:
"Puasa Arafah menghapus dosa tahun yang lalu dan tahun yang akan datang." (HR Muslim).
Jadwal Puasa Dzulhijjah 2025
Puasa Dzulhijjah terbagi menjadi beberapa, yaitu puasa Dzulhijjah pada tanggal 1 sampai 7 Dzulhijjah, puasa Tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah, serta puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Karena kalender Islam berbeda dengan kalender Masehi, maka penting bagi umat muslim untuk mengetahui konversi tanggal agar pelaksanaan puasa sesuai dengan waktu yang tepat.
Merujuk pada kalender Hijriah 2025 yang dirilis oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, tanggal 1 Dzulhijjah 1446 H bertepatan dengan hari Rabu, 28 Mei 2025. Dengan demikian, puasa Dzulhijjah 2025 dimulai pada tanggal 28 Mei 2025-3 Juni 2025, puasa Tarwiyah jatuh pada 4 Juni 2025, dan puasa Arafah pada 5 Juni 2025.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini jadwal puasa Dzulhijjah 2025:
- Rabu, 28 Mei 2025: Puasa Dzulhijjah hari pertama
- Kamis, 29 Mei 2025: Puasa Dzulhijjah hari ke dua
- Jumat, 30 Mei 2025: Puasa Dzulhijjah hari ke tiga
- Sabtu, 31 Mei 2025: Puasa Dzulhijjah hari ke empat
- Minggu, 1 Juni 2025: Puasa Dzulhijjah hari ke lima
- Senin, 2 Juni 2025: Puasa Dzulhijjah hari ke enam
- Selasa, 3 Juni 2025: Puasa Dzulhijjah hari ke tujuh
- Rabu, 4 Juni 2025: Puasa Tarwiyah
- Kamis, 5 Juni 2025: Puasa Arafah
Demikianlah ulasan terkait keutamaan puasa Dzulhijjah lengkap dengan jadwal pelaksanaannya pada tahun 2025 ini. Semoga bermanfaat!
(alk/alk)