Dirujuk dari buku Ensiklopedi Amalan Sunnah di Bulan Hijriyah oleh Abu Ubaidah Yusuf dan Abu Abdillah Syahrul Fatwa, sejatinya, banyak beredar hadits palsu tentang malam Nisfu Syaban ini. Bahkan, Imam Qurthubi pernah berkata,
"Tentang malam Nisfu Syaban, tidak terdapat satu hadits pun yang dapat dijadikan sandaran, baik mengenai keutamaannya atau tentang pembatalan ajal seseorang, maka janganlah kalian mengacuhkannya." (Kitab Tafsir Imam Qurthubi, 16/128)
Kendati begitu, ada satu riwayat yang dihukumi shahih oleh sebagian ahli ilmu. Riwayat ini datang dari jalan beberapa sahabat sehingga derajatnya shahih. Di antaranya adalah Muadz bin Jabal, Abdullah bin Umar, Abu Musa al-Asy'ari, Abu Hurairah, dan Aisyah.
يَنْزِلُ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى إِلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النَّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ, فَيَغْفِرُ الجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
Artinya: "Allah tabaraka wa ta'ala turun kepada makhluk-Nya pada malam Nisfu Syaban, lalu Dia mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan."
Lalu, apa saja amalan yang dapat ditunaikan pada malam Nisfu Syaban ini? Mari, baca pembahasan lengkapnya yang telah detikJogja siapkan di bawah ini. Pastikan untuk membacanya sampai tuntas, ya!
Amalan-amalan Malam Nisfu Syaban
Sebelum membahas amalannya secara rinci, perlu detikers ketahui bahwa sejumlah ulama menentang adanya amalan khusus pada malam Nisfu Syaban. Misalnya, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menerangkan:
"Adapun mengkhususkan puasa pada hari Nisfu Syaban, tidak ada dasarnya, bahkan haram. Demikian pula menjadikannya sebagai perayaan, dengan membuat makanan dan menampakkan perhiasan. Semua ini merupakan perayaan-perayaan bidah yang tidak berdasar sama sekali. Termasuk pula berkumpul untuk melaksanakan sholat Alfiyah di masjid-masjid. Karena melaksanakan sholat sunnah pada waktu, jumlah rakaat, dan bacaannya tertentu yang tidak disyariatkan, hukumnya haram. Dan jika tidak disunnahkan maka haram mengamalkannya. Seandainya malam-malam yang mempunyai keutamaan tertentu disyariatkan untuk dikhususkan dengan melakukan sholat, tentunya amalan sholat tersebut disyariatkan pula untuk dilakukan pada malam Idul Fitri, Idul Adha, dan Hari Arafah." (Iqtidha' Sirathil Mustaqim 2/138)
Juga penjelasan Syaikh Abdul Aziz bin Baz:
"...Seandainya malam Nisfu Syaban dan malam Jumat awal bulan Rajab atau malam Isra Miraj disyariatkan untuk dikhususkan dengan perayaan atau ibadah tertentu, tentu Nabi SAW akan menganjurkan kepada umatnya atau mencontohkannya. Dan seandainya hal itu terjadi, niscaya akan dinukil oleh para sahabat kepada umat dan mereka tidak akan menyembunyikannya, karena mereka adalah sebaik-baik manusia dan sangat bersemangat memberi nasihat setelah para nabi." (At-Tahdzir minal Bida' hal 15-16).
Dirangkum dari laman NU Jawa Tengah, beberapa amalan malam Nisfu Syaban bagi detikers yang ingin tetap melakukannya adalah:
1. Sholat Sunnah Mutlak
Sholat sunnah mutlak adalah tipe sholat yang bisa dilakukan kapan saja, termasuk malam Nisfu Syaban. Menurut penjelasan dari kitab Majmu Syarif, tata caranya adalah:
- Sholat sunnah 2 rakaat dengan niat sholat sunnah mutlak.
- Pada rakaat pertama, membaca surat al-Fatihah dan dilanjut al-Kafirun.
- Pada rakaat kedua, membaca surat al-Fatihah dan dilanjut al-Ikhlas.
- Setiap sujud, membaca doa: اللهم إني أعوذ بعفوك من عقابك، وأعوذ برضاك من سخطك، وأعوذ بك منك إليك، لا أحصى ثناء عليك أنت كما أثنيت على نفسك.
2. Sholat Sunnah Tasbih
Sebagian ulama menganggap bahwasanya sholat ini adalah yang paling utama saat malam Nisfu Syaban. Sholat ini dikerjakan dengan jumlah empat rakaat sekali salam pada siang hari. Adapun bila didirikan pada malam hari, jumlahnya tetap empat rakaat, namun dengan dua kali salam tiap dua rakaat. Tasbihnya sendiri berjumlah 300 dengan rincian 75 tasbih tiap rakaat.
3. Sholat Nisfu Syaban/Sholat Khair
Sholat khair dikerjakan dengan jumlah 100 rakaat. Tiap rakaatnya membaca surat al-Fatihah dan sebelas surat al-Ikhlas. Atau, dapat pula didirikan sebanyak 11 rakaat dengan bacaan surat al-Fatihah, lalu disusul al-Ikhlas sebanyak 100 kali.
Banyak ulama yang melarang sholat ini karena dianggap bidah mungkar. Di antaranya adalah Imam an-Nawawi, Imam Ibnu Hajar al-Haitami, dan Imam al-Ramli. Bahkan, Imam as-Suyuthi pernah berkata,
"Memang ada riwayat dan atsar yang marfu'. Ini sebagai dalil bahwa bulan Syaban adalah bulan yang dimuliakan. Akan tetapi, tidak ada dalil tentang amalan sholat secara khusus dan menyemarakkannya." (Al-Amru bil Ittiba' halaman 177-178).
Namun, ada juga ulama yang membolehkannya, seperti Imam al-Ghazali dalam kitab Ihyaa dan Al-Kurdi. Wallahu a'lam bish-shawab.
4. Membaca Surat Yasin 3 Kali
Berdasar kitab Mujribat karangan ad-Dairaby, ada amalan untuk membaca surat Yasin sebanyak 3 kali pada malam Nisfu Syaban. Dalam 3 kali pembacaan, niatnya mesti berbeda. Untuk kali pertama, dibaca dalam rangka memohon panjang umur dan ketaatan kepada Allah SWT.
Kali kedua, surat Yasin dibaca memohon dijauhkan dari segala bentuk musibah, fitnah, dan bala lahir batin. Adapun kali ketiga, surat ini dibaca untuk meminta kaya hati dari Allah SWT serta ditetapkan iman Islam sampai malaikat maut menjemput.
Selesai membaca surat ini, dilanjut membaca doa:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. اللّهُمَّ يَاذَا الْمَنِّ وَلاَيُمَنُّ عَلَيْك. يَاذَا الْجَلاَلِ وَالْإِكْرَامِ. يَاذَا الطَّوْلِ والْإِنْعَامِ, لاَإِلهَ إِلاَّ أَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِئيْن, وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْن, وَمَأْمَنَ الْخَائِفِيْن. اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُوْمًا أَوْ مُقَتَّرًا عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ فَامْحُ مِنْ أُمِّ الْكِتَابِ شَقَاوَتِيْ وَحِرْمَانِيْ وَتَقْتِيْرِ رِزْقِيْ وَأَثْبِتْنِيْ عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ الْمُنْزَل, عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَل {يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ} إِلهِيْ بِالتَّجَلِّي الْأَعْظَم, فِيْ لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ الْمُكَرَّم, الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيْمٍ وَيُبْرَم, اكْشِفْ عَنِّيْ مِنَ الْبَلاَءِ مَا أَعْلَم, وَمَا لاَ أَعْلَم, وَاغْفِرْ لِيْ مَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَم. اللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنْ أَعْظَمِ عِبَادِكَ حَظًّا وَنَصِيْبًا فِيْ كُلِّ شَيْئٍ قَسَمْتَهُ فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ مِنْ نُوْرٍ تَهْدِيْ بِهِ, أَوْ رَحْمَةٍ تَنْشُرُهَا, أَوْ رِزْقٍ تَبْسُطُهُ, أَوْ فَضْلٍ تُقَسِّمُهُ عَلَى عِبَادِكَ الْمُؤْمِنِيْنَ, يَاللهُ, يَاللهُ, لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ. اللَّهُمَّ هَبْ لِيْ قَلْبًا تَقِيًّا نَقِيًّا, مِن َالشِّرْكِ بَرِيًّا, لاَ كَافِرًا وَلاَ شَقِيًّا, وَقَلْبًا سَلِيْمًا خَاشِعًا ضَارِعًا. اللَّهُمَّ امْلَأْ قَلْبِيْ بِنُوْرِكَ وَأَنْوَارِ مُشَاهَدَتِكَ, وَجَمَالِكَ وَكَمَالِكَ وَمَحَبَّتِكَ, وَعِصْمَتِكَ وَقُدْرَتِكَ وَعِلْمِكَ, يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ, وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Menurut Imam az-Zabidi, doa di atas tidak ketahui asalnya. Adapun penulis kitab Asna al-Mathalib, menyatakan pembuatnya adalah Ahmad bin Ali al-Buni.
5. Membaca Doa Malam Nisfu Syaban
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيْمٌ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنَّا ياَ كَرِيْمُ. اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ وَالْمُعَافَاةَ الدَّائِمَةَ فِي الدِّينِ وَالدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dan menyukai sifat pemaaf, maka ampunilah kami wahai dzat yang maha mulia. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu pengampunan, kesehatan dan pemeliharaan yang berkesinambungan dalam hal agama, dunia dan akhirat."
6. Membaca Doa Taubat Nabi Adam AS
اللّهُمّ إِنّكَ تَعْلَمُ سِرِّيْ وَعَلَانِيَتِيْ فَاقْبَلْ مَعْذِرَتِيْ وَتَعْلَمُ حَاجَتِيْ فَأَعْطِنِيْ سُؤَالِيْ وَتَعْلَمُ مَا فِيْ نَفْسِيْ فَاغْفِرْلِيْ ذَنْبِيْ. اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ
إِيْمَانًا يُبَاشِرُ قَلْبِيْ وَيَقِيْنًا صَادِقًا حَتَّى أَعْلَمَ أَنَّهُ لَا يُصِيْبُنِيْ إِلَّا مَا كَتَبْتَ لِي وَأَرْضِنِيْ بِمَا قَسَّمْتَ لِي
Artinya: "Ya Allah, sungguh Engkau tahu apa yang tersembunyi dan tampak dariku, karena itu terimalah penyesalanku. Engkau tahu kebutuhanku, maka kabulkanlah permintaanku. Engkau tahu apa yang ada dalam diriku, maka ampunilah dosaku. Ya Allah sungguh aku memohon kepada-Mu iman yang menyentuh kalbuku dan keyakinan yang benar sehingga aku tahu bahwa tidak akan menimpaku kecuali telah Engkau tetapkan atasku. Ya Allah berikanlah rasa rela terhadap apa yang Engkau bagi untuk diriku."
7. Memperbanyak Sholawat atas Nabi Muhammad SAW
Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Artinya: "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersholawat kepada Nabi, wahai orang-orang yang beriman bersholawatlah kalian atas Nabi dan sampaikanlah salam penghormatan kepada-Nya" (QS al-Ahzab:56)
Menurut sebagian ulama, ayat di atas turun pada bulan Syaban. Oleh karena itu, detikers dapat memperbanyak sholawat kepada Nabi Muhammad SAW, termasuk pada malam Nisfu Syaban. Wallahu a'lam bish-shawab.
Jadwal Malam Nisfu Syaban 2025
Dirujuk dari situs resmi Badan Amil Zakat Nasional, Nisfu Syaban adalah pertengahan bulan Syaban. Atau, mudahnya, tanggal 15 bulan Syaban.
Berdasar Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 dari Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama, 1 Syaban 1446 H bertepatan dengan 31 Januari 2025. Oleh karena itu, Nisfu Syaban-nya jatuh pada Jumat, 14 Februari 2025/15 Syaban 1446 Hijriah.
Adapun malam Nisfu Syabannya, bakal dimulai pada Kamis, 13 Februari 2025 setelah Matahari terbenam/waktu maghrib. Pasalnya, pergantian hari kalender Hijriah terjadi saat Matahari terbenam, bukan tengah malam layaknya kalender Masehi.
Dikutip dari NU Jawa Barat, Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama juga menetapkan 1 Syaban 1446 H pada Jumat, 31 Januari 2025 atas dasar istikmal. Artinya, malam Nisfu Syaban akan tiba pada Kamis, 13 Februari 2025 usai maghrib.
Demikian pembahasan lengkap mengenai amalan malam Nisfu Syaban dan jadwalnya. Semoga bermanfaat!
(sto/apl)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa